Menilik 63 Tahun Usia Nabi Muhammad
saw
Kehidupan manusia telah
berjalan ribuan tahun, dari sekian banyak manusia yang pernah hidup, mereka
memiliki rentang usia yang berbeda-beda. Ada yang hidup lebih dari seratus
tahun, ada pula yang baru lahir langsung dipanggil yang Maha Kuasa. Realitanya
memang hanya Tuhan yang punya kuasa menentukan seberapa lama manusia mendapat
kesempatan menghirup udara dunia yang fana ini.
Jika kita lihat usia Nabi
Muhammad saw sendiri, bisa dikategorikan beliau memiliki usia yang tidak
terlalu panjang. Usia beliau “hanya” 63 tahun, coba jika kita bandingkan dengan
manusia lain, banyak yang memiliki usia jauh lebih lama. Kita sendiri tidak
jarang berdoa dan berharap memiliki usia yang panjang, bahkan ada yang ingin
hidup sampai seribu tahun. Tetapi nyatanya Nabi Muhammad saw sebagai makhluk
yang paling sempurna “hanya” berusia 63 tahun.
Lantas apakah usia panjang
yang selalu kita harapkan, hanya berupa lamanya kita hidup? Jika merujuk usia
Nabi Muhammad saw dan kehidupan beliau, nampaknya usia panjang tidak hanya
ditentukan oleh seberapa lama kita hidup, tetapi bagaimana manusia memanfaatkan
kehidupan, sehingga usianya tidak sia-sia. Meskipun kita hidup lebih dari
seratus tahun, jika selama hidup tidak bermanfaat untuk kehidupan rohani, tidak
pernah beramal baik, malas ibadah, bahkan banyak berbuat maksiat adn merugikan
orang lain, buat apa? Seratus tahun lebih usia kita tidak bisa disebut panjang,
karena tidak bermanfaat bahkan merugikan.
Coba kita kembali menilik
usia Nabi Muhammad saw yang “hanya” 63 tahun itu, seluruh kehidupan beliau di
dalam Al Qur an di sebut sebagai “Uswatun Hasanah” atau suri tauladan yang baik.
Berarti setiap fase usia dari kahidupan beliau, merupakan pelajaran yang baik
bagi umat manusia. Di dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad saw, sejak beliau
lahir hingga wafat, terkandung tahapan-tahapan kehidupan bagaimana seharusnya
manusia menjalani hidup. Sehingga 63 tahun usia beliau, bisa dibilang sebagai
usia ideal untuk manusia, jika dijalani dengan baik.
Dari 63 tahun usia Nabi
Muhammad saw itulah, saya coba membagi fase usia yang ideal bagi manusia,
sehingga kita bisa melalui tahapan usia dengan baik. Untuk membagi fase usia ini, saya
coba mengacu pada hadist Nabi Muhammad saw mengenai perintah mengajarkan shalat
sejak usia tujuh tahun:
عَنْ جَدِّهِ
قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا الصَّبِيَّ
بِالصَّلاَةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ
فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا
* رواه أبو داود كتاب الصلاة
Dari Jaddid, berkata dia: Bersabda Nabi SAW:
“Perintahlah kalian pada anak kecil dengan sholat ketika telah berumur 7 tahun.
Dan ketika telah berumur 10 tahun maka memukullah pada anak karena meninggalkan
sholat
Dari hadist diatas, menyiratkan
bahwa usia 7 tahun menjadi tahap pertama mengenai pendidikan tumbuh kembang
anak. Karena itu angka 7 coba saya jadikan unsur pembagi untuk setiap fase
usia. Jika 63 tahun di bagi 7, maka ketemu angka 9 (katanya angka 9 angka
sempurna). Artinya fase usia manusia terbagi dalam 9 tahap, yang setiap
tahapnya 7 tahun. Dari 9 tahap itu dibagi lagi menjadi 3 fase, jadi setiap fase
21 tahun (3x7 tahun). 3 fase tersebut adalah Fase anak-anak (0-21 tahun), fase dewasa
(21-42 tahun) dan fase matang (42-63 tahun), total 63 tahun.
Untuk detailnya saya
lanjutkan dalam tulisan berikutnya J