1. Perilaku
Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Remaja
adalah kelompok dari manusia yang baru tumbuh dari masa kanak-kanak kemasa
dewasa, yaitu antara usia 13-19 tahun. Sebelum masa remaja , seorang anak akan
melewati masa peralihan (adolesen) yaitu antara usia 9- 13 tahun, yang dikenal
sebagai masa pubertas.
Dalam masa ini
seorang anak memiliki
dorongan kuat untuk mengaktualisasikan diri menurut jenis
kelamin untuk mendapatkan pengakuan sebagai penegasan identitas diri baik dari
segi ϐisik maupun biologis. Masa remaja adalah masa yang labil bagi anak.Dalam
usianya yang labil, remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan yang baik,
yang dapat menciptakan
kondisi nyaman untuk
bertanya dan membentuk karakter bertanggung jawab terhadap
dirinya. Jika remaja tumbuh dalam lingkungan yang mendorong terciptanya perilaku
amoral tentu akan merusak masa depannya dan akan mengalami
kegagalan. Dampak pergaulan
bebas contohnya akan mengantarkan pada kegiatan menyimpang
seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, Narkoba, serta
berkembangnya penyakit menular seksual ( PMS )
1. Perilaku
terpuji dalam pergaulan remaja
a. Persaudaraan
(ukhuwah)
Setiap muslim dengan muslim lainya adalah
saudara dengan segala hak dan kewajiban yang melekat pada masing-masing
pribadi. Islam menghendaki penganut-nya untuk menjalin persaudaraan (ukhuwah).
Persaudaraan terjadi karean adanya persamaan
antara satu dengan
yang lain. Karena
itu ada istilah ukhuwah islamiyahyaitu persaudaraan
karena kesamaan agama yaitu sama-sama Islam. Ukhuwah wathoniyahyaitu
persaudaraan sebangsa dan tanah air sekalipun berbeda agama, maka harus saling
menghormati keyakinan. Ukhuwah insaniyahyaitu persaudaraan antar sesame manusia
apapun agamanya, bangsa dan sukunya.
Maka harus saling menghormati dan
menghargai. Jadi masing-masing hubungan persaudaraan tersebut mnimbulkan
konsekuensi hak dan kewajiban yang harus ditunaikan. Dalam kaitanya dengan
remaja, salah satu masalah yang sering menjadi masalah adalah pola
pergaulan. Islam memberi
petunjuk bahwa antara
laki-laki dengan perempuan
diperbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa.
Islam adalah agama
yang menjaga kesucian,
pergaulan di dalam Islam adalah pergaulan yang dilandasi
oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga
jarak sehingga tidak ada kesempatan
terjadinya kejahatan seksual
yang pada gilirannya
akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum.
Dalam
rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
Islam telah membuat batasan-batasan
sebagai
berikut :
1) Laki-laki
tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki
dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah setan, mula-mula saling
berpandangan, lalu berpegangan,
dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah
bujuk rayu setan.
2) Laki-laki
dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling
bersentuhan yang dilarang
dalam Islam adalah
sentuhan yang disengaja dan
disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai
nafsu birahi tidaklah dilarang.
b. Mengembangkan
wawasan keilmuan
Beberapa
remaja sudah terlihat
kehebatan intelektualitas mereka
dalam berbagai bidang
pemikiran dan perasaan
sehingga mampu melahirkan
karya-karya bermutu dalam bidang seni, sains, dan teknologi. Menurut
Jean Piaget, kelompok remaja berada pada tahap operasional formal, dan
merupakan tahap terakhir dari perkembangan
kognisi. Perkembangan yang
sehat dan normal
membuat mereka mampu memecahkan
masalah-masalah dengan menggunakan
berbagai alternatif dan memahami
berbagai masalah yang kompleks dan rumit. Fokus mereka adalah kemampuan
berpikir secara abstrak dan berpikir secara hipotetis. Diantara bentuk
pengembangan wawasan keilmuan bagi remaja adalah giat dan disiplin dalam
belajar baik secara individu maupun dalam kelompok belajar (study club).
c. Menghormati
dan menghargai (tasamuh)
Tasamuh(toleransi) adalah rasa tenggang
rasa atau sikap menghargai dan menghormati terhadap sesama, baik terhadap
sesama muslim maupun dengan non muslim. Sikap tasamuh juga berarti sikap
toleran yaitu tidak mementingkan diri sendiri dan juga tidak memaksakan
kehendak. Salah satu nilai yang terkandung dalam tasamuh adalah menghormati
dan menghargai perbedaan
dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing individu
untuk mencari titik temu dalam persamaan dalam batas-batas tertentu.Islam
mengajarkan bahwa sesama muslim harus bersatu serta tidak boleh bercerai-berai,
bertengkar, dan bermusuhan. Karena sesama muslim adalah saudara. Terhadap pemeluk
agama lain, kita
diperintahkan agar bersikap tasamuh. Sikap tasamuh terhadap non muslim itu hanya
terbatas pada urusan yang bersifat duniawi, tidak menyangkut masalah akidah,
syari’ah dan ubudiyah.
2. Nilai
positif perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
a. Menumbuhkan
sikap arif dan bijaksana
Arif dan bijaksana pada hakekatnya
bermakna mampu bertindak sesuai dengan norma-norma yang
hidup dalam masyarakat
baik norma-norma hukum,
normanorma keagamaan, kebiasaan-kebiasaan maupun kesusilaan dengan
memperhatikan situasi dan kondisi pada saat itu, serta mampu memperhitungkan
akibat dari tindakannya. Perilaku remaja
yang arif dan
bijaksana mendorong terbentuknya
pribadi yang berwawasan luas, mempunyai tenggang rasa yang tinggi, bersikap
hati-hati, sabar dan santun.
b. Menumbuhkan
sikap disiplin diri
Disiplin pada hakekatnya bermakna
ketaatan pada norma-norma atau kaidahkaidah yang diyakini sebagai panggilan
luhur untuk mengemban amanah serta kepercayaan
masyarakat pencari keadilan.
Remaja yang mempunyai
sikap disiplin akan mendorong
tebentuknya pribadi yang tertib di dalam melaksankan tugas, iklas dalam
pengabdian, dan berusaha untuk menjadi teladan dalam lingkungannya, serta tidak
menyalahgunakan amanah yang dipercayakan kepadanya.
c. Menumbuhkan
sikap mandiri
Mandiri
pada hakekatnya bermakna
mampu bertindak sendiri
tanpa bantuan pihak lain, bebas
dari campur tangan siapapun dan bebas dari pengaruh apapun. Sikap mandiri pada
diri remaja akan mendorong terbentuknya perilaku remaja yang tangguh, tidak
mudah terpengaruh perilaku negatif, berpegang teguh pada prinsip
dan keyakinan atas kebenaran sesuai tuntutan ajaran agama,
moral dan ketentuan hukum yang berlaku.
d. Menumbuhkan
sikap tanggungjawab
Bertanggung jawab pada hakekatnya
bermakna kesediaan dan keberanian untuk
melaksanakan semua tugas
dan wewenang sebaik
mungkin serta bersedia menanggung segala akibat atas
pelaksanaan tugas dan wewenang tersebut. Remaja yang mempunyai rasa tanggung
jawab akan mendorong terbentuknya pribadi yang mampu menegakkan kebenaran dan
keadilan, penuh pengabdian, serta tidak menyalahgunakan profesi yang
diamanatkan.
3. Membiasakan
perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
a. Menutup
Aurat
Islam
telah mewajibkan laki-laki
dan perempuan untuk
menutup aurot demi menjaga
kehormatan diri dan
kebersihan hati. Aurat
merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh
diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis
agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta
menimbulkan ϐitnah.Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut
sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh
anggota tubuh kecuali
muka dan kedua
telapak tangan. Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan
tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak
boleh transparan sehingga tembus pandang.
b. Mengajak
untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman
ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan
itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang
terhadap teman.
c. Mengisi
waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk
kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya
eϐisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga
untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk
orang lain.
d. Menghormati
orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
Remaja sebagai orang yang lebih muda
sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka.
Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya,
dan yang paling penting adalah memberikan
tuntunan dan bimbingan
kepada mereka ke
jalan yang benar
dan penuh kasih sayang.
e. Bersikap
santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang
baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita.
Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya
sungguh tidak diterapkan dalam Islam bahkan sombong merupakan sifat tercela
yang dibenci Allah.
2. Perilaku Tercela dalam Pergaulan Remaja
Perilaku
tercela remaja mengambil bentuk dengan apa yang kemudian disitilahkan dengan
kenakalan remaja. Kenakalan remaja (juvenile delinquency)adalah gejala sakit
(patologis) secara sosial
pada anak-anak dan
remaja yang disebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu
pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima
sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal.
a. Perilaku
tercela dalam pergaulan remaja
1)
Pergaulan bebas (free sex)
Dalam lingkungan masyarakat yang
bernorma, hubungan seksual sebelum atau di luar nikah tidak dapat dibenarkan,
khususnya norma agama, sosial maupun moral dan dianggap sebagai bentuk
penyimpangan perilaku dalam kehidupan masyarakat. Hubungan seksual akan
dianggap sah dan dibenarkan apabila seseorang sudah resmi menikah. Jenis
hubungan seksual semacam ini dapat berupa : pelacuran, kumpul kebodan
perkosaan.Naluri seksual yang
tidak terkendali atau
dilakukan tanpa aturan
akan mendatangkan kekacauan di
masyarakat,antara lain adalah terjangkitnya penyakit kelamin, perkelahian, dan
kesulitan menentukan orang tua biologis dari anak-anak yang dilahirkan. Selain
itu, terjadi pula ancaman yang serius terhadap bayi-bayi yang dilahirkan
sehingga berdampak pada pelanggaran hak asasi manusia (HAM), seperti aborsi dan
pembunuhkan bayi-bayi yang lahir dari hubungan yang bebas tersebut. Hamil di
luar nikah akan membawa malapetaka baik bagi diri sendiri maupun orang tuanya
karena membawa aib keluarga dan mendatankan masalah.
b)Tawuran antar pelajar
Masalah kenakalan remaja sering
menimbulkan kecemasan sosial karena dapat menimbulkan kemungkinan generasi yang
tidak baik, sebab anak yang diharapkan sebagai kader penerus bangsa tergelincir
ke arah perilaku yang negatif. Perbuatanperbuatan kenakalan anak itu
diantaranya dapat berupa perkelahian atau tawuran.Pada umumnya tawuran di awali
oleh konϐlik yang terjadi antara siswa di dalam satu sekolah atau siswa antar
sekolah. Karena perasaan solidaritas antar siswa di dalam sekolah masing-masing,
perkelahian akan meluas dan menghasilkan konϐlik antar siswa
dari sekolah yang
berlainan.Tawuran
mendatangkan bentuk penyimpangan dan bahkan pembunuhan yang
sadis.
a) Mengkonsumsi
minuman keras
Alkohol
dapat disebut sebagai
racun protoplasmik yang
mempunyai efek depresen pada
sistem syaraf, sehingga
orang yang mengkonsumsi
minuman alkohol secara berlebihan
akankehilangan kemampuan untuk mengendalikan diri, baik secara fisik,
psikologis maupun sosial. Hal inilah yang menyebabkan seorang pemabuk sering
melakukan keonaran atau keributan bahkan perkelahian hingga pembunuhan karena
tidak dapat berϐikir secara normal akibat pengaruh alkohol. Oleh karena itu,
pemabuk Atau alkoholis(pecandu alkohol) maupun pengedar minuman keras dianggap
melanggar norma-norma sosial dalam masyarakat.
b) Penyalahgunaan
Narkoba
Penyalahgunaan
narkotik dapat disebut penyimpangan perilaku karena melanggar norma hukum yang
berlaku di masyarakat. Penggunaan obat-obatan jenis narkotik telah
diatur dalam seperangkat
peraturan yang sifatnya
formal. Oleh sebab itu, penggunaan narkotik hanya dianggap
sah apabila digunakan untuk kepentingan medis (pengobatan) di bawah pengawasan
ketat pihak berwenang seperti dokter.
Nilai negatif perilaku tercela dalam pergaulan
remaja
a. Bertentangan
dengan nilai-nilai ajaran agama
Kekerasan dan tawuran antar pelajar,
bahkan antar mahasiswa ataupun antar kelompok masyarakat, juga tak jarang kita
jumpai beritanya. Perilaku reaktif dan emosional secara
berlebihan, yang kadang-kadang
hanya dipicu oleh
hal-hal sepele; amuk massa secara
beringas melawan aparat, atau unjuk rasa yang berbuntut perilaku anarkis sering
kita saksikan beritanya. Perilaku tersebut jelas bertentangan njlai-nilai
ajaran agama.
b. Hilangnya
budaya maluHadirnya kecanggihan teknologi
dan informasi membawa
dampak positif dan negatif secara bersamaan.
Hal ini menyebabkan pergeseran nilai
budaya suatu masyarakat, diantaranya adalah hilangnya budaya malu. Dan dalam
pandangan Islam, hilangnya rasa malu mengakibatkan seseorang mudah berbuat
maksiat.Remaja yang mempunyai rasa malu bila melakukan kesalahan maka orang
merasa martabat atau harga dirinya akan jatuh. Orang sangat menjunjung harga
dirinya sehingga apa saja yang dapat merusak martabatnya sebagai manusia akan
disingkiri atau disembunyikan. Hal ini tentu berbeda dengan remaja yang
kehilangan budaya malu, mereka cenderung bangga dengan perilaku tercela yang
telah ia lakukan dan bahkan merasa apa yang diperbuat dianggapnya sebagai
kenenaran.
c. Menimbulkan
masalah kesehatanDampak pemakaian Narkoba
sangatlah luar biasa.
Berbagai
masalah multidimensi pun bermunculan, mulai bidang kesehatan, sosial,
kriminal, hingga ekonomi. Di sektor kesehatan, misalnya, beberapa penyakit
seperti hepatitis dan HIV/AIDS merupakan
buah dari penyalahgunaan Narkoba.
Sedang dampak minuman
keras bagi yang mengkonsumsinya adalah mabuk, sehingga dapat menyebabkan
cedera dan kematian. Penurunan
kesadaran seperti koma
dapat terjadi pada
keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian.
2)
Menghindari perilaku tercela dalam pergaulan
remaja
a)
Meningkatkan kadar iman dan amal sholeh
Menaruh kepercayaan secara tulus kepada
Allah menjadikan manusia sebagai sosok insan yang memiliki visi dalam hidup.
Dimana visi ini selalu akan diperjuangkannya dengan segenap usaha dan kerja
keras sebagai rasa kepeduliannya terhadap kemaslahatan semua orang yang ada
disekitarnya.
b)
Meningkatkan kualitas ahlak dan etika bergaul
Manusia
adalah mahluk yang
tidak bisa hidup
menyendiri atau terisolasi
dari kehidupan sosial. Manusia mutlak membutuhkan satu sama lainnya
untuk survive(bertahan hidup). Dan dalam hukum interaksi sosial, manusia yang
paling bisa survivedan meraih kebahagiaan sesungguhnya adalah manusia yang
mampu menempatkan dirinya secara bijak dan proporsional sesuai dengan tuntunan
etika serta ahlak yang baik.
c) Mengatur
waktu dengan baik
Al-Qur'an
mengecam secara tegas
orang-orang yang mengisi
waktunya dengan bermain tanpa
tujuan tertentu seperti kanak-kanak. Atau melengahkan sesuatu yang lebih
penting seperti sebagian remaja, sekadar mengisinya dengan mengkonsumsi minuman
keras, Narkoba, malas, dan sebagainya. Agar hidup remaja mempunyai nilai dan
manfaat, Al-Qur'an memberi petunjuk untuk memanfaatkan waktu dengan
sistem manajemen yang
dapat dukur dengan
standar pencapaian sesuai dengan
kapasitas diri, bahkan dituntunnya umat remaja untuk mengisi seluruh waktunya
dengan berbagai amal dengan mempergunakan semua daya yang dimilikinya.