Ciri Kebahasaan Teks Artikel
Setiap teks memiliki struktur dan
ciri kebahasaan yang berbeda dengan jenis teks lainnya. Ciri kebahasaan teks artikel
antara lain sebagai berikut.
1. Penggunaan istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu (https://kbbi.web.id/istilah).
Contoh:
Mengurangi
berat badan
Penumpukan lemak di perut bisa membuat tekanan otot
pembatas antara perut dan esofagus semakin besar. Istilah medis untuk kondisi ini adalah hiatus hernia. Itulah mengapa orang obesitas
hingga ibu hamil kerap merasakan asam lambung naik lebih sering disertai heartburn. Dengan demikian, mengurangi berat badan sebaiknya
menjadi prioritas bagi orang obesitas sebagai cara mencegah asam lambung naik.
Bagi ibu hamil, mengatur asupan nutrisi juga penting. Hamil bukan berarti lampu hijau untuk
mengonsumsi banyak kalori tanpa dipantau.
2. Penggunaan kata kerja mental (kata kerja abstrak)
Kata kerja mental adalah jenis kata
kerja yang mengekspresikan respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan,
keberadaan, atau pengalaman.
Contoh:
Asam lambung naik atau acid reflux bisa terjadi kapan saja
dan menyebabkan rasa tidak nyaman di ulu hati hingga tenggorokan. Cara mencegah
asam lambung naik bisa dengan mengubah pola makan hingga menyiasati
siklus tidur. Terlebih bagi orang yang menderita GERD, ciri-ciri asam
lambung naik biasanya terjadi tidak lama setelah waktu makan.
3. Penggunaan kata rujukan
Contoh 1
Fakta-fakta
yang menujukkan kesenjangan gender pada bidang pendidikan tampak pada
proses pembelajaran di sekolah kurang. Siswa laki-laki selalu ditempatkan dalam posisi yang lebih menentukan.
Contoh 2
Menurut laporan
yang dikeluarkan tanggal 20 Juli 2020 yang lalu, vaksin ini telah sukses
melewati uji coba klinis tahap I dan II.
Contoh 2
Berdasarkan
penelitian-penelitian, program kesetaraan gender melalui sekolah memberikan
dampak yang signifikan dalam penelusuran bias gender di masyarakat.
Teks artikel biasanya mengungkapkan referensi dari sumber-sumber tertentu yang
mungkin dikutip oleh penulis untuk menguatkan pendapat penulis itu sendiri.
Oleh karena itu, kata-kata yang bermakna merujuk banyak digunakan di
dalam teks artikel.
4. Penggunaan kata keterangan/adverbia frekuentatif
Diperlukan untuk meyakinkan
pembaca, seperti selalu, biasanya, sebagian besar, sering, kadang-kadang,
dan jarang.
Contoh:
Tidur
dengan posisi kepala lebih tinggi
Terkadang, ada orang
yang mengalami asam lambung naik saat malam hari. Ini bisa mengganggu kualitas
tidur bahkan menyebabkan sulit tidur semalaman. Cara menyiasatinya bisa dengan
membuat posisi kepala lebih tinggi sehingga risiko heartburn bisa berkurang.
Itulah
mengapa orang obesitas hingga ibu hamil kerap merasakan
asam lambung naik lebih sering disertai heartburn.
5. Penggunaan konjungsi untuk menata argumentasi
a. Konjungsi untuk menata argumentasi
Misalnya, pertama, kedua, berikutnya, selanjutnya,
dan lain sebagainya.
Contoh:
Akibatnya, asam lambung bisa naik kembali ke esofagus
terutama setelah makan.
Lebih jauh lagi, terlalu banyak minum alkohol
membuat esofagus kesulitan membersihkan asam.
b. Konjungsi
untuk memperkuat argumentasi
Misalnya, selain itu, sebagai, contoh, misalnya,
padahal, justru.
Contoh:
Lagi-lagi, minuman bersoda juga
membuat otot lower esophageal sphincter menjadi lebih lemah dibandingkan dengan
minum air putih.
Tak hanya itu, otot lower
esophageal sphincter antara esofagus dan perut juga semakin tidak bisa menutup rapat.
c. Konjungsi kausalitas dan konsekuensi, seperti
sebab, karena, sebab, oleh karena itu,
sehingga, hingga
1) Asam lambung naik atau acid reflux bisa terjadi
kapan saja dan rasa tidak nyaman di ulu hati hingga tenggorokan.
2) Hal ini karena berkaitan dengan kultur lisan yang
lebih dominan daripada baca-tulis dalam lingkungan peserta didik.
6. Adanya penggunaan kalimat
retoris a.
a. Mengapa kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan terutama di kalangan
peserta didik?
b. Seberapa pentingkah
kemampuan literasi baca-tulis bagi peserta didik?
c. Pertanyaan lebih jauh,
seberapa pengaruhkah kemampuan literasi baca-tulis terhadap masa depan suatu
bangsa?
Rujukan
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran
Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
Permatasari, Indri Anatya. 2020. Menganalisis Kebahasaan dan Menulis Artikel Opini. Jakarta:
Kemdikbud
Suherli,
dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia
Kelas XII
Revisi Tahun 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.