Bulan Ramadhan sudah diakhir bulan,
Idul Fitri sebentar lagi. Hiruk pikuk terasa dimana-mana, jalanan macet, terminal
dan stasiun berjubel, mal dan pasar padat, mobil dan motor baru berseliweran dari
showroom, ada yang cash tak sedikit yg kredit. Sewa ke rental menjadi
alternatif sekedar jaga gengsi.
Pemandangan yang jamak ditemui menjelang Ramadhan berakhir. Kegembiraan
ini tak jarang membuat terlena, disebabkan berlebihan dalam mensikapi. Idul
Fitri bukanlah hari raya untuk memuaskan kesenangan syahwat duniawi. Berikut
beberapa kesempatan yang mestinya kita lebih waspada, meskipun bergembira
disaat Idul Fitri.
Mudik
Mudik menjadi fenomena tersendiri menjelang
lebaran, kaum urban berbondong-bondong kembali ke kampung halaman. Segala jenis
moda transportasi kebanjiran penumpang, tak jarang bahkan kekurangan. Sepeda
motor menjadi alternatif, mesti diperhatikan saat berkendara karena paling
rentan dengan kecelakaan. Mobil lebih aman dan nyaman, tetapi jangan lengah,
capai dan ngantuk bisa menjadi sumber bencana. Bersua dan bergembira merayakan
Idul Fitri bersama keluarga dikampung halaman sirna karena celaka. Hati-hatilah
dalam berkendara dan selalu berdoa.
Belanja
Pasar dan Mal menjadi tempat paling
ramai menjelang lebaran, membeli pakaian dan perabot baru menjadi alasan.
Begitu bergairahnya tidak perduli akan kebutuhan dan keperluan, belum akhir
bulan baru sadar sudah kehabisan uang belanja. Padahal Allah SWT memerintahkan
kita supaya tidak boros dalam pembelanjaan harta, terutama untuk keperluan yang
kurang bermanfaat.
“Dan
orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang
demikian. " (QS. Al Furqan: 67)
Makanan
Beragam jenis makanan dengan menu
istimewa tersaji melimpah. Memanjakan lidah untuk menikmatinya, menghiraukan
kapasitas perut untuk menampungnya.
Ancaman disentri, asam urat, darah tinggi, gula darah naik tidak
perduli. Setidaknya Allah SWT sudah mengingatkan kita supaya tidak berlebihan
dalam mengkonsumsi makanan, karena akibatnya bisa sangat berbahaya. “Dan makan dan minumlah kalian, tapi janganlah kalian
berlebih-lebihan. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf 31)
Petasan
Suara petasan
sangat akrab di bulan Ramadhan, puncaknya menjelang lebaran, seolah sudah
menjadi menu wajib untuk telinga kita. Kekhusyuan Ramadhan yang semestinya
diisi dengan suara dzikir dan lantunan tilawah Al Quran, tenggelam dengan
riuhnya suara petasan. Barang yang sesungguhnya sudah dilarang oleh pemerintah,
tetap saja sangat mudah kita jumpai. Meskipun larangan sudah disosialisasikan
dan razia telah digelar, ternyata peredarannya tetap marak. Bahkan masih ada
warga yang mencari peruntungan dengan memproduksi dan memperdagangkannya secara
sembunyi-sembunyi.
Akibat dari
petasan ini tidaklah remeh, selain suaranya yang sangat mengganggu, ledakkannya
bisa sangat berbahaya. Seperti banyak diberitakan dimedia masa, akibatnya bisa
memporak-porandakan rumah, bahkan menelan korban jiwa. Tentu kita sangat
prihatin dengan kejadian ini, semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Waspadalah..
WONGCREWCHILD
mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1434 H