Pengantar Mata Kuliah ICT

 Oleh, Nova Mulyanasari

  1. Pengertian ICT

ICT (Information and Communication Technology) adalah perangkat teknologi yang digunakan dalam pengolahan data, penyusunan, penyimpanan, serta manipulasi data melalui berbagai cara untuk memproses dan menyampaikan informasi yang berkualitas. Teknologi informasi dan komunikasi menjadi kebutuhan yang mendasar pada era modern ini. ICT memberikan banyak dampak positif di berbagai bidang kehidupan manusia, terutama di bidang informasi dan komunikasi. ICT semakin mempermudah aktivitas komunikasi manusia dan menyebabkan segala hal menjadi lebih instan. Dengan adanya ICT, proses penyampaian dan penerimaan pesan menjadi lebih cepat dan mudah. Individu dapat dengan mudah mengakses informasi yang mereka butuhkan melalui ICT.

Hadirnya ICT membawa dampak bagi manusia di seluruh dunia, dimana mereka dapat saling bertukar informasi satu sama lain pada jarak yang berjauhan secara cepat dan efisien. Dalam hal bisnis, adanya ICT dapat menghemat biaya pemasaran produk. ICT juga dapat mendukung pembelajaran, dimana individu dapat mempelajari suatu ilmu pengetahuan melalui penggunaan ICT. Hadirnya ICT semakin meningkatkan inovasi pembelajaran, misalnya dengan penggunaan e-learning yang praktis. Dengan adanya sistem pembelajaran multimedia dengan berbasis ICT, kualitas pengajaran menjadi lebih efektif dan mampu membuat suatu pembahasan menjadi lebih menarik dan mudah dicerna.

  1. Sejarah ICT

Sejarah Information and Communication Technology (ICT) bisa dikelompokkan ke dalam lima periode sebagai berikut: (Cynthia, 2009)

  1. Tahun 1970an hingga awal 1980an (era programming, drill and practice)

Di masa ini, teknologi komputer belumlah secanggih sekarang. Pada saat itu belum ada personal computer (PC). Perangkat komputer baru digunakan untuk keperluan-keperluan komputasi tingkat korporat, seperti pencatatan perbankan, simulasi ilmu pengetahuan, atau penerbangan luar angkasa. Di dalam dunia pendidikan, perangkat komputer baru sebatas digunakan untuk keperluan latihan-latihan otomatis yang praktis dan singkat, khusus untuk pelajaran eksakta seperti matematika.

Komputer pada saat itu digunakan untuk melatih kemampuan berpikir logis peserta didik dan hanya menyentuh aspek pikiran memori jangka pendek pada peserta didik. Di era ini juga tampilan komputer masih berupa text-based interface, belum mencapai graphical user interface (GUI) seperti sekarang, sehingga komputer hanya mampu untuk melakukan komputasi tanpa kemampuan multimedia.

  1. Tahun 1980an hingga awal 1990an (Era Pembelajaran Berbasis Komputer dan Multimedia)

Di masa ini teknologi komputer multimedia mulai berkembang. Pada saat itu muncul pemikiran bahwa peserta didik akan dapat belajar dengan lebih baik dengan menonton film, animasi atau mendengarkan audio, sehingga para pakar pembelajaran mulai merancang CD-ROM program pembelajaran dengan harapan terjadi peningkatan yang signifikan pada aspek hasil belajar.

  1. Tahun 1990an (Era Pembelajaran Berbasis Internet)

Awal tahun 1990an merupakan era lahirnya teknologi jaringan internet seperti yang kita kenal saat ini (worldwide web). Di masa itu internet belumlah secanggih sekarang. Content yang umum ditampilkan baru berupa teks dan gambar sederhana, tanpa multimedia. Pada saat itu muncul pemikiran bahwa sebuah informasi bisa berkembang dengan sangat cepat setiap saatnya, sehingga materi-materi pembelajaran haruslah terus diperbaharui. Dengan pemikiran seperti itu, para pakar pembelajaran mulai mengembangkan model pembelajaran berbasis internet agar para peserta didik bisa terus mempelajari materi pembelajaran yang selalu diperbaharui. Pada pelaksanaannya, model pembelajaran berbasis internet ini lebih banyak digunakan oleh pihak korporat untuk memberikan pelatihan kepada karyawannya yang tersebar di seluruh penjuru negeri, dengan pertimbangan bahwa pelatihan berbasis internet bisa lebih menghemat anggaran perjalanan dan waktu kerja para pegawainya.

  1. Tahun 1990an hingga awal 2000an (e-learning)

Penggunaan teknologi komputer di masa ini merupakan perkembangan dari era sebelumnya di mana pembelajaran berbasis internet lahir. Di masa ini, model pembelajaran berbasis internet terus disempurnakan hingga lahir apa yang saat ini kita kenal sebagai Learning Management System (LMS). Di masa ini e-learning bahkan sudah menjadi sebuah industri di mana banyak pihak yang mengembangkan produk aplikasi e-learning dengan keunggulannya masing-masing dan diklaim dapat lebih meningkatkan hasil pembelajaran pada aspek-aspek tertentu. Satu hal yang patut diperhatikan dari perkembangan e-learning pada masa ini adalah para pakar pembelajaran mulai menyadari bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan TIK tetap memerlukan keberadaan aspek sosial. Dampak dari pemikiran ini adalah munculnya model-model e-learning yang lebih dinamis di mana peserta didik tidak hanya bisa mempelajari materi pelajaran mereka, tapi juga bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan peserta didik lainnya maupun dengan para pengajar mereka.

  1. Tahun 2000an hingga sekarang (aplikasi ICT berbasis sosial dan materi pembelajaran yang bersifat gratis dan terbuka)

Era ini merupakan perkembangan mutakhir dari pemanfaatan ICT dalam bidang pembelajaran. Di era ini komputer dan internet sudah berkembang sedemikian rupa hingga bisa menyampaikan materi pembelajaran dengan berbagai macam format multimedia. Satu aspek yang paling menonjol di masa ini adalah kesadaran akan esensi utama dari berbagi ilmu pengetahuan untuk pembelajaran. Para pakar mulai sadar bahwa esensi utama dari pemanfaatan ICT untuk pembelajaran bukanlah beragamnya content yang tersedia, canggihnya materi multimedia yang disajikan, atau cepatnya suatu pengetahuan yang tersampaikan.

Esensi dari pemanfaatan ICT untuk keperluan pembelajaran sesungguhnya sama dengan esensi kegiatan berbagi pengetahuan yang sudah ada semenjak awal manusia bisa belajar dan berkomunikasi. Di sini muncul kesadaran bahwa pengetahuan haruslah gratis dan bisa diakses oleh siapa saja. Maka dari itu muncullah berbagai website atau aplikasi yang menawarkan materi-materi ilmu pengetahuan secara gratis dan terbuka, seperti Wikipedia (http://en.wikipedia.org) yang merupakan ensiklopedia gratis di mana semua pengguna internet bisa mengakses dan memberikan kontribusi kepadanya, Google Earth (http://earth.google.com) yang merupakan aplikasi peta digital yang memuat peta seluruh planet bumi, beberapa planet lain dan beberapa bagian dari galaksi secara komprehensif, yang bisa digunakan peserta didik untuk lebih mengenal alam semesta mereka. Selain kedua aplikasi di atas, masih banyak aplikasi-aplikasi ICT lain yang berlandaskan dari pemikiran bahwa ilmu pengetahuan haruslah gratis dan bisa diakses siapa saja.

  1. Penggunaan ICT dalam Bidang Kesehatan

Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu p,esat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai media (seperti internet), termasuk kata-kata, bilangan dan gambar. 

Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti kedokteran. Kemajuan dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat, sehingga banyak temuan-temuan yang didapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam bidang kesehatan sendiri kemajuan Teknologi Informasi sudah sangat menunjang pelayanan, apalagi di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru, tidak hany itu teknologi informasi juga memiliki kemampuan dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi.Beberapa penelitian terkait dengan perkembangan teknologi seperti penelitian yang dilakukan oleh Manganello, Jennifer, et al. (2017) dalam artikelnya yang berjudul "The relationship of health literacy with use of digital technology for health information: implications for public health practice." (Journal of public health management and practice) menyebutkan pelayanan kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi penggunaan teknologi digital, penerapan intervensi kesehatan dalam pengembangan teknlogi digital sangat efektif dalam melayani masyarakat. Hal yang serupa juga yang disampaikan oleh Moller, Arlen C., et al. (2017) dalam artikelnya yang berjudul "Applying and advancing behavior change theories and techniques in the context of a digital health revolution: proposals for more effectively realizing untapped potential." (Journal of behavioral medicine) bahwa penerapan intervensi kesehatan berbasis teknologi digital dinilai sangat menguntungkan. Pertama, dapat memperlancar akses pelayanan, mempermudah jangkauan pelayanan terhadap masyarakat. Kedua, dapat memindahkan intervensi kesehatan ke platform digital dan menghadirkan riset dengan peluang baru untuk memajukan teori dan konsep pelayanan kesehatan.

Secara teori dan konsep, juga dikatakan bahwa pelayanan publik yang prima merupakan sumber kemajuan yang sangat menentukan daya saing, ada baiknya jika sektor pelayanan harus terus-menerus ditingkatkan mutunya. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi ini merupakan salah satu solusi tepat bagi pemecahan masalah layanan publik. Setidaknya pemanfaatan hal itu akan mengatasi masalah-masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi juga akan membantu kinerja layanan publik secara terpadu sehingga akan terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel. Itu artinya, penggunaan teknologi digital dalam pelayanan kesehatan akan memberikan kontribusi pada efektifitas pelayanan kesehatan. Dengan demikian untuk mengaplikasikan teknologi tersebut dalam pelayanan, tentu banyak hambatan dan kendala yang dihadapi misalnya: sumberdaya manusia, finansial, kebijakan, dan faktor keamanan.

Di sisi lain, ilmu kesehatan semakin hari semakin berkembang. Tenaga kesehatan perlu menerapkan ilmu kesehatannya sebagai upaya peningkatan status kesehatan masyarakat. Kiranya Sumber Daya kesehatan ini perlu diberdayakan dan didukung dalam hal mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis teknologi. Hal ini tentu bertujuan untuk melibatkan peran aktif segenap subsistem yang berada dalam naungan sektor kesehatan untuk mengupayakan perubahan sebuah sistem pelayanan kesehatan yang merata, tepat sasaran dan terjangkau di masa yang akan datang. Teknologi memang bukan satu-satunya solusi untuk permasalahan di berbagai instansi pemberi jasa layanan kesehatan. Tetapi perlu diperhatikan, pentingnya keseriusan dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan mampu membuat perubahan sistem kesehatan yang lebih baik ke depannya. Tujuan dari literature review ini untuk melihat manfaat teknologi dalam bidang kesehatan.


Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

أحدث أقدم