Syarat Sah dan Rukun Puasa Wajib Ramadhan
Pendahuluan
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang baligh, berakal, dan mampu. Dalam menjalankan ibadah puasa, terdapat aturan-aturan yang harus diikuti agar puasa tersebut sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut ini adalah penjelasan mengenai syarat sah dan rukun puasa wajib Ramadhan.
Syarat Wajib Puasa
Syarat wajib puasa adalah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim agar diwajibkan untuk berpuasa. Syarat-syarat ini meliputi:
Islam
- Puasa hanya diwajibkan bagi orang yang beragama Islam. Orang yang bukan Muslim tidak diwajibkan berpuasa.
Berakal
- Orang yang tidak berakal seperti orang gila atau orang yang kehilangan akal sementara tidak diwajibkan berpuasa.
Baligh
- Puasa diwajibkan bagi orang yang sudah mencapai usia baligh. Anak kecil yang belum baligh tidak diwajibkan berpuasa, meskipun dianjurkan untuk melatih mereka berpuasa jika mampu.
Mengetahui Akan Wajibnya Puasa
- Orang yang tidak mengetahui kewajiban puasa, misalnya karena baru masuk Islam, tidak berdosa jika tidak berpuasa sampai dia mengetahuinya.
Syarat Wajibnya Penunaian Puasa
Syarat wajibnya penunaian puasa adalah kondisi-kondisi yang harus dipenuhi oleh seseorang pada hari pelaksanaan puasa agar dia wajib menjalankan puasa pada hari tersebut. Syarat-syarat ini meliputi:
Sehat
- Orang yang sedang sakit dan dikhawatirkan kesehatannya jika berpuasa boleh tidak berpuasa, namun wajib menggantinya di hari lain.
Menetap
- Orang yang sedang dalam perjalanan jauh (musafir) boleh tidak berpuasa, namun wajib menggantinya di hari lain.
Tidak Dalam Keadaan Haid dan Nifas
- Wanita yang sedang haid atau nifas tidak boleh berpuasa. Mereka wajib menggantinya di hari lain setelah suci.
Syarat Sahnya Puasa
Syarat sahnya puasa adalah syarat yang harus dipenuhi agar puasa yang dijalankan sah dan diterima oleh Allah SWT. Syarat-syarat ini meliputi:
Dalam Keadaan Suci dari Haid dan Nifas
- Puasa tidak sah jika dilakukan oleh wanita yang sedang haid atau nifas.
Berniat Sebelum Waktu Fajar
- Niat puasa harus dilakukan sebelum waktu fajar tiba. Niat ini bisa dilakukan di malam hari sebelum tidur atau sebelum fajar menyingsing. Berikut adalah lafaz niat puasa Ramadhan dalam bahasa Arab dan latin:
Niat Puasa Ramadhan
Bahasa Arab:
arabicنَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
latinNawaitu sauma ghodin 'an adā'i fardhi syahri Ramadhāna hadzihis-sanati lillāhi ta'ālā.
Artinya:
textAku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala.
Rukun Puasa
Rukun puasa adalah hal-hal yang harus dilakukan selama berpuasa agar puasa tersebut sah. Rukun puasa meliputi:
Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
- Menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa lainnya, seperti muntah dengan sengaja, haid, nifas, dan keluar air mani dengan sengaja.
Menahan Diri dari Perbuatan Dosa dan Maksiat
- Selain menahan diri dari makan dan minum, seseorang yang berpuasa juga harus menahan diri dari perbuatan dosa dan maksiat seperti berbohong, ghibah (menggunjing), dan perbuatan buruk lainnya.
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat membatalkan puasa:
Makan dan Minum dengan Sengaja
- Jika seseorang makan atau minum dengan sengaja, puasanya batal. Namun jika dilakukan karena lupa, maka puasanya tidak batal dan dia harus melanjutkan puasanya.
Hubungan Suami Istri di Siang Hari
- Melakukan hubungan suami istri di siang hari saat berpuasa akan membatalkan puasa dan diwajibkan membayar kafarat.
Muntah dengan Sengaja
- Muntah dengan sengaja akan membatalkan puasa, namun jika muntah karena tidak sengaja, puasanya tetap sah.
Keluar Darah Haid atau Nifas
- Wanita yang mengalami haid atau nifas, puasanya batal dan dia wajib menggantinya di hari lain.
Keluar Air Mani dengan Sengaja
- Keluar air mani karena bersentuhan, bermesraan, atau sebab lainnya yang disengaja akan membatalkan puasa.
Kesimpulan
Mengetahui dan memahami syarat sah dan rukun puasa sangat penting agar puasa yang dijalankan sah dan diterima oleh Allah SWT. Dengan menjalankan puasa sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan, diharapkan kita dapat mencapai kesempurnaan ibadah puasa dan mendapatkan pahala yang maksimal. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan benar.