5 Hal Ini yang Perlu Dilakukan Setelah Perjalanan Jauh –
Kira-kira bagaimana rasanya badan terbang ke Jakarta setelah 20 tahun tak naik
pesawat terbang, berkegiatan padat sampai malam selama 3 hari 2 malam, lalu
balik ke Makassar sementara sebelumnya tidak pernah berkegiatan sepadat itu?
Jawabannya adalah
"REMUK" hahah. Saya tiba di Makassar tanggal 23 malam dan langsung
tepar!
Demikian rasanya tubuh
tapi perasaan hati tak perlu ditanya, rasanya BAHAGIA makanya kelelahan selama di
Jakarta tak berasa, baru dirasakan saat tiba di rumah.
Selama ini di Makassar,
kalaupun ada kegiatan, biasanya hanya seharian, tiba-tiba berubah ekstrem dan
perjalanan pun berlangsung ekstrem sebab saya tak pernah bepergian jauh
sendirian, melintasi bandara yang luas ... baru kali ini!
Bagi saya, bandara Sultan
Hasanuddin sudah cukup luas karena 20 tahun lalu masih jauh lebih kecil
daripada sekarang ... eh ... bandara Soekarno-Hatta tentunya jauh lebih luas
lagi, dong. Kalau digambarkan bagaimana saya jalan kaki saat di bandara,
seperti dalam diagram kusut ini nih:
Selama ini saya tidak
pernah lagi berkegiatan nonstop. Baru-baru ini, tanggal 21 berangkat.
Tiba di Jakarta siang. Masih teler, tidak bisa istirahat dengan nyenyak,
malamnya jalan dengan adik laki-laki yang stay di Jakarta. Sampai hotel
sudah pukul 22. Malamnya tidur sih tapi terbangung setiap 2 jam.
Besoknya acara berlangsung
sejak pagi hingga sore, company visit ke kantor-kantor Telkom di Bogor
dan di Jalan Gatot Subroto Jakarta sembari mengerjakan draft di ponsel
untuk blog dan Instagram – flash blogging dan posting video reels, tantangan dari
panitia yang harus kelar sebelum pukul 18.00.
Sempat naik tangga (manual) ke lantai 4, alhamdulillah sesaat setelah kunjungan selesai, tulisan pun selesai. Sorenya
siap-siap ke Raffles Hotel Jakarta, tempat pelaksanaan acara puncak #IndiHomeBloggerInauguration
yang berlangsung sampai malam. Tiba di hotel sudah jam 22 lewat. Bisa tidur tapi terbangun setiap 2 jam hingga subuh.
Tanggal 23 pagi, perasaan
masih tak karuan. Perut terasa begah, pengen BAB tapi tak kunjung terjadi
sampai-sampai diingatkan oleh panitia di WA dan ketukan pintu. Entah kenapa
padahal malam sebelumnya sempat kok makan salad dan agar-agar yang baik
buat pencernaan. Kepala juga masih pening karena kebanyakan menunduk ketika
mengerjakan draft tulisan dan postingan IG.
Namun demikian tetap harus
berupaya fit untuk penerbangan pukul 14.30 ke Makassar. Berangkat pukul
11 dari hotel, masih dengan perut dan perasaan kacau. Tiba di bandara
Cengkareng, tidak bisa langsung duduk manis karena harus ke sana ke mari dulu
untuk makan siang dan mencar gate yang tepat untuk pesawat Batik yang
saya tumpangi.
Tiba di Bandara Sultan
Hasanuddin sudah lepas maghrib. Badan terasa semakin dingin jelang pesawat
landing. Perasaan semakin tak karuan. Alhasil ketika tiba di rumah, yang
diinginkan hanyalah TIDUUUR. Sesegera mungkin berbaring, tidak maksimal
lagi membersihkan diri – jangan ditiru hahah. Malam itu tepar namun nyenyak, alhamdulillah.
Sampai Sabtu pagi masih teler.
Kalau mengingat banyaknya
pekerjaan rumah yang menanti, bisa makin teler jadinya. Tentunya perlu
diupayakan … biar jadi enak, ini yang perlu dilakukan setelah perjalanan jauh:
1. Istirahat.
Mutlak beristirahat!
Tenaga harus di-recharge lagi. Usia sudah tak muda. Kalau memang bukan
kebiasaan aktif secara nonstop, kembalikan tenaga dengan beristirahat
secara maksimal agar bisa kembali ke dunia nyata dengan optimal.
2. Mengalihkan
pikiran kepada hal-hal yang menyenangkan.
Memang puyeng kala
memikirkan banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Suami membantu
banyak namun tetap ada bagian yang harus mamak kerjakan sendiri. Pastilah ada
kerjaan rumah tapi bukan untuk dijadikan fokus pikiran ketika tiba di rumah
sebab akan mengaburkan hal-hal menyenangkan lainnya jika pekerjaan rumah yang
mau dipikirkan.
3. Lakukan
sedikit demi sedikit.
Jika memang harus
mengerjakan pekerjaan rumah, mau tak mau ya dilakukan sedikit demi sedikit.
Lama-lama akan menjadi bukit .. eh lama-kelamaan akan selesai juga. Kembali
kepada rutinitas harian toh memang diperlukan agar badan tak berhenti
bergerak. Pekerjaan rumah tangga itu membantu mamak menjadi lebih bugar, lho
– saya sih percaya ini.
4. Mengupayakan
bala bantuan.
Jangan malu meminta tolong
orang yang dipercayai untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Bisa suami, bisa orang
lain yang biasa membantu. Kalau memang tidak ada, ya jangan jadi alasan untuk koro-koroang
atau marah-marah. Tetap santai dan kembali ke poin 2 di atas!
5. Mengandalkan
teknologi.
Sekarang sudah ada robot vacuum
cleaner yang bisa diandalkan. Belilah jika mampu. AVARO LS3000 adalah salah
satu contoh produk teknologi yang bisa diandalkan dalam membantu pekerjaan
rumah. Robot vacuum tipe ini nih body-nya superslim, dengan
tinggi hanya 75 milimeter. Dengan demikian, Avaro LS3000 dapat menjelajahi
setiap sudut rumah yang membuat kita harus menunduk-nungging untuk
membersihkannya.
Sekilas
Tentang Robot Avaro Terbaru
Avaro LS3000 diperlengkapi
dengan tangki kotoran yang lebih besar daripada pendahulunya, yakni bervolume 650
ml. Dengan alat ini, kotoran yang ditampung lebih banyak dan mampu mengisap
berbagai jenis kotoran seperti debu, rambut, karet, hingga benda sebesar
kacang.
Menariknya, robot pintar
ini akan kembali ke dock station untuk charging dirinya selama
3-4 jam dengan otomatis ketika dayanya tinggal 10 persen sehingga penggunanya
bisa duduk manis mengisi me time-nya sembari si robot bekerja.
Para ibu rumah tangga
mestinya tertarik dengan keunggulan Avaro LS3000 yang ini: daya listrik yang
dibutuhkan sangat kecil, hanya 21,2 watt. Hemat! Bakal sering-sering
membersihkan rumah jika punya robot yang hemat daya listrik begini, bukan?
Penghematan yang dilakukan
tidak sampai di situ saja. Ada kabar gembira nih, sebanyak 300 pembeli pertama
akan mendapatkan tambahan potongan harga sebesar Rp250.000! Mendapatkannya
mudah, bisa beli online di Advan Official Store di Tokopedia. Gaes, jika
kalian memiliki Avaro LS 3000
ini, me time-nya bakal ngapain selama di Avaro bekerja? 😊
Makassar,
26 September 2022