Oleh Ami Priatna, S.Sos., M.Si
Rangkuman Oleh M. Dani Permana
Mengapa penelitian penting?
Penelitian itu berasal dari rasa keingin tahuan yang diawali dari pengamatan, pemberian nama, pendeskripsian dan pengajaran serta Kemampuan manusia untuk menlakukan penalaran tentang fenomena yang dihadapi.
Setidaknya ada 5 Alasan timbulnya/terjadinya penelitian
1. Rasa penasaran
2. Konflik dalam diri
3. mempertanyakan kembali (konsep stimulus-respon)
- Respon yaitu pemikiran lalu pergerakan
- Stimulus yaitu dari eksternal fenomena dan internal dari hati/diri sendiri. stimulus dilihat juga dari penonjolan
4. Penelitian untuk memperoleh kebenaran ilmiah
Kebenaran dapat diperoleh dari 2 aspek yaitu : Ilmu pengetahuan dan fenomena
- Ilmu pengetahuan atau pemahaman/ kedalaman dengan dikaji, analisi, ajarkan
- Sedangkan fenomena yaitu terdiri dari 3 yaitu fakta, fisik dan cangkang. Fisik berupa empirik/pengalaman/sejarah
Penomena itu membentuk menjadi ilmu pengetahuan kemudian dikaji diamanti/diteliti makan akan menjadi ilmu pengetahuan. Apa yanng kita lihat adalah fenomena dan apa yang kita kaji adalah ilmu.
5. Penemuan yang baru yang berguna serta bermanfaat, dalam penelitian kita harus meninjau dari meta fisik terlebih dahulu, dilihat dari fungsi utamanya yaitu ;
- Manfaat
- Kegunaan
- Fungsi
- Tujuan
- Pendeskripsian
Masalah, apa itu masalah?, kenapa dikatan masalah?
Masalah adalah kesenjangan/ketidak sesuaian terhadap norma/aturan yang ada/yang berlaku. Dalam penelitian harus banyak melakukan pengamatan yang subjektif, dalam pengamatan minimal terpenuhi yaitu 5 W + 1 H. Ketika ada masalah maka hal yang harus dicari adalah solusi/problema solving. Tujuan adanya masalah yaitu untuk mendapatkan indentifikasi masalah/rumusan masalah.
Kenapa ada penelitian?
Yaitu untuk mendapatkan manfaat dan nilai guna. Tujuan meneliti secara umum ada 3 yaitu:- Mencari manfaat
- Membuktikan
- Mengembangkan
Penelitian
- Fellin, Tripodi & Meyer (1996) => Penelitian adalah suatu cara sistematik (susunan; aturan) untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
- Kerlinger (1986: 17-18) =>Penelitian adalah investigasi (penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta, melakukan peninjauan, percobaan, dsb, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang suatu peristiwa, sifat, khasiat, dsb), penyidikan) yang sistematis (teratur menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yg diatur baik-baik), terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena.
- Indriantoro & Supomo (1999: 16) => Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
- David H. Penny =>Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
Apa yang dicari?
Manusia selalu berusaha menemukan kebenaran menggunakan rasio/akal, menggunakan pengalaman/empirik yang kemudian membuahkan hasil prinsip-prinsip melalui penalaran rasional dan kejadian kejadian yang berlaku di alam itu dapat dimengerti.
Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena alam/sosial.
Fenomena alam/sosial adalah fakta (fakta itu dibarengi dengan data), kenyataan yang tunduk pada hukum-hukum yang menyebabkan fenomena itu muncul. ilmu pengetahuan formulasi hasil aproksimasi (Pembulatan nilai) atas fenomena alam/sosial atau simflikasi (Membuat jadi simple) atas fenomena tersebut.
- Plato pernah berkata: “Apakah kebenaran itu? lalu pada waktu yang tak bersamaan, bahkan jauh belakangan Bradley menjawab; “Kebenaran itu adalah kenyataan”, tetapi bukanlah kenyataan (dos sollen) itu tidak selalu yang seharusnya (dos sein) terjadi. Kenyataan yang terjadi bisa saja berbentuk ketidakbenaran (keburukan).
- Jadi ada 2 pengertian kebenaran, yaitu kebenaran yang berarti nyata-nyata terjadi di satu pihak, dan kebenaran dalam arti lawan dari keburukan (ketidakbenaran).
- Dalam bahasan ini, makna “kebenaran” dibatasi pada kekhususan makna “kebenaran keilmuan (ilmiah)”. Kebenaran ini mutlak dan tidak sama atau pun langgeng, melainkan bersifat nisbi (relatif), sementara (tentatif) dan hanya merupakan pendekatan (Wilardo, 1985:238-239).
Landasan Filosofi Penelitian
Paradigma Pisitivistik dan Naturalistik
PARADIGMA POSITIVISTIK
- Positivistik adalah aliran berpikir yang hanya mengakui kebenaran rasional, empirik, inderawi, objektif.
- Logika Positivistik mengandalkan kemampuan pengamatan secara langsung (empiris) penalaran yang digunakan induktif.
- Logika positivistik terilhami dari gerakan keilmuan masa modern, yang mengharuskan adanya kepastian dalam suatu kebenaran.
- *Syarat objek ilmu yaitu dapat: diamati (observable), diulang-ulang (repeatable), diukur (measurable), diuji (testable), diramalkan (predicable).
- Penelitiannya berpusat pada eksperimen data-data particular, dan ditafsirkan oleh rasio, dan pengalaman. Maka sangat jelas bahwa logika positivistik membangun pembuktian berdasarkan fakta tanpa intervensi kepentingan subjektivitas manusia.
- Kebenaran yang dianut logika positivistik dalam mencari kebenaran adalah teori korespondensi. Teori korespondensi menyebutkan bahwa suatu pernyataan adalah benar jika terdapat fakta-fakta empiris yang mendukung pernyataan tersebut.
PARADIGMA NATURALISTIK
- Naturalistik adalah istilah lain dari penelitian kualitatif. Ada beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi.
- Pada dasarnya istilah inkuiri alamiah atau penelitian naturalistik menekankan pada kealamiahan sumber data
- Tujuan penelitian naturalistik sendiri yaitu untuk mengetahui aktualitas, realitas sosial dan persepsi manusia melalui pengakuan mereka yang mungkin tidak dapat diungkap melalui penonjolan pengukuran formal atau pertanyaan penelitian yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
Proses Penelitian
Dalam penelitian kita mengenal istilah ;
- Proposisi (Statment/anggapan/pendapat) yaitu : Pernyataan Utuh yang kemudian dapat di uji
- Hipotesisi yaitu : Jawaban Sementara
- Sintesa yaitu : a) Teori dibandingkan dengan teori b) Teori dibandingkan dengan Praktek c) Praktek dibandingkan dengan Praktek
- Paradigma yaitu : Pola fikir atau kerangka pemikiran
- Pendekatan (kual dan Kuan) yaitu : Pola tindak
- Induktif yaitu : secara langsung
- Deduktif yaitu : Tidak langsung ( dari teori)
- Reliabilitas yaitu : Data ( tentang keajegan)
- Validitas data yaitu : keakuratan
- Normalitas data yaitu : Probabilitas Peluang
- Homogenitas yaitu : data yang terdiri dari 1 varian
- Uji korelasi yaitu : untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih tanpa melakukan perubahan, tambahan, manipulasi terhadap data yang sudah ada
- Regresi yaitu : pengaruh antara dua atau lebih variabel. biasanya digunakan untuk melakukan prediksi atau ramalan
- Pendahuluan yatu : membaca data yang sudah ada
- Imporman yaitu : orang yang memberikan informasi
- Responden yaitu : orang yang memberikan respon
- Signifikan yaitu : Kebermaknaan atau keselarasan
- Rasional yaitu : Masuk akal - konkrit/reall - terukur secara empirik (melihat dengan cara yang sama)
- Data primer yaitu : data lapangan
- Data sekunder yaitu : data yang kita baca dari sumber-sumber buku
Apa saja yang harus dipersiapkan ketika akan melakukan penelitian/menyusun penelitian (skipsi)
1. Cari masalah
Judul akan ditemukan ketika kita menemukan permasalah/masalah, sedangkan masalah didapat dari pertanyaan
2. Buat hipotesis dan Proposisi
3. Tentukan metode penelitian
4. Cari teori yang sesuai
5. peroleh data primer dan sekunder
6. Observasi
- Catatan wawancar berkala
- Dokumen
- Ceklis data
7. Menulis
- Gunakan bahasa ilmiah
- Editing Skripsi/format skripsi yang sesuai
- Sertakan bukti observasi (foto/gambar)
- Sertakan lampiran