Pasca dua karya komersil yang tak maksimal di Arini (2018) dan Keluarga Cemara 2 (2022), lalu eksperimen melelahkan lewat Potret Mimpi Buruk (2022), melalui Sara, Ismail Basbeth bukan saja kembali ke titik terbaik, pula menghantarkan keseimbangan yang hanya bisa dicapai oleh sedikit sineas kita. Sebuah tuturan sederhana sekaligus kompleks, mengenai persoalan spesifik yang terasa universal.