Tugas Matematika Ekonomi Perbankan Syariah

 Oleh Yofi Silvianingsih

FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN

1.    Fungsi biaya : biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel.

Rumus :

Fc = K                        > C = FC + VC

VC = f ( Q ) = vQ

C = g ( Q ) = FC + VC = k + vQ

Ket :

FC : biaya tetap

VC : biaya variabel

C : biaya total

K : konstanta

Q : jumlah barang

 

 

Contoh :

Dik : FC = 20.000

          VC : 100 Q

Dit : biaya total jika Q nya 500?

Jawab

C = FC + VC

    = 20.000 + 100

Jika Q 500, C = 20.000 + 100 ( 500 )

                        = 70.000

 

2.    Fungsi Penerimaan : penerimaan sebuah perusahaan dari hasil penjualan barangnya merupakan fungsi dari jumlah barang yang terjual atau dihasilkan. Penerimaan total adalah hasil kali barang yang terjual dengan harga jual per unit barang tersebut.

Rumus :

TR = Q x P = f ( Q )

Ket :

R : penerimaan total

P : harga per unit

 

Contoh :

Dik : P = Rp. 200 per unit

Dit : berapa besar permintaan bila terjual 350 unit ?

Jawab

R = Q x P

    = Q x 200

    = 200 Q

Bila Q 350, R = Q x P

                       = 350 x 200

                       = 70.000

 

ANALISIS POKOK

A.  Analisis Pulang Pokok : suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Rumus :

Biaya total : TR = P . Q

Konsep biaya tetap : TC = TVC + TFC

Biaya variable : Q = TFC / (1-AVC/P)

n = R – C

Contoh

Dik C = 20.000 + 100 Q

       R = 200 Q

Dit : pada produksi berapa unit perusahaan ini berada dalam posisi pulang pokok? Apa yang terjadi jika ia berproduksi sebanyak 300 unit?

Jawab

n = R – C

Pulang-pokok : n = 0, R – C = 0

R = C

200 Q = 20.000 + 100 Q

100 Q = 20.000

       Q = 200

Jika Q = 300, maka :

R = 200(300)

    = 60.000

C = 20.000 + 100 (300)

    = 50.000

Keuntungan : n = R – C

                         = 10.000

Posisi pulang-pokok terjadi pada tingkat produksi 200 unit, R dan C sama-sama sebesar 40.000. pada tingkat produksi 300 perusahaan memperoleh keuntungan sebesar 10.000.

 

FUNGSI ANGGARAN

Terdapat dua teori yang membahas tentang fungsi anggaran. Yaitu teori produksi : batas maksimum kemampuan seorang produsen memberi dua macam masukan atau lebih, berkenaan dengan jumlah dana yang tersedia dan harga masing-masing masukan. Teori konsumsi : batas maksimum kemampuan seorang konsumen membeli dua macam kaluaran atau lebih berkenaan dengan jumlah pendapatannya dengan harga masing-masing keluaran

Rumus :

M = x.P x + y.P y

Pada teori produsen

M : jumlah dana produsen

X : jumlah masukan x

Y : jumlah masukan y

P x : harga x per unit

P y : harga y per unit

Pada teori konsumsi

M : jumlah pendapatan konsumsi

X : jumlah keluaran x

Y : jumlah keluaran y

P X : harga x per unit

P Y : harga y per unit

Contoh

Dik : M = Rp. 100.000

         P x = Rp. 500

         P y = Rp. 1000

Dit : berapa unit x dapat dibelinya?

        berapa unit y dapat dibeli kalau ia hanya membeli 100 unit x?

Jawab

  M = x. PX + y . P

100.000 = x . 500 + y . 1000

100.000 = 500 x + 1000 y

Jika semua pendapatan dibelanjakan untuk barang x ( y = 0 ), maka jumlah x yang dapat dibeli : x = M / P, = 100.000/500 = 200 unit.

Kalau x 100, maka :           M = x . P x + y . P y

   100.000 = (100)(500) + y (1000)

   100.000 = 50.000 + 100 y > y = 50 unit

 

 

 

FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN DAN ANGKA PENGGANDA

1.      Fungsi konsumsi : hubungan antara konsumsi dan pendapatan nasional

C = f (Y) = C 0 + c Y

C 0 : Konsumsi otonom

C : MPC = a C / a Y

 

2.      Fungsi tabungan : menjelaskan hubungan antara tabungan dan pendapatan nasional.

S = g ( Y ) = S 0 + s Y

S 0 : tabungan otonom

s : MPS = a S / a Y

Persamaan fungsi tabungan dapat pula diturunkan dengan memanfaatkan kesamaan Y = C + S

Y = C + S > S =  Y – C

                     S = Y – C 0 – c Y

                     S = - C 0 + ( 1 – C ) Y

Jadi :

              S 0 + s Y = S = - C 0 + ( 1 – C ) Y

Dapat disimpulkan bahwa :

 S 0 = - C 0

s = 1 – c                   > c + s = 1

MPS = 1 – MPC      > MPC + MPS = 1

 Contoh

Dik : Persamaan C = 30 + 0,8 Y

Dit : bagaimana fungsi tabungannya?

         Berapa besarnya konsumsi jika tabungan sebesar 20 ?

Jawab

S = Y – C

   = Y – (30 + 0,8 Y)

   = Y – 30 – 0,8 Y

   = -30 + 0,2 Y

Jika S = 20

20 = -30 + 0,2 Y

50 = 0,2 Y > Y = = 250

Maka C = Y – S = 230

 

3.     Angka pengganda : suatu bilangan yang menjelaskan tambahan pendapatan nasional.

K =  =

c ≡ MPC

s ≡ MPS

 


Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

Previous Post Next Post