Menjadi Peserta Pameran Tulisan

Sejak dulu saya suka
membayangkan dan menjadi peserta pameran tulisan. Seperti apa ya jika ada?
Apakah banyak pengunjungnya?
Hm, tak tahu ya kalau jumlah pengunjung,
mungkin tidak banyak karena tidak banyak orang yang mau membaca tulisan
apalagi
  jika bentuknya nonfiksi. Berbeda
halnya dengan pameran lukisan yang bisa dinikmati siapa saja, pameran tulisan
tentunya hanya bisa dinikmati oleh mereka yang senang membaca.



Peserta Pameran Tulisan

Pameran tulisan yang
diselenggarakan oleh BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) yang diselenggarakan pada 18 Maret
lalu bisa menjadi contoh pelaksanaan pameran tulisan karena dikemas menarik.
Pameran tulisan menjadi pelengkap acara Aksi Kolektif dalam rangka
merayakan International Women's Day (IWD) 2023.



Acara intinya adalah talkshow yang menampilkan para
jurnalis yang selama ini meliput tema-tema inklusif di Makassar. Salah satunya
adalah kawan saya, Ruby – sang penyiar radio RAZ FM. Aksi Kolektif ini diselenggarakan
oleh Yayasan BaKTI bersama PKBI, SCF, AJI Makassar, Ruang Jurnalis Perempuan,
dan YKPM.



Acara yang berlangsung di
Gedung MULO ini dihadiri oleh banyak orang. Sayangnya saya datang terlambat dan
pulang cepat karena ada hal yang harus saya kerjakan. Saya sempat menyimak
sedikit talkshow. Salah satunya tentang pengalaman Ruby dalam meliput penyintas
HIV/AIDS.



Menurutnya, tak banyak jurnalis
yang bersedia mewawancarai penyintas HIV/AIDS dari jarak dekat karena terlalu
takut tertular padahal tidak semudah itu penularan HIV terjadi. Menurut Ruby,
hambatan dalam mencari fakta bisa bersumber dalam diri si jurnalis itu sendiri.
Ruby yang sudah paham ilmunya, memberanikan diri mendekati narasumber yang
merupakan penyintas HIV dan mewawancarainya dari jarak dekat.



Enam orang narasumber dari
jurnalis memiliki pengalaman yang berbeda-beda namun mereka memiliki satu
persamaan, yaitu semangat mencari fakta dan menyuarakan kebenaran tanpa terpaku
pada stigma negatif yang diberikan kepada orang-orang yang berada dalam
golongan minoritas.



Begitu pun pameran tulisan
dan foto di luar aula, menampilkan berbagai sisi kemanusiaan atas nama hak
asasi manusia, di antaranya tentang kehidupan penyintas kusta dan skizofrenia. Tulisan-tulisan
dan foto-foto jurnalis ditempel di tiang-tiang besar Gedung MULO. Saya
beruntung, dua tulisan saya menjadi bagian dari pameran tulisan itu. Kedua
tulisan itu pernah dimuat di BaKTI News dan juga di blog ini.



Kedua tulisan yang saya
maksud adalah
Menuju Advokasi Peliputan dan Penulisan Isu Perempuan dan Anak dan Lakukan Sesuatu untuk Hentikan Gaya Menulis Cabul. Di dalam blog ini ada sejumlah
tulisan mengenai isu perempuan dan anak – khususnya mengenai cara peliputan dan
penulisannya serta mengenai kekerasan seksual.



Peliputan Kasus Kekerasan Seksual

Topik-topik tersebut
menjadi salah satu concern saya setelah bertahun-tahun lalu mengikuti
sejumlah pelatihan yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI)
Makassar, LBH APIK, dan BaKTI. Ketiga lembaga ini memberikan banyak insight baru
pada saya terkait kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak beserta
cara etis dalam peliputan dan penulisannya.



Beberapa kali
saya protes secara terbuka penulisan yang tidak tepat di media online. Alhamdulillah
ada sedikit dampaknya. Minimal bisa melegakan saya.  Daripada ditahan, bisa bikin bisul yekaan
hehe.



Tulisan
berjudul Lakukan Sesuatu untuk Hentikan Gaya Menulis Cabul yang saya ceritakan di atas
merupakan salah satu bentuk protes saya. Protes lainnya, saya layangkan kepada
penulis yang menggunakan kata MENGGAGAHI untuk menggambarkan sebuah tindak
perkosaan. Semoga di antara pembaca blog ini tak ada lagi yang menggunakan kata
itu ya.



Coba pakai
logika sederhana saja, apa pantas kata yang kata dasarnya gagah itu disematkan
kepada pelaku kejahatan seksual? Apanya yang gagah? Perkosaan itu tidak ada gagah-gagahnya
sama sekali … justru buruk, sangat buruk. Pelakunya layak ditempatkan di neraka
paling dalam!
😡 Setuju?



Makassar,
18 April 2023







Catatan:

  • Untuk membaca
    tulisan-tulisan saya yang lain tentang kekerasan atau kejahatan seksual, bisa
    dengan mengetikkan kata kunci KEKERASAN SEKSUAL atau KEJAHATAN
    SEKSUAL
    pada
    kotak pencarian yang letaknya di sebelah kanan atas blog ini jika Anda
    menggunakan komputer atau di bagian bawah blog ini jika Anda menggunakan smartphone.
  • Untuk membaca
    tulisan-tulisan saya yang lainnya tentang berbagai program yang diselenggarakan
    oleh BaKTI, cari lalu klik kategori
    BaKTI pada widget Kategori dan Arsip Blog di bagian bawah blog ini jika Anda menggunakan
    smartphone atau di sebelah kanan blog ini jika Anda menggunakan
    komputer.





 




Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

أحدث أقدم