Berdasarkan berbagai
sumber, panduan umum tentang cara memilih obat demam yang sesuai untuk anak
memang bisa saja diperoleh. Saya sendiri punya obat demam anak yang ampuh
langganan sejak anak pertama hingga anak bungsu sejak mereka bayi hingga sekarang yang sulung sudah
dewasa dan dua adiknya memasuki usia remaja.
diingat ketika anak sakit adalah ibu harus tetap tenang. Tentunya tak mudah
tetapi bukan berarti tak mungkin, bukan? Jangan berdoa minta supaya sakitnya
ditransfer ke ibu karena jika doa itu dikabulkan tetapi anak tetap sakit, siapa
juga yang repot? Atau jika ibu sakit dan anak sembuh, bagaimana pula mau
mengurus anak dan rumah tangga? Jangan minta sakit!
Perlu banget mengupayakan
ketenangan jiwa dan juga kesehatan diri sendiri. Berdoalah yang baik-baik saja,
hindari doa meminta sakit anak dipindahkan ke tubuh ibu karena bukan solusi yang
tepat. Jika Allah mengizinkan anak sakit maka itu berarti DIA Maha Tahu anak
kuat melalui ujiannya. Belum tentu lho jika sakitnya dipindah ke ibu,
ibunya sekuat anaknya. Ibu pasti menghadapi ujiannya sendiri, tidak usah
meminta ujian yang bukan bagiannya.
10 Hal yang
Harus Dipertimbangkan Ketika Anak Demam
Jika anak mengalami demam,
sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan terlebih
dahulu untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik. Namun demikian, ada beberapa
hal yang sepatutnya dipertimbangkan terlebih dulu:
- Umur anak: beberapa obat
demam memiliki batasan usia yang berbeda untuk penggunaan. Pastikan Anda
memilih obat yang sesuai dengan usia anak Anda. - Bahan aktif: ada beberapa
bahan aktif yang umum digunakan dalam obat demam, seperti parasetamol (acetaminophen)
dan ibuprofen. Pastikan Anda memilih yang sesuai dengan rekomendasi dokter atau
petunjuk pada kemasan obat. Jangan memberikan obat yang mengandung aspirin
kepada anak, terutama jika mereka memiliki infeksi virus, karena dapat
berhubungan dengan sindrom Reye yang jarang namun serius. - Dosis yang tepat: pastikan
Anda memberikan dosis yang benar sesuai dengan usia dan berat badan anak.
Jangan pernah melebihi dosis yang direkomendasikan pada kemasan obat atau yang
disarankan oleh dokter. - Bentuk obat: pilih bentuk
obat yang sesuai dengan anak Anda. Ada obat dalam bentuk sirup, tablet, atau
supositoria (untuk anak-anak yang sulit menelan tablet atau sirup). - Alergi: periksa apakah
anak Anda alergi terhadap salah satu bahan dalam obat tersebut. Jika iya,
hindari penggunaan obat yang mengandung bahan tersebut. - Riwayat kesehatan: jika
anak Anda memiliki masalah kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi
obat-obatan lain, konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat demam. - Waktu pemberian: ikuti
petunjuk mengenai frekuensi pemberian obat. Jangan sampai memberikan obat lebih
sering daripada yang direkomendasikan. - Pantau suhu tubuh: selama
penggunaan obat demam, periksa suhu tubuh anak secara berkala. Jika demam tidak
mereda setelah pemberian obat sesuai dengan petunjuk, hubungi dokter. - Minum banyak cairan: pastikan
anak Anda tetap terhidrasi dengan baik selama sakit, terutama jika mereka
mengalami demam. - Pertimbangkan alternatif
non-obat: Selain obat, Anda juga dapat mencoba metode selain obat medis seperti
kompres air hangat, beristirahat, menjaga kenyamanan anak untuk membantu
meredakan demam, dan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak.
5 Hal yang
Harus Diperhatikan Ketika Memilih Obat Penurun Panas yang Bagus
Dalam artikel berjudul Pentingnya
Memilih Obat Demam Yang Sesuai Untuk Anak di website resmi Biogesic
dipaparkan 5 hal yang sebaiknya orang tua perhatikan ketika memilih obat
penurun panas anak yang aman, yaitu:
- Konsultasikan dengan
dokter anak mengenai obat demam yang diberikan pada anak. Pertimbangkan dengan
baik kebutuhan anak dan dosis yang tepat. - Perhatikan jenis obat
penurun panas karena tidak semua obat aman dan cocok dikonsumsi anak. - Perhatikan bentuk obat,
apakah sirup, tablet, kapsul, atau bubuk. Sesuaikan dengan kondisi – seperti umur
anak dan yang nyaman bagi anak. - Perhatikan kandungan
tambahan seperti pemanis buatan atau zat pewarna yang terdapat pada obat
penurun panas tersebut dan diskusikan dengan dokter Anda. - Terakhir, perhatikan keamanan
dan efek samping obat demam. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi
contohnya muntah, mual, ruam pada kulit, atau diare. Hendaknya memilih obat
demam yang minim efek samping. Perlu juga diperhatikan bahwa efek samping pada
satu anak dan anak lain belum tentu sama.
Ingatlah bahwa penggunaan
obat hanya sebaiknya dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter atau profesional
kesehatan, terutama jika demam berlangsung lebih dari tiga hari atau jika
gejala lainnya muncul. Jangan ragu untuk menghubungi dokter untuk mendapatkan
panduan lebih lanjut tentang penggunaan obat demam yang tepat untuk anak Anda. Semoga
kita semua senantiasa sehat.
Makassar,
2 September 2023