PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

 Oleh, Ira Monika Suci

2.1 Pengertian Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

2.1.1 Pengertian Ilmu Sosial

          Ilmu sosial adalah suatu disiplin ilmu yang meliputi seluruh aspek didalam kehidupan mulai daru sifat seseorang atau individu, interaksi individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.

Ilmu sosial juga  diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam pengertian seperti fakta, konsep dan teori yang berasal dari bermacam-macam bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial . Misalnya; Ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi soaial, sejarah dan lain sebagainya.


2.1.2 Pengertian Budaya Dasar

          Kata “Kebudayaan” dan “culture”. Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan : “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. 

Adapun kata cultur, yang merupakan kata asing yang sama artinya dengan “kebudayaan” berasal dari kata Latin colore yangt berarti “mengolah, menegrjakan”, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan merubah alam”.

Menurut Selo Soemardjan dan soelaeman soemardi, mengatakan budaya adalah semua hasil karya rasa dan cipta masyarakat.


2.2 Hakikat, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Soaial dan Budaya Dasar

- Hakikat ilmu sosial dan budaya dasar

  1.  Ilmu alamiyah (natural sciences)

  2.  Ilmu sosial (social sciences)

  3. Pengetahuan budaya (the humanistic)

       - Ruang Lingkup ISBD

  a. Individu, keluarga, dan masyarat

  b. Masyarakat dan desa

  c. Masalah penduduk

  d. Pelatihan sosial

  e. Pemuda sosialisasi

  f. Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan


- Tujuan ISBD

Mengembangka kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap masalah-masalah budaya sehingga daya tangkap, persepsi dan penalaran budaya mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.




2.3 Contoh masalah sosial dan budaya dasar

Masalah sosial yang mucul di masyarakat begitu beragam. Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan yang membahayakan kelompok masyarakat.  Masalah sosial bersifat kontekstual, artinya terjadi di suatu tempat pada waktu tertentu. Bisa jadi di suatu wilayah, gejala-gejala sosial yang timbul dianggap masalah tapi di wilayah lain tidak. Di suatu waktu tertentu masalah, tapi di waktu lain tidak. Masalah sosial muncul karena beragam sebab, seperti: ketidaksesuaian antara nilai sosial dan tindakan sosial, kepentingan minoritas mendahului kepentingan sebagian besar masyarakat, organisasi sosial tidak bisa mengorganisir warga masyarakat agar harmonis.

Berikut masalah-masalah yang terjadi di masyarakat:

  1. Penyebaran berita hoax

Ini trjadi karena pesatnya perkembangan teknologi, dengannya berita hoax dapat lebih cepat di tanggapioleh publik dengan pendapat beragam pula. Berita hoax dibuat orang yang memiliki kepentingan beragam, dari meraup keuntungan finansial sampai memecah belah persatuan bangsa. Di Indonesia sendiri sudah hampir membudaya membagikan berita tanpa meneliti lebih lanjut.

   Solusinya adalah peningkatan literasi media sosial, mencarikomparasi berita, dan wacana alternatif sebelum sharing di media sosial.


b. Bunuh diri

Bunuh diri adalah fenomena sosial, demikian menurut Emile Durkheim. Penyebab orang bunuh diri bermacam-macam. Masalah ekonomi seperti kesulitan finansial dan terlilit hutang sering memicu orang nekat bunuh diri. Penyakit fisik menahun dan putus cinta juga tak jarang membuat orang depresi lalu bunuh diri.

Solusi: oleh karena bunuh diri adalah masalah sosial, solusi pencegahannya bisa bersifat sosial. Misal, peningkatan solidaritas sosial dengan tentangga atau orang sekitar, aktif berkomunitas terutama komunitas keagamaan, menjadi relawan kegiatan sosial.


c. Rendahnya Minat baca

Masalah sosial yang satu ini sekilas sepele, namun berdampak buruk bagi masa depan bangsa. Rendahnya minat baca berkorelasi dengan rendahnya antusiasme terhadap ilmu pengetahuan dan daya pikir kritis. Penyebab rendahnya minat baca pada tataran institusional adalah sistem pendidikan kita yang tidak mendukung peningkatan minat baca literatur kritis.

Solusi: pembiasaan membaca dengan memperbanyak tugas me-review tulisan opini sejak tingkat sekolah dasar.

DAFTAR PUSTAKA



https://www.academia.edu/10275956/ILMU_SOSIAL_BUDAYA_DASAR_Pengantar_Ilmu_Sosial_Budaya_Dasar


https://www.slideshare.net/mobile/ayucivinae/makalah-ilmu-sosial-dan-budaya-dasar


https://kupdf.net/download/buku-isbd-baru_5af415fae2b6f51c5c809370_pdf


https://pengertianedefinisi.com/pengertian-ilmu-sosial-definisi-menurut-ahli/


https://northooligan1933.wordpress.com/2015/05/31/hakikat-dan-ruang-lingkup-isbd/


https://www.academia.edu/36301702/masalah_sosial_ISBD


Muis,Junaedi.2012.makalah ilmu sosial dan budaya dasar.

Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

Previous Post Next Post