Manfaat
donor darah untuk kesehatan sudah kita maklumi, demikian juga untuk kepentingan
kemanusiaan juga jelas sangat diperlukan. Banyak saudara-saudara kita yang saat
ini terbaring di rumah sakit, sangat membutuhkan uluran tangan para pendonor
untuk membantu mereka. Bagaimana jadinya jika seandainya kebutuhan darah ini
tidak bisa dipenuhi, tentunya bisa berakibat fatal.
Donor
darah selain bermanfaat untuk kesehatan dan kemanusiaan, ternyata bisa juga
dijadikan sarana untuk membangun komunikasi toleransi sesama umat beragama. Hal
ini nampak dalam kegiatan donor darah bersama, yang menggandeng aliansi umat
beragama lintas iman. Tepatnya pada hari Kamis 19 Februari 2015 lalu, di sebuah
gang kawasan Bubutan Surabaya, di komplek Masjid An Nur diadakan “Donor Darah
Toleransi”.
Lihat
juga Video “Menumpahkan Darah” atas nama Toleransi
Dari
spanduk yang terpampang di ujung gang dan di lokasi acara, tercantum lembaga
atau organisasi yang ikut andil dalam kegiatan ini. Bahkan saat acara
berlangsung, ada beberapa elemen masyarakat yang secara sukarela ikut serta
mendonorkan darahnya. Diantaranya PMI unit kota Surabaya, aparat pemerintahan, kepolisian, TNI,
masyarakat, serta aliansi lintas agama dan keyakinan yang tergabung dalam Sobat
KBB, sedangkan komunitas jamaah Ahmadiyah Surabaya sebagai panitia pelaksana
“Donor Darah Toleransi”. Tercatat ada 78 peserta mendaftarkan diri dan 33 orang
memenuhi syarat untuk diambil darahnya.
Tema
toleransi diangkat dalam kegiatan donor darah kali ini, dimaksudkan untuk bisa
menjembatani terjalinnya komunikasi serta kerjasama lintas agama dan keyakinan,
yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Selain itu juga untuk membuktikan bahwa,
tidak selamanya perbedaan agama dan keyakinan menjadi penyebab perpecahan serta
pertumpahan darah. Seperti isu-isu rasis intoleran yang saat ini jamak terjadi
di beberapa belahan dunia. Sebaliknya perbedaan agama dan keyakinan yang
disatukan dalam kegiatan donor darah, menjadi sebab “tumpahnya darah” untuk
kemanfaatan bagi kemanusiaan.
Kesan
dari peserta “Donor Darah Toleransi” juga sangat positif. Diantaranya seorang
pendonor dari kepolisan mengatakan: ”Senang rasanya bisa mengikuti donor darah
toleransi ini dan berharap kedepan bisa dilaksanakan kembali”. Pendonor lain dari GKJW mengungkapkan: “Donor
darah ini membuktikan bahwa kebersamaan itu masih ada, moment seperti ini bisa
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dan berharap kebahagiaan seperti
ini bisa selalu ada dan terus ada”. Salah seorang pendonor dari komunitas
Ahmadiyah berpendapat, ”Meskipun kita berbeda agama dan keyakinan, tapi tokh
darah kita tetap sama merah warnanya dan bermanfaat bagi setiap orang tanpa
membedakan agamanya”. Sedangkan perwakilan PMI unit Kota Surabaya menyampaikan
ucapan terimakasihnya kepada seluruh peserta dan akan menyalurkan hasil donor
darah ke rumah sakit-rumah sakit, untuk memenuhi kebutuhan darah pasien yang
sedang sakit.
Bp.
Basuki Ahmad selaku ketua panitia penyelenggara mengungkapkan, bahwa kegiatan
donor darah toleransi, idenya berawal
dari pertemuan aliansi lintas agama dan keyakinan yang tergabung dalam sobat
kbb beberapa waktu sebelumnya. Kegiatan ini sebagai realisasi komitmen bersama,
untuk bisa mewujudkan toleransi antar umat beragama dan keyakinan dalam bentuk
yang lebih nyata, serta bisa memberikan manfaat bagi sesama umat manusia. Apa yang diungkapkan ketua penyelenggara
tersebut, sejalan dengan slogan mas Akhol Firdaus, aktifis Sobat kbb yang mengatakan dalam
sambutannya, “Kalau dada ini dibelah isinya Pancasila, kalau darah ini kita
tumpahkan isinya Bhineka Tunggal Ika, sebagai bukti bahwa kita semua mencintai
Indonesia”.
Sumber:
Reportase
Donor Darah Toleransi aliansi lintas Agama dan Keyakinan
Bubutan
Surabaya, 19 Februari 2015