Bagus

REVIEW - HIJACK 1971

Pada 23 Januari 1971, pesawat penumpang yang tengah menuju Seoul dibajak oleh pria bersenjatakan granat, sebelum akhirnya mendarat darurat di pantai dekat area Sokcho. Ledakan granat di udara membunuh si pembajak dan seorang kru …

REVIEW - HANDSOME GUYS

Handsome Guys memberi contoh bagaimana remake semestinya dibuat. Bukan cuma salinan mentah untuk mengeruk keuntungan melimpah, tapi sebuah modifikasi yang menyesuaikan kondisi tempat karya baru tersebut lahir. Nyatanya Korea Sela…

REVIEW - THE BIKERIDERS

Jika buku foto berjudul sama buatan Danny Lyon yang menginspirasi The Bikeriders merupakan potret sebuah era, maka film karya Jeff Nichols (Take Shelter, Mud, Loving) ini mengajak penonton menjadi saksi proses berakhirnya era ter…

REVIEW - TWILIGHT OF THE WARRIORS: WALLED IN

Sebuah area padat penduduk yang terasa pengap nan gelap karena dikelilingi gedung-gedung tinggi bak dinding raksasa, di mana para Triad memegang kuasa. Kowloon yang dijuluki "Kota Tembok" memang panggung sempurna bagi a…

REVIEW - INSIDE OUT 2

Inside Out 2 menghadapi misi yang mustahil untuk menandingi kualitas film pertamanya, yang merupakan salah satu animasi terbaik sepanjang masa. Tapi ia adalah sekuel yang layak. Penonton anak bakal terhibur menyaksikan petualanga…

REVIEW - HIT MAN

Richard Linklater adalah sineas yang fleksibel. Kerap melakukan produksi tanpa naskah yang pasti, juga kecenderungan menanggalkan struktur saklek narasi, jadi beberapa bukti. Tengok pula tema yang luar biasa beragam di karya-kary…

REVIEW - MONKEY MAN

Ditinjau dari permukaan, Monkey Man yang menandai debut penyutradaraan Dev Patel (juga menulis naskah bersama Paul Angunawela dan John Collee) hanyalah satu dari sekian banyak "kloning" John Wick yang bertebaran dalam s…

REVIEW - FURIOSA: A MAD MAX SAGA

Bagaimana cara mengungguli dua jam kejar-kejaran mobil epik berlatar padang tandus dengan jagoan perempuan tangguh serta barisan karakter unik bernama Mad Max: Fury Road (2015)? Jawabannya "tidak ada". Furiosa: A Mad Ma…

REVIEW - KINGDOM OF THE PLANET OF THE APES

Apalagi yang bisa dicapai seri Planet of the Apes pasca trilogi reboot yang ditutup dengan sempurna tujuh tahun lalu? Apakah Kingdom of the Planet of the Apes sebatas upaya mengeruk keuntungan yang memaksakan arah penceritaan? Ru…

REVIEW - CIVIL WAR

Melalui Civil War yang jadi film termahal produksi A24 sampai saat ini (50 juta dollar), Alex Garland bukan sedang menudingkan jari ke pihak tertentu, melainkan Amerika Serikat secara menyeluruh. Dilukiskannya gambaran kemungkina…

REVIEW - THE ARCHITECTURE OF LOVE

Di The Architecture of Love yang mengadaptasi novel berjudul sama karya Ika Natassa, latar luar negeri bukan sekadar destinasi jalan-jalan yang ditangkap keindahannya melalui sudut pandang turis. Setiap sudut kota New York ibarat…

REVIEW - DUA HATI BIRU

Sewaktu berumur sekitar 4-5 tahun, saya dan teman-teman di kampung pernah menghanyutkan kulit jantung pisang di sungai kecil, berimajinasi seolah itu sebuah perahu yang membawa sebagian jiwa kami bertualang ke samudera luas. Di D…

REVIEW - SIKSA KUBUR

"Anda akan percaya". Begitulah kalimat yang dipakai untuk memasarkan karya teranyar Joko Anwar ini, yang merujuk pada diskusi soal eksistensi siksa kubur. Beberapa meyakini keberadaannya, tidak sedikit pula yang sanksi.…

REVIEW - THE FIRST OMEN

"Mereka menginginkan anak laki-laki", ucap karakter The First Omen saat menjelaskan modus operandi orang-orang yang hendak membangkitkan antichrist. Mengingat status film ini sebagai prekuel The Omen (1976), mudah beras…

REVIEW - GODZILLA X KONG: THE NEW EMPIRE

Godzilla menyerang Kong dengan gerakan suplex. Pemandangan tersebut, meski belum sekonyol (in a good way) dropkick di Godzilla vs. Megalon (1973), sudah cukup menjelaskan arah yang filmnya tuju. Penggemar seri Godzilla dari era S…

REVIEW - INSHALLAH A BOY

Di Inshallah a Boy kita melihat bagaimana perempuan kehilangan segala miliknya setelah ditinggal mati sang suami, dan melahirkan anak laki-laki adalah satu-satunya cara untuk "membatalkan" kehilangan tersebut. Bisa diar…

REVIEW - SHAYDA

Setelah bertutur kurang lebih selama 110 menit, Shayda yang jadi wakil Australia di Academy Awards 2024 mengakhiri penceritaannya. Sebelum kredit bergulir, rekaman home video milik sang sutradara, Noora Niasari, muncul dan memper…

REVIEW - AMERICAN FICTION

American Fiction adalah fiksi tentang cara menceritakan realita, dan bagaimana realita dibawa ke medium fiksi. Sebuah proses menuangkan hal nyata ke dalam karya tak nyata, yang masing-masing dibedakan oleh pengalaman tiap pembuat…

REVIEW - THE ZONE OF INTEREST

Layar hitam membuka The Zone of Interest, dan selama dua menit ke depan hanya itulah yang mata kita lihat, sementara musik atmosferik garapan Mica Levi terdengar menghantui. Mungkin ini semacam latihan sensoris bagi penonton, sup…

REVIEW - DREAM SCENARIO

Januari 2006, seorang psikiater asal New York menggambar sketsa wajah pria yang berulang kali muncul di mimpi pasiennya. Beberapa hari berselang, pasien lain menyebut sang pria juga kerap mendatangi mimpinya. Belasan tahun berlal…

Load More
That is All