Membincang Healing Hingga
Mindful Company Brand - Istilah healing akhir-akhir
sering disebut-sebut oleh pengguna media sosial. Kalau yang saya lihat,
kebanyakan dari mereka mengartikannya sebagai aktivitas berlibur ke
tempat-tempat yang indah. Unggahan foto atau video mereka menunjukkan kepuasan
dan kebahagiaan.
Apa Itu Healing?
Sebenarnya apa sih healing
itu? Dalam bahasa Inggris, healing berarti (1) Untuk membebaskan dari
cedera atau penyakit; (2) Memulihkan; (3) Menyebabkan (kondisi yang tidak
diinginkan) diatasi; (4) menambal atau memperbaiki (pelanggaran atau divisi);
(5) mengembalikan pada kemurnian asli atau integritas; (6) bebas dari cedera
atau penyakit : untuk kembali kepada keadaan sehat[1].
Sebenarnya tidak ada
hubungannya dengan liburan saja, ya? Kata healing ini memang sudah
mengalami pergeseran atau perubahan makna. Begitulah bahasa, kalau terjadi
kesepakatan baik disadari atau tidak ya bisa saja terjadi perubahan makna.
Kalau kata Cikgu Anna Farida – guru kami di IIDN,
bahasa itu tergantung kesepakatan. Kata yang tidak baku saja jika sering
dipergunakan dan dianggap lazim bisa
diterima dan dipergunakan secara luas.
Nah, mungkin seperti itulah
proses kata healing ini. Di mana-mana dipergunakan untuk menyatakan kegiatan
yang dilakukan untuk menyembuhkan stres atau kelelahan mental dan fisik yang
dialami. Jika bagi sebagian orang healing berarti bertandang ke
tempat-tempat wisata yang indah atau staycation di hotel maka sebagian
yang lainnya meniru-niru dan tak sadar menyepakatinya. Kemudian sebagian yang
lain berandai-andai bisa healing ke Raja Ampat atau Cappadocia.
Lalu apakah healing yang
berubah makna itu harus demikian? Harus ke destinasi wisata yang keren? Harus staycation
di hotel bintang empat atau lima?
Hm …. bagi saya, healing
itu sederhana. Berhubung bukan orang extrovert, berdamai dengan diri
sendiri dan dengan keadaan setelah berserah diri kepada Allah sudah bisa jadi healing
bagi saya. Mengapa demikian?
Karena sesungguhnya
kebahagiaan dan ketenangan itu dicarinya di dalam diri, tidak perlu jauh-jauh. Misalnya
jalan berdua dangan suami ke tempat reuni akbar FakultasTeknik Universitas Hasanuddin – kampus kami bulan Mei lalu.
Selain itu, healing bagi
saya bisa juga dengan hanya dengan berkumpul bersama teman-teman lama yang
sefrekuensi. Menyenangkan sekali mengobrol dengan teman-teman lama yang bisa
selalu nyambung dan tidak memandang posisi atau jabatan.
Healing bisa juga dengan menulis
atau ngeblog selama berjam-jam hingga tulisan selesai atau hingga urusan
saya tuntas. Rasanya bahagia sekali menenggelamkan diri dalam aktivitas menulis
dan ngeblog – sudah bisa jadi stress realese. Saya sih se-simple
itu orangnya, tidak sulit dibahagiakan. 😊
Mindful
Work
Saya jadi ingat pernah
membaca ungkapan berikut di media online:
"Banyak orang melakukan traveling
atau liburan dengan alasan butuh healing. Padahal healing yang
sebenarnya tidak selalu berhubungan dengan liburan. Healing juga dapat
dilakukan dengan meditasi."
Yang mengatakan hal
tersebut namanya Cindy Gozali, Managing Director dari The Golden Space
Indonesia dalam konferensi persnya di Plaza Indonesia, baru-baru ini. Nah, bahkan
Ibu Cindy pun mengatakan hal yang sederhana terkait healing.
The Golden Space menyelenggarakan
ALIVE Fest 2022 pada awal bulan ini. Berlokasi di Plaza Indonesia, festival
kesehatan dan meditasi terbesar di Indonesia ini dilaksanakan pada tanggal 2 – 4
Desember 2022.
Ada yang agak berbeda dari
ALIVE Fest yang diselenggarakan pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini The
Golden Space Indonesia mendedikasikan satu hari sesi penuh untuk eksplorasi mindful
work & business solution untuk para pekerja, pelaku bisnis, dan
investor yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai “Mindfulness 360 For
Business Transformation”.
Dalam ajang ini, diwakili
oleh Bapak Yance Arvan selaku Project Brand Specialist, JNE berhasil menjadi
bagian dari Mindful Company Brand 2022. JNE yang senang berbagi kebahagiaan dan
memiliki slogan CONNECTING HAPPINESS ini turut mengambil peran dalam ajang yang bermisi
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mental, emosional, dan
fisik ini.
Percaya kan jika
perusahaan yang peduli dengan nilai KEBAHAGIAAN dan senantiasa berbagi
kebahagiaan juga peduli pada peningkatan layanan? Peningkatan layanan itu
dampaknya akan dirasakan oleh konsumen serta karyawannya juga.
Sekarang ini kesadaran
mengenai kesehatan mental bukan hanya pada perseorangan, dalam skala bisnis
pun, perusahaan-perusahaan memperhatikan dengan serius dan menerapkannya,
contohnya seperti JNE.
Bahagia
Bersama di Jalan Tuhan, dengan memberangkatkan para karyawannya menunaikan
ibadah umrah merupakan salah satu bukti kepedulian JNE kepada para karyawannya.
Memfasilitasi ibadah karyawan pasti mendatangkan kebahagiaan tersendiri bagi
karyawan yang menjalani. Pulang umrah rasanya healing total. 😊 Untuk informasi lebih lengkap mengenai apa saja yang sudah JNE
lakukan dan capai bisa dibaca di media internal https://jnewsonline.com/.
Karyawan yang bahagia
tentunya merasakan ketenangan batin dan akan berdampak pada produktivitas dan kinerjanya.
Nantinya semua hal itu akan berdampak bagus juga pada produktivitas perusahaan.
Win-win solution. Btw, kalian pernah mendengar perusahaan yang
peduli pada kesehatan mental karyawannya? Ceritakan yuk di kolom
komentar.
Makassar,
10 Desember 2022
[1] https://www.merriam-webster.com/dictionary/healing (kamus Webster).