Awal bulan Desember 2019 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan kebijakan dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) cukup satu halaman saja, tidak perlu belasan lembar. Kebijakan ini diambil agar guru lebih fokus pada pelaksanaan pembelajaran bukan administrasi pembelajaran.
Kebijakan RPP satu halaman ini sudah barang tentu juga berlaku bagi pendidikan kesetaraan. Jika guru pada pendidikan formal saja dipermudah dalam menyusun RPP, tutor pada pendidikan kesetaraan juga sudah selayaknya dipermudah dalam merencanakan pembelajaran yang dituangkan dalam dokumen RPP satu halaman.
Untuk mengunduh contoh format RPP satu halaman pendidikan kesetaraan dapat diunduh pada tautan berikut ini. Tutor dapat mengembangkan sendiri format RPP tersebut. RPP pendidikan kesetaraan dijabarkan dari silabus yang disusun setiap modul. Silabus yang disusun berdasarkan modul rata-rtata akan terdapat enam kali (enam pertemuan), karena setiap modul pembelajaran diselenggarakan selama enam minggu. RPP disusun untuk setiap pertemuan, tidak lagi untuk setiap pasangan kompetensi dasar. Oleh karena itu RPP menguraikan setiap langkah pembelajaran yang ada dalam silabus. [fep]