CONTOH MODUL AJAR BERDIFERENSIASI BAHASA JAWA SMA KURIKULUM MERDEKA

 















































MODUL AJAR 4












                               
MODUL AJAR BAHASA JAWA




I.         
Informasi
Umum




























































Nama
Penyusun



:



SAIFUDIN,
S.S



Institusi



:



SMA
Negeri 1 Kemusu



Tahun



:



2022



Jenjang
Sekolah



:



SMA



Kelas



:



X



Alokasi
Waktu



:



6
JP ( 3 pertemuan )



Kompetensi
Awal



:



Memahami
tokoh-tokoh cerita wayang



Profil
Pelajar Pancasila



:



Dimensi Berkebinekaan
Global // Mendalami budaya dan identitas budaya


ü Menganalisis pengaruh
keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap
pembentukan identitas, termasuk identitas dirinya. Mulai menginternalisasi
identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa
.


 


Dimensi Gotong-royong //
Kerja sama


ü
Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan.



Sarana
dan Prasarana



:



laptop, LCD, gawai ( HP), teks cerita Bima Bungkus dalam bahasa Jawa



Target
Peserta didik



:



Peserta didik reguler dan virtual.



Model
Pembelajaran yang digunakan



:



Problem
Base Learning  ( PBL )




 



II.       
Komponen
Inti





















Tujuan Pembelajaran



10.1.3.2  Setelah melaksanakan literasi materi
cerita wayang  peserta didik mampu  menganalisis isi teks wayang



Pemahaman
Bermakna



peserta didik mampu
menemukan pitutur dan mencari relevansinya pada jaman sekarang .



Pertanyaan Pemantik



1.     Apakah
kalian semua pernah melihat pertunjukan wayang kulit?


2.     Bagaimana
cara mengetahui nilai luhur dari cerita atau pertunjukan wayang kulit?


 



Persiapan
Pembelajaran



1.    Persiapan bahan ajar; teks cerita
wayang, rekaman cerita wayang dan video youtube cerita wayang.


2.    Persiapan Peserta didik dikondisikan


 




 



 



 



Kegiatan Pembelajaran 1

























Tahapan



Kegiatan



Alokasi Waktu



1.   
Pendahuluan


 



1.    Peserta didik berdoa dan
mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa diterimanya


2.    Peserta didik merespon  salam dan
pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya


3.    Peserta didik merespon pertanyaan dari guru tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.


4.    Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan



10
menit



2.   
Kegiatan
Inti



1.   
Peserta didik secara
mandiri memisahkan dalam 3 kelompok gaya belajar.


2.   
Peserta didik dalam
3  kelompok gaya belajar dengan secara
mandiri melaksanakan literasi teks cerita wayang secara visual, literasi
melalui auditori dan literasi digital dengan menyimak cerita wayang lewat
video Audio visual  pembelajaran berupa
link yang diberikan guru sebagai stimulus:


ü 
https://www.youtube.com/watch?v=hOxjDNXddgg : Video
Wayang Bima Bungkus


ü 
https://drive.google.com/file/d/1ITdpX377LCHU481Qw0L0xxu5tXKAPkQP/view?usp=sharing ; Link E-BOOK BUKU SISWA Basa Jawa Kur- Merdeka Fase E


ü 
https://drive.google.com/file/d/1hkpS8MpANLF4gsIjfPpkCl5A1IAG3WlH/view?usp=sharing  :Rekaman Cerita Wayang
Bima Bungkus ( MP3 )


3.   
Peserta didik secara
kreatif dan bekerja sama dalam kelompok masing-masing mengidentifikasi para
tokoh dalam cerita wayang.


4.   
Peserta didik
menginventaris permasalahan tiap-tiap bagian pada cerita wayang lakon Bima
Bungkus.


5.   
Peserta didik dalam
kelompok melaksanakan diskusi kelompok mencari solusi pada masalah yang
timbul.


6.   
Peserta didik-Peserta
didik dalam kelompok mencari watak / karakter tokoh wayang, nilai edukatif
dalam tokoh ataupun dari  dialog dan
teks cerita wayang


7.   
Peserta didik dalam
kelompok membuat laporan kegiatan diskusi kelompok dengan menuliskan kembali
isi cerita wayang lakon Bima Bungkus dalam bentuk synopsis cerita dengan
menggunakan bahasanya sendiri dan kajian struktural dari cerita wayang.


 



70 menit



3.   
Penutup


 



1.    Bersama-sama Peserta didik membuat laporan pengamatan / identifikasi  dengan menjelaskan garis besar penekanan
pada cerita wayang.


 



10 menit






 



Kegiatan Pembelajaran 2 dan 3

























Tahapan



Kegiatan



Waktu



1.       Pendahuluan


 



1.    Peserta didik berdoa dan
mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa diterimanya


2.   
Peserta didik merespon  salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya


3.    Peserta didik merespon pertanyaan dari guru tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya membuat laporan literasi secara kelompok dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.


4.    Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan



10
menit



2.   
Kegiatan
Inti



1.   
Peserta didik secara
mandiri memisahkan dalam kelompok yang masing-masing kelompok seperti minggu
yang lalu yaitu kelompok gaya belajar.


2.   
Masing-masing kelompok
secara bergantian menyampaikan hasil kegiatan literasi dalam kerja kelompok
tentang cerita wayang dalam bentuk ppt ( power point ), porto folio atau info
grafis ( gambar ).


3.   
Kelompok lain saling
bergantian memberikan masukan ataupun evaluasi hasil kerja kelompok lainnya.


4.   
Bersama-sama kelompok lainnya Peserta
didik membuat kesimpulan kegiatan literasi, diskusi dan presentasi materi
cerita wayang epos Mahabarata; yaitu lakon Bima Bungkus.



70 menit



3.   
Penutup


 



1.      
Bersama-sama Peserta didik
membuat laporan pengamatan / identifikasi 
dengan menjelaskan garis besar penekanan pada cerita wayang.



10 menit




 



III.      Asesmen                                   



Bentuk asesmen :

















































No



Penilaian



Deskripsi



Keterangan



1



Sikap



Observasi,
penilaian diri, teman sebaya



Lampiran 1



2



Ketrampilan



Unjuk Kerja



Lampiran 2



3



Pengetahuan



 



 



a)     Asesmen diagnostic non-kognitif



Lisan



Lampiran 3



b)    Asesmen
diagnostic kognitif



lisan



Lampiran
4



c)     Asesmen formatif



Penugasan LKPD



Lampiran 5



d)    Asesmen
sumatif



Pilihan
Ganda



Lampiran
6




 



IV.      Pengayaan dan Remedial  























No



Penilaian



Deskripsi



Keterangan



1



Pengayaan



untuk peserta
didik yang telah
mencapai tujuan pembelajaran.


 



Lampiran 7



2



Remedial



untuk
peserta didik yang belum mencapai tujuan
pembelajaran



Lampiran 8




 



V.       
Lampiran



A.   Lembar Kerja Peserta didik



Lampiran 9



B.    Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik



Lampiran 10



C.    Glosarium                                                         










ü  Pakem
          : Cerita pokok yang dipakai
dasar cerita.


ü  Kelir                : Kain atau layar yang dipakai
pementasan.


ü  Blencong       : Lampu sorot yang dipakai dalam pementasan sebagai gambaran
matahari






ü  Pathet
           :
Pembagian wilayah
waktu dalam pergelaran wayang, pathet
terbagi dari tiga; pathet         nem, pathet sanga, dan pathet manyura



D.   Daftar Pustaka                                                



Heri
Setiawan. 2015. Mumpuni Basa Jawi 1.
Solo: PT. Tiga Serangkai



Saifudin. 2019. Diktat Basa Jawi 1 edisi revisi 2019. Boyolali



https://drive.google.com/file/d/1ND8UiC1ivjXmvZnCdGMDrNlsiJGj920k/view?usp=sharing,
Lakon Wayang Banjaran Biman , episode ” BAKA LENA”



https://www.youtube.com/watch?v=hOxjDNXddgg
: Lakon Cerita Bima Bungkus Channel P Udin



 










Mengetahui


Kepala
SMA Negeri 1 Kemusu


 


 


 


Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd


NIP
197207081998011001



 



Kemusu, 30
Mei  2022


Guru
Mata Pelajaran


 


 


 


Saifudin, S.S


NIP .
197706132009031003




 



o  Bahan 1.  Bacaan Guru dan Peserta didik



Teks
cerita wayang Bima Bungkus.                








Bima
Bungkus


 


Duhkitaning Prabu Pandu Dewanata lan Dewi
Kunthi jalaran laire ponang jabang bayi kang awujud bungkus. Tan ana sanjata
kang tumama kanggo mbedah bungkus. Kurawa uga melu cawe-cawe arsa mecah
bungkus, sanadyan amung lelamisan, bakune arsa nyirnakake si bungkus. Permadi
banjur kautus sowan eyange Resi Abiyasa ing Sapta Arga, wisiking dewa supaya
sang bungkus kinen nyingitake ana ing alas Winangsraya. Ya ing alas kono
mengkono bakal ana kaelokaning jagad ya dadi sarana ruwating si bungkus saka
panandhange.


Seje papane nanging nunggal caritane, yaiku
kang mapan ing Kayangan Suralaya. Yaiku tekane Gajahsena kang bakal jaluk
supaya dililani urip manunggal karo para dewa, ananging para jawata ora
ngidini satemah dadi pancakara lan para dewa.


Gajah Sena                 : “ e e e, ora pangling
iki tetungguling para jawata. Bathara Endra…iki! “


Bathara Endra            : “ ya dhasar kepara nyata, ulun bathara Endra.
He…Gajah Sena yen kena tak elingake, wurung anggonmu darbe gegayuhan urip
bareng lan para dewa dewandara ing kayangan. Awit sira iki isih sipat titah.”


Gajah Sena                 :
ha.. embuh ra idhep, bakune aku pengin urip ing kayangan.”


Dewa Endra                :
wow.. jebul ora kena digawe becik. Ora enggal lunga saka kayangan kene
sampluk canela pecah sirahmu! “


Gajah Sena                 :
oi…sing ngati-ati, gadhing pedhot igamu! “


 Akhire dumadi perang tandhing Gajah Sena
mungsuh Bathara Endra, wusanane Bathara Endra kalah. Gilir gumanti para dewa
ngadhepi kridahaning Gajahsena, 
kawiwitan bathara Endra, bathara Brama lan Bathara Yamadipati, nanging
kabeh padha asor ing yuda.


Bathara Naradha kang dadi sesepuhing para
dewandara banjur mrepegi marang Bathara Bayu lan paring dhawuh kinen golek
dalan kanggo ngadhepi pangamuking Gajahsena. Awit saka panemune Bathara Bayu
Gajahsena kinen kadhawuhan tumuju ing wana Winangsraya saperlu angruwat
putrane Prabu Pandhu kang isih awujud bungkus. Banjur bathara Naradha
marepegi Gajahsena.


Bathara Naradha      :” he…Gajahsena Manawa sira
pancen penging nemu dalaning kaswargan iki ana sranane”!


Gajahsena                  :
hiya enggal tuduhna apa kuwi saranane?”


Bathara Naradha      : “ sira tumuli nyedhaka ing Wana Winangsraya, Manawa sira
bisa ngruwat marang si Bungkus, ya ing kana sira bakal antuk dalaning
kaswargan lan sira bisa urip manunggal bareng para jawata” .


Gajahsena                  :
“ ora ngomong wiwit mau! “


Ganti kang cinarita
kang mapan ing tengahing wana Winangsraya, Batahara Bayu kang nyedaki marang
si Bungkus banjur maringi kanugrahan kang awujud panganggon jangkep. Ora let
suwe katon tekane Gajahsena lan banjur angruwat marang si Bungkus. Gajahsena
namakake gadhing lan tumanjep dadi bedhaing bungkus. Eloking kahanan saka
jero bungkus jumedhul manungsa kang wus gedhe, rumangsa kelaran metu saka
jero bungkus satrus dadi pancakara sakarone.


Pungkasane dadi pancabakah  Gajahsena asoring yuda katuwek kuku
pancanaka satemah ilang musna nyawiji lan sang bungkus sing wus dadi manungsa
lumrah iku.Sirna jasad sang gajah. Roh lan daya kekiatanipun manjing jroning
angga sang bungkus.


Praptane
Bathara Narada. Si Bungkus tumakon marang Bathara Bayu lan Naradha:


Bathara Naradha  : “  prekencong pak pak
pong waru dhoyong kalicodhe mangetan iline…, ho jebul gagah                                     temenan
bocah iki. Pendah bungahe wong tuwane manawa nyumurupi putrane iki.
. “


Bungkus                   :“Heemmm,
aku iki sapa?”


Bathara Bayu         : “ mangertiya ya ngger sira iku atmajane prabu Pandhu
kang mau awujud bungkus. Sarehning sira iku mau sing bisa ngruwat Gajahsena
mula sira tak paring jeneng Bratasena.


Bathara Naradha  : “ aku ya bakal menehi jeneng sira ngger,.. yaiku Werkudara.
Kersane para dewa sira besuk bakal dadi satriya utama kulup. “


Rawuhe Prabu Pandhu kadherekake para putra
yaiku Puntadewa lan Permadi. Prabu Pandhu katon bungah amarga putrane si
bungkus wis pecah.


Pandhu                    :
“ Putraku ger jeneng sira wis ruwat saka panandhangmu ger,..,. Pukulun         keparenga kula amaringi pusaka awujud
asma putra kula nami …? “


Bathara Naradha  :  Iya iya ger… kudu
iku. Kwajibane sudarma iku antarane maringi tetenger.”


Pandhu                    :
“ Kulup sira sun paring tenger Gandawastratmaja, gandawastra iku jejuluk
ingsun, atmaja anak. Lire sira iku putrane Pandhu ing Astina. Ayo ger tumuli
dak kanthi bali mring praja Ngastina kulup .”


Prabu
Pandhu sakwuse maringi jeneng marang putrane bungkus yaiku Gandawastratmaja.
Sateruse Bratasena kaboyong kondur mring kraton Astina. Wondene para jawata
sami kondur ing kayangan.


 




 



o  Bahan 2. https://www.youtube.com/watch?v=hOxjDNXddgg : Lakon
Cerita Bima Bungkus Channel P Udin



o  Bahan 3. Rekaman
cerita wayang dalam bentuk MP3

 



LAMPIRAN 1



RANAH PENILAIAN SIKAP



1)    LEMBAR OBSERVASI








































No



Aspek yang dinilai



Teknik penilaian



Waktu penilaian



Instrument



1



Kreatif



Pengamatan



Proses dan tugas



Lembar observasi



2



Kerja sama



Pengamatan



Proses dan tugas



Lembar observasi



3



Mandiri



Pengamatan



Tugas



Lembar observasi



4



Bernalar Kritis         



Pengamatan



Proses



Lembar observasi




 



 



2)    INSTRUMEN PENILAIAN DAN RUBRIK PENILAIAN SIKAP








































































































No


1.      
w



Nama Peserta didik / Kelompok



Aspek yang dinilai



Jumlah Skor



Nilai



Keterangan



Disiplin



Jujur



Kerjasama



Ta
nggung Jawab



Santun



1



 



 



 



 



 



 



 



 



 



2



 



 



 



 



 



 



 



 



 



3



 



 



 



 



 



 



 



 



 



4



 



 



 



 



 



 



 



 



 



5



 



 



 



 



 



 



 



 



 



6



 



 



 



 



 



 



 



 



 



7



 



 



 



 



 



 



 



 



 




 



*) Berilah Tanda centang (v) pada kolom nilai sesuai dengan aktifitas di
kelas.



 













































No



Sikap



Kriteria



Skor



1



Disiplin



1.    
Sangat
sering menunjukkan sikap disiplin


2.    
Sering
menunjukkan sikap disiplin


3.    
Pernah
menunjukkan sikap disiplin


4.    
Tidak
pernah menunjukkan sikap disiplin



4


3


2


1



2



Jujur



1.      
Sangat
sering menunjukkan sikap Jujur


2.      
Sering
menunjukkan sikap Jujur


3.      
Pernah
menunjukkan sikap Jujur


4.      
Tidak
pernah menunjukkan sikap Jujur



4


3


2


1



3



Kerjasama



1.      
Sangat
sering menunjukkan sikap Kerjasama


2.      
Sering menunjukkan
sikap Kerjasama


3.      
Pernah
menunjukkan sikap Kerjasama


4.      
Tidak
pernah menunjukkan sikap Kerjasama



4


3


2


1



4



Tanggung
Jawab



1.      
Sangat
sering menunjukkan sikap Tanggung Jawab


2.      
Sering
menunjukkan sikap Tanggung Jawab


3.      
Pernah
menunjukkan sikap Tanggung Jawab


4.      
Tidak
pernah menunjukkan sikap Tanggung Jawab



4


3


2


1



5



Santun



1.      
Sangat
sering menunjukkan sikap santun


2.      
Sering
menunjukkan sikap santun


3.      
Pernah
menunjukkan sikap santun


4.      
Tidak
pernah menunjukkan sikap santun



4


3


2


1



Skor
maksimum



20




 
Penilaian Sikap



  Nilai = Skor Maksimal x 100%



                     20



Keterangan:



*    4 =
BS,  3 = B,  2 = C, 1 = K



18 – 20        :
Baik Sekali



13 – 17        :
Baik



8  -  12         :
Cukup



≥ 8                :
Kurang



 


LEMBAR PENILAIAN DIRI



Penilaian tetap bersifat objektif,
maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan
dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian
yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu.



































No



Pernyataan



 



 



Jumlah skor



 



 



 



Diskusi,
saya ikut serta mengusulkan ide / gagasan



 



 



 



 



 



 



Kami memahami berdiskusi, setiap mendapat
kesempatan untuk berbicara



 



 



 



Ikut serta dalam membuat kesimpulan
hasil diskusi kelompok



 



 




 



CATATAN :



1.    Skor penilaian
Ya = 100 dan Tidak = 50



2.    Skor maksimal
= jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
= 3 x 100 = 300



3.    Skor sikap = (jumlah
skor dibagi skor maksimal dikali
100) = (250 : 300) x 100 = 83,33



4.    Kode nilai
/ predikat :



 



75,01 – 100,00                                           = Sangat
Baik (SB)



50,01 – 75,00                                             =
Baik (B)



25,01 – 50,00                                             = Cukup (C)



00,00 – 25,00                                            = Kurang
(K)



 LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEBAYA



Penilaian ini
dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru
telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.









































No



Pernyataan



 



 



Jumlah skor



 



 



 



Mau menerima pendapat teman



 



 



 



 



 



 



Memberikan solusi terhadap


permasalahan



 



 



 



Memaksakan pendapat sendiri
kepada


anggota kelompok



 



 



 



Marah saat diberi kritik



 



 




CATATAN :



1.   
Skor
penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya =
50 dan Tidak = 100



2.   
Skor
maksimal = jumlah pernyataan dikalikan
jumlah kriteria = (3 x 100) + (1 x 50) = 350



3.   
Skor
sikap = (jumlah
skor dibagi skor maksimal dikali
100) = (350 : 400) x 100 = 87,5



4.   
Kode
nilai / predikat
:



75,01 –
100,00                                           = Sangat
Baik (SB)



50,01 – 75,00                                             =
Baik (B)



25,01 – 50,00                                             = Cukup (C)



00,00 – 25,00                                            = Kurang
(K)



 

Lampiran 2



PENILAIAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH



1.   
Kategori
pengamatan proses ketrampilan pemecahan masalah



1)     
Proses kemampuan memahami masalah



2)     
Proses kemampuan merencanakan
penyelesaian masalah



3)     
Proses kemampuan menyelesaiakan
masalah



4)     
Proses kemampuan menafsirkan solusi
penyelesaian masalah



 



2.   
Aspek yang diamati



























































No.



Nama



Memahami masalah



Merencanakan penyelesaian



Menyelesaikan masalah



Menafsirkan solusi



Jumlah



1



 



 



 



 



 



 



2



 



 



 



 



 



 



3



 



 



 



 



 



 



 



Jumlah



 



 



 



 



 



 



Rata-rata



 



 



 



 



 




 



3.    Pedoman penarikan
kesimpulan





























Rata-rata (x)



Kategori



0 < n ≤ 1,0



Tidak baik



1,0 < n ≤ 2,0



Kurang baik



2,0 < n ≤ 3,0



Cukup baik



3,0 < n ≤ 4,0



Baik



4,0 < n ≤ 5,0



Sangat baik




 

Lampiran
3



ASESMEN DIAGNOSTIK - ASESMEN NON-KOGNITIF





















No



Pertanyaan



1



Kepriye
kabarmu dina iki?


 



2



Apa
bae sing wis ko tindakake sadurunge nindakake pasinaon dina iki ?



3



Pengarep-arep apa sing bakal ko gayuh
ana ing pasinaon dina iki?




 ASESMEN DIAGNOSTIK - ASESMEN KOGNITIF





















No



Pertanyaan



1



Coba jlentrehna kanthi gamblang
pangerten saka wayang kulit purwa!



2



Apa bedane antarane wayang kulit  lan wayang wong?



3



Sebutna
jinis-jinis saka wayang!



 



 



 



 



 



 



 



 



 

ASESMEN FORMATIF ( LKPD 1)

 



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK



 



KELOMPOK                                 :
……………………………….



Ketua Kelompok                       :
…………………………………………………



Anggota                                        :
1……………………………………………….



2.     
…………………………………………….



3.     
…………………………………………….



4.     
…………………………………………….     



 



Instrumen
Penilaian Pengetahuan



Kisi-kisi Soal Penilaian Pengetahuan


































No



Capaian Pembelajaran Elemen



Alur
Tujuan Pembelajaran



Indikator Pencapaian Kompetensi



No. Soal



1



Memahami
isi teks cerita wayang Mahabharata Bima
Bungkus



1.    Menganalisis
unsur-unsur pembangun dari beberapa bagian cerita wayang Mahabharata Bima Bungkus



Peserta
didik dapat menganalisis unsur-unsur pembangun dari beberapa bagian cerita
wayang Mahabharata Bima Bungkus



1



1.       Menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Mahabharata Bima Bungkus



Peserta didik menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita
Mahabharata Bima Bungkus



2



2.      
Menyebutkan tokoh dalam cerita beserta
wataknya



Peserta
didik mampu menganalisa watak tokoh dalam cerita



3



3.       Mengevaluasi amanat dengan kondisi masyarakat saat ini  dalam cerita Mahabharata Bima Bungkus



Peserta didik mengevaluasi amanat dengan kondisi masyarakat saat
ini  dalam cerita Mahabharata Bima Bungkus



4




 



 



 



 



Bima Bungkus



 



Duhkitaning
Prabu Pandu Dewanata lan Dewi Kunti jalaran laire ponang jabang bayi kang
awujud bungkus. Tan ana sanjata kang tumama kanggo mbedah bungkus. Kurawa uga
melu cawe-cawe arsa mecah bungkus, sanadyan amung lelamisan, bakune arsa
nyirnakake si bungkus. Permadi banjur kautus sowan eyange Resi Abiyasa ing
Sapta Arga, wisiking dewa supaya sang bungkus kinen nyingitake ana ing alas
Winangsraya. Ya ing alas kono mengkono bakal ana kaelokaning jagad ya dadi
sarana ruwating si bungkus saka panandhange.



Seje
papane nanging nunggal caritane, yaiku kang mapan ing Kayangan Suralaya. Yaiku
tekane Gajahsena kang bakal jaluk supaya dililani urip manunggal karo para
dewa, ananging para jawata ora ngidini satemah dadi pancakara lan para dewa.



Gajah Sena                 : “ e e e, ora pangling iki tetungguling para
jawata. Bathara Endra…iki! “



Bathara
Endra            : “ ya dhasar kepara
nyata, ulun bathara Endra. He…Gajah Sena yen kena tak elingake, wurung anggonmu
darbe gegayuhan urip bareng lan para dewa dewandara ing kayangan. Awit sira iki
isih sipat titah.”



Gajah
Sena                 : “ ha.. embuh ra
idhep, bakune aku pengin urip ing kayangan.”



Dewa
Endra                : “ wow.. jebul
ora kena digawe becik. Ora enggal lunga saka kayangan kene sampluk canela pecah
sirahmu! “



Gajah
Sena                 : “ oi…sing
ngati-ati, gadhing pedhot igamu! “



 Akhire dumadi perang tandhing Gajah Sena
mungsuh Bathara Endra, wusanane Bathara Endra kalah. Gilir gumanti para dewa
ngadhepi kridahaning Gajahsena, 
kawiwitan bathara Endra, bathara Brama lan Bathara Yamadipati, nanging
kabeh padha asor ing yuda.



Bathara Naradha kang dadi sesepuhing para
dewandara banjur mrepegi marang Bathara Bayu lan paring dhawuh kinen golek
dalan kanggo ngadhepi pangamuking Gajahsena. Awit saka panemune Bathara Bayu
Gajahsena kinen kadhawuhan tumuju ing wana Winangsraya saperlu angruwat putrane
Prabu Pandhu kang isih awujud bungkus. Banjur bathara Naradha marepegi
Gajahsena.



Bathara Naradha      :” he…Gajahsena Manawa sira
pancen penging nemu dalaning kaswargan iki ana sranane”!



Gajahsena                  : “ hiya enggal tuduhna apa
kuwi saranane?”



Bathara
Naradha      : “ sira tumuli nyedhaka
ing Wana Winangsraya, Manawa sira bisa ngruwat marang si Bungkus, ya ing kana
sira bakal antuk dalaning kaswargan lan sira bisa urip manunggal bareng para
jawata” .



Gajahsena                  : “ ora ngomong wiwit mau!



Ganti
kang cinarita kang mapan ing tengahing wana Winangsraya, Batahara Bayu kang
nyedaki marang si Bungkus banjur maringi kanugrahan kang awujud panganggon
jangkep. Ora let suwe katon tekane Gajahsena lan banjur angruwat marang si
Bungkus. Gajahsena namakake gadhing lan tumanjep dadi bedhaing bungkus. Eloking
kahanan saka jero bungkus jumedhul manungsa kang wus gedhe, rumangsa kelaran
metu saka jero bungkus satrus dadi pancakara sakarone.



Pungkasane
dadi pancabakah  Gajahsena asoring yuda
katuwek kuku pancanaka satemah ilang musna nyawiji lan sang bungkus sing wus
dadi manungsa lumrah iku.Sirna jasad sang gajah. Roh lan daya kekiatanipun
manjing jroning angga sang bungkus.



Praptane
Bathara Narada. Si Bungkus tumakon marang Bathara Bayu lan Naradha:



Bathara
Naradha  : “  prekencong pak pak pong waru dhoyong kalicodhe
mangetan iline…, ho       jebul gagah
temenan bocah iki. Pendah bungahe wong tuwane manawa                           nyumurupi putrane iki.
. “



Bungkus                   :“Heemmm,
aku iki sapa?”



Bathara
Bayu         : “ mangertiya ya ngger
sira iku atmajane prabu Pandhu kang mau awujud bungkus. Sarehning sira iku mau
sing bisa ngruwat Gajahsena mula sira tak paring jeneng Bratasena.



Bathara
Naradha  : “ aku ya bakal menehi jeneng
sira ngger,.. yaiku Werkudara. Kersane para dewa sira besuk bakal dadi satriya
utama kulup. “



Rawuhe Prabu Pandhu kadherekake para putra yaiku
Puntadewa lan Permadi. Prabu Pandhu katon bungah amarga putrane si bungkus wis
pecah.



Pandhu                    : “ Putraku ger jeneng
sira wis ruwat saka panandhangmu ger,..,. Pukulun         keparenga kula amaringi pusaka awujud asma putra kula nami …?



Bathara
Naradha  :  Iya iya ger… kudu iku. Kwajibane sudarma iku
antarane maringi tetenger.”



Pandhu                    : “ Kulup sira sun paring
tenger Gandawastratmaja, gandawastra iku jejuluk ingsun, atmaja anak. Lire sira
iku putrane Pandhu ing Astina. Ayo ger tumuli dak kanthi bali mring praja
Ngastina kulup .”



Prabu
Pandhu sakwuse maringi jeneng marang putrane bungkus yaiku Gandawastratmaja.
Sateruse Bratasena kaboyong kondur mring kraton Astina. Wondene para jawata
sami kondur ing kayangan.



 


Soal Formatif



1.   
Paraga baku sing ana  ing sajroning crita Bima Bungkus  yaiku …



A.       
Bathara
Naradha



B.       
Gajahsena



C.       
Bathara
Indra



D.       
Bratasena



E.        
Duryudana



 



2.   
Miturut
saka teks ingdhuwur  paraga sing lagi
nandhang susah yaiku ...



A.     
Prabu
Pandudewanata lan Dewi Kunthi



B.     
Gajahsena



C.     
Permadi



D.     
Bratasena



E.      
Kurawa



 



3.   
" Kurawa uga melu cawe-cawe arsa mecah
bungkus, sanadyan amung lelamisan, bakune arsa nyirnakake si bungkus. Wisiking
dewa sang bungkus kinen nyingitake ana ing alas Winangsraya "
.



 Tembung lelamisan  sing ana ing pethikan teks ing dhuwur tegese



A.     
Tenanan



B.     
ethok-ethok



C.     
mimisen



D.     
maesan



E.      
ngegla



 



4.   
Paraga
sing bisa ngruwat utawa mecah marang si Bungkus miturut teks ing dhuwur yaiku …



A.     
Bathara
Brama



B.     
Bathara
Endra



C.     
Bathara
Guru



D.     
Gajahsena



E.      
Gajahmada



 



5.   
Gambar
ngisor iki tokoh bungkus nalikane wis dewasa kanthi aran ...







A.   
Bathara
Guru



B.   
Pandhudewanata



C.   
Bathara
Bayu



D.  
Gajahsena



E.   
Werkudara



 



 



 



 



 



6.   
Gambar
ngisor iki tokoh Bungkus sing duwe dasanamane kajaba....







A.     
Bayusuta



B.     
Gandawastratmaja



C.     
Abilawa



D.     
Dursasana



E.      
Werkudara



 



7.   
Ibu
saka paraga Bungkus yaiku …



A.   
Dewi
Sukesi



B.   
Dewi
Gandari



C.   
Dewi
Kunthi



D.  
Dewi
Larasati



E.   
Dewi
Madrim



 



8.   
“ Wong manawa pengin oleh pakurmatan iku kudu
ngatonake luwih dhisik labuh labete marang wong liya “
. Pratelan iki cocok kanggo paraga ing crita
Bima Bungkus, yaiku paraga …



A.     
Bathara
Guru



B.     
Pandhudewanata



C.     
Bratasena



D.     
Gajahsena



E.      
Werkudara



 



9.   
Setting
papan panggonan nalikane si Bungkus bisa ruwat / pecah yaiku ana ing …



A.     
Praja
Astina



B.     
Praja
Amarta



C.     
Kayangan
Suralaya



D.     
Alas
Krendhayana



E.      
Alas
Winangsraya



 



10.Prabu Pandhu marang Werkudara iku kaprenah …



A.     
Anak



B.     
Putu



C.     
Buyut



D.     
Canggah



E.      
Sedulur



 



11.Para Pandhawa lan Kurawa iku kaprenah sedulur
tunggal simbah yaiku saka Resi Abiyasa, mula tumrape Kurawa marang Pandhu
iku  sinebut …



A.     
Mindhoan



B.     
Misanan



C.     
Ponakan



D.     
Paklik



E.      
Pakdhe



12.Piranti pagelaran wayang kulit sing gambarake
langit utawa ngakasa yaiku ...



A.   
Wayang



B.   
Debog



C.   
Blencong



D.  
Kelir



E.   
keprak



13." Gilir gumanti para dewa ngadhepi
kridahaning Gajahsena,  kawiwitan bathara
Endra, bathara Brama lan Bathara Yamadipati, nanging kabeh padha asor ing yuda.
Tembung asor iku duwe teges …



A.       
Menang



B.       
Kalah



C.       
Mudhun



D.       
Ngisor



E.        
Mlayu



14.Gambar ngisor iki sing diarani paraga sing
aran bratasena yaiku …



A.       




B.       




C.       




D.       




E.        




15. Sing nyababake Gajahsena gawe ontran-ontran ing kayangan
yaiku …



A.       Gajahsena
pengin pamer kasektene marang para dewa



B.       para
jawata mangkel, anyel marang sipate gajahsena



C.       para
dewa ing kayangan rumangsa suwe ora perang, mula ngajak bandayuda lan Gajahsena



D.       Gajahsena
duwe penjalukan bisa anggarwa para widadari ing kayangan



E.       
Gajahsena duwe penjalukan pengin
urip bareng manunggal para jawata ing kayangan



16. wong urip iku aja seneng meksa kekarepane marang wong liya “



Pratelan iki
cocok kanggo paraga ing crita Bima Bungkus, yaiku mapan ing paraga …



A.       
Bathara Guru



B.        
Pandhudewanata



C.        
Bratasena



D.       
Gajahsena



E.        
Werkudara



17. Pitutur luhur sing ana ing crita wayang lakon Bima Bungkus yaiku



A.       
wong yen pengin kepenak rasah
nglakoni rekasa barang



B.        
dadi wong urip iku aja seneng
seneng tetulung marang sapadha-padha



C.        
wong kuwi manawa gelem nglakoni
rekasa mesthi ing akhire bakal nemu kamukten / kesuksesan



D.       
urip sepisan ing alam donya iku
kudu tansah tetulung marang wong liya, ngenani bab sing becik lan ora becik



E.        
urip bebrayan kuwi rasah nggagas
marang wong liya



18. Bungkus sakwise bisa pecah wujud pawongan gedhe dhuwur prakosa
banjur pinaringan jeneng Werkudara, Bratasena, Bimasena, Gandawastratmaja ya
sang Bayusuta. Bayusuta tegese dipundhut anak dening Bathara Bayu dewaning …



A.       
Banyu



B.        
Geni



C.        
Angin



D.       
Asmara



E.        
Bumi



19. Ngisor iki kalebu dasanamane utawa jeneng liyane Bimasena
yaiku …



A.       
Werkudara, Bratasena, Dananjaya



B.        
Bratasena, Haryasena, Abilawa,
Yudakanaka



C.        
Gandawastratmaja, Bayusuta,
Werkudara



D.       
Werkudara, Abilawa, Hendratanaya



E.        
Parta, Dananjaya, Haryasena



20. Ana ing silsilah wayang Raden Werkudara iku kaprenah …. marang
Resi Abiyasa.



A.       
Putra



B.        
Putu



C.        
Buyut



D.       
Canggah



E.        
Wareng



21.Wayang sing nyritakake bab epos Ramayana lan
Mahabarata kalebu ana ing Wayang ...



A.     
Wayang
Kidang Kencana



B.     
Wayang
Kulit Purwa



C.     
Wayang
Madya



D.     
Wayang
suluh



E.      
Wayang
Gedhog



22. Ana ing Indonesia akeh ditemokake
jinis-jinise wayang, ing antarane yaiku sing diarani wayang Dupara. Wayang
Dupara iku nyritakake bab ....



A.     
Babad
Tanah Jawa



B.     
Babad
Kikis Tunggarana



C.     
Babad
Wanamarta/ Wisamarta



D.     
Amir
Ambyah lan Umarmaya



E.      
Cerita
Raden Panji Kudalaleyan



 



23. Pethikan lakon wayang Bima Bungkus iku
nyritakake babagan...



A.     
laire
Antasena kang ditulungi dening gajah sena.



B.     
laire
Bratasena kang awujud bungkus.



C.     
laire
Gajahsena kang diutus menyang suralaya.



D.     
laire
Werkudara kang dibuwang menyang suralaya.



E.      
laire
Bimasena kang ditulungi Batara Guru.



24. Sing kaprenah pambareping Pandhawa yaiku …



A.     
Puntadewa



B.     
Werkudara



C.     
Janaka



D.     
Nakula



E.      
Sadewa



25. Perang Baratayuda, yaiku perang antarane
Pandhawa lan Kurawa sakliyane rebutan negara Astina, nanging uga kanyatan sumpahe
ibune para Kurawa sing asesilih …



A.     
Kunthi



B.     
Setyawati



C.     
Setyaboma



D.     
Gendari



E.      
Madrim



 


Kunci Jawaban dan penskoran





















































































1



D



11



B



21



B



2



A



12



D



22



A



3



B



13



B



23



B



4



D



14



C



24



A



5



E



15



E



25



D



6



D



16



D



 



 



7



C



17



C



 



 



8



D



18



C



 



 



9



E



19



C



 



 



10



A



20



B



 



 




 



Skor : 4 x 25 = 100



 


LAMPIRAN 7



PENGAYAAN



1.   
Semakken sing permati video pagelaran
wayang kulit iki Lakon Banjaran Bima episode Prabu Baka Lena, sabanjure
golekana paraga, watak karakter lan pitutur luhur saka crita kasebut!



https://drive.google.com/file/d/1ND8UiC1ivjXmvZnCdGMDrNlsiJGj920k/view?usp=sharing,
Lakon Wayang Banjaran Bima , episode ” BAKA LENA”



































NO



PITAKONAN



WANGSULAN



1



Irah-irahan/
judhul



1.      
 



2



Tema /underaning crita



2.      
 



3



Paraga
lan watake



3.      
…….


a)       …………………………………………………………………………..….


b)      ……………………………………………………………………………….


c)       ……………………………………………………………………………….


d)      ……………………………………………………………………………….



4



Pitutur luhur



4.      
 



5



Sinopsis



5.      
 




 



 


LAMPIRAN 8



Remidial : remidial
dilaksanakan bagi peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal,     remidial terdiri remidial teaching
dilanjutkan remidial tes.


























































































































































































































































































































































No



Nama Siswa



Nomor Soal



Jml skor



Keter-Capaian


( % )



Ketuntasan Belajar



urut



ind



1



2



3



4



5



6



7



8



9



25



Ya



Tidak



1



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



2



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



3



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



4



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



5



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



7



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



8



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



9



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



10



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



11



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



12



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



13



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



14



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



15



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



Jumlah skor



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



Jumlah Skor maksimal (
ideal )



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



Prosentase skor tercapai



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 




 



Catatan :
Jumlah skor maksimal ( ideal ) tiap siswa



HASIL
ANALISIS



1.      
Ketuntasan Belajar



a.   
Perorangan : Jumlah siswa seluruhnya
.............orang.  Banyaknya siswa yang
telah tuntas belajar ...........orang

 



UNDUH FILE PDF MODUL AJAR BERDIFERENSIASI MAPEL BAHASA JAWA DI SINI



 



 KUMPULAN MODUL AJAR PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI (TIPE-TIPE GAYA BELAJAR) SMA KELAS X



Baca dan Unduh https://zuhriindonesia.blogspot.com/2022/08/kumpulan-modul-ajar-pembelajaran.html 


Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

أحدث أقدم