Manusia adalah makhluk yang berhadapan dengan dirinya sendiri. Tidak hanya berhadapan, tetapi juga menghadapi, dalam arti mirip dengan menghadapi soal, menghadapi kesukaran dsb Hidup manusia merupakan sumber gerak dan dinamika kebudayaan. Maka mencermati kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari refleksi terhadap eksistensi dan kehidupan manusia. Hidup manusia harus menjadi pokok refleksi tentang kebudayaan . Karena kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari manusia. Socretes mengatakan, ‘hidup yang tidak pernah dikaji adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi’. Refleksi atau pemahaman terhadap hidup mulai dari bertanya: mengapa aku hidup? Apa arti hidup ini ?dan bagaimana hidup yang bernilai ?. Kebudayaan lahir sebagai usaha manusia dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan dalam hidupnya.
Dimensi dalam kehidupan manusia Dimensi kesosialan •Hanya dalam berinteraksi dengan sesamanya, manusia saling menerima dan memberi seseorang menyadari dan menghayati kemanusiaannya. Dimensi kesejarahan •manusia adalah makhluk historis, makhluk yang mampu menghayati hidup di masa lampau, masa kini, dan mampu membuat rencana-rencana kegiatan-kegiatan di masa yang akan datang.
Dimensi kesusilaan , bahwa dalam diri manusia ada kemampuan untuk berbuat kebaikan dalam arti susila atau moral, seperti bersikap jujur, dan bersikap/berlaku adil.
Dimensi keindividuan , Setiap anak manusia sebagai individu ketika dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi diri sendiri yang berbeda dari yang lain. Karena adanya individualitas ini maka setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat, daya tahan yang berbeda Dimensi keberagaman •sebagai orang yang beragama, manusia meyakini bahwa Tuhan telah mewahyukan kepada manusia pilihan yang disebut rasul yang dengan wahyu Tuhan tersebut, manusia dibimbing ke arah yang lebih baik, lebih sempurna dan lebih bertaqwa.
Manusia sebagai makhluk sejarah Sejarahlah yang mengajarkan kepada manusia bagaimana manusia harus hidup. “Manusia adalah pengada pedarah,emigran substansial ia tidak memiliki batas mengenai apa yang dibuatnya. Manusia tidak memiliki kodrat (natura) tetapi sejarah (historia). Yang merupakan kodrat ada pada benda,yang merupakan sejarah ada pada manusia. Manusia pun tidak memiliki kodrat lain,selain yang dibuatnya Kehidupan masa kini tak bisa dipisahkan dari kehidupan antarpersonal. Karena kebertubuhan dan temporalitas merupakan realitas yang secara esensial antarpersonal dan social
Multidimensionalitas kebudayaan Cultu re Kebudayaan hadir karena manusia terus menerus bertanya dalam perjungannya untuk menjawab dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Kebutuhan akan memaksa manusia mengatur hubungan antar sesama atau antar pribadi dengan melembagakannya sebagai organisasi sosial,merumuskan regulasi-regulasi (misalnya hukum) dalam seluruh bidang kehidupannya. Manusia merupakan bagian dari alam semesta tetapi berkat rasionalitas dan kehendak bebas yang ia miliki,ia mampu mengubah dunianya dalam dan melalui kebudayaan.