Sabtu
pagi tadi tidak biasanya setiap pengendara yang melintas di jalan Brantas atau
perempataan lampu merah BCA Kota Batu, sejenak mengalihkan pandangannya ke arah
Klenteng Am Im Tong. Ada apa gerangan? Terlihat wajah-wajah penasaran melintas
sesaat tanpa bertanya.
Supaya
lebih jelas apa yang sedang dilakukan kerumunan orang ini, mari kita langsung
bergabung dengan mereka. Sehari sebelumnya yaitu jumat sore kemarin saya
mendapat pesan WA dari sahabat lintas iman Gusdurian mBatu. Isinya ajakan untuk ikut berpastisipasi dalam
kegiatan bersama, mengecat tembok Klenteng Am Im Tong, yang menjadi korban
vandalisme orang-orang tidak bertanggung jawab.
Dalam pesan tersebut juga melampirkan foto yang memperlihatkan kondisi
tembok klenteng dalam kondisi banyak
coretan cat semprot.
Kita
mungkin sudah biasa melihat vandalisme di berbagai tempat, tapi jika yang
menjadi korban adalah rumah ibadah tentunya sangat memprihatinkan. Nah inilah
yang disikapi oleh sahabat-sahabat lintas iman yang dimotori oleh pegiat
Gusdurian mBatu, dengan mengadakan aksi nyata membersihkan serta mengecat
tembok Klenteng supaya bersih kembali.
Kegiatan
ini dilakukan hari sabtu pagi tadi (15/10/2016), dimulai dari pukul 07.30 wib
hingga pukul 11.00 wib. Diikuti oleh pegiat Gusdurian dan sahabat lintas iman, diantaranya tokoh
Hindu, Budha, Katolik, NU, Muhammadiyah, Ahmadiyah, serta etnis China, Jawa, Sunda dan lainnya.
Keberagaman
peserta yang berpartisipasi dalam aksi ini, bisa menjadi panutan untuk kita.
Yaitu untuk memupuk kebersamaan tanpa mempermasalahkan perbedaan. Beda agama, beda
iman, beda keyakinan serta beda tempat ibadah, jangan menjadi penghalang untuk
saling berempati dan menghasilkan kegiatan positif bersama.
Mas Oki dari komunitas Muslim Ahmadiyah yang datang bersama 3 rekannya, Wiki, Sufni dan pak Iman menyampaikan motivasinya ikut kegiatan ini, ”Ya bagi saya tidak ada masalah berkegiatan bersama, meski beda agama. Dan ingin berpartisipasi mengikis sentimen beda keyakinan yang saat ini marak terjadi. Saya juga ingin mengatakan kepada semua bahwa: Saya Muslim, Saya mengecat tembok Klenteng, Anda?”
Mas Oki dari komunitas Muslim Ahmadiyah yang datang bersama 3 rekannya, Wiki, Sufni dan pak Iman menyampaikan motivasinya ikut kegiatan ini, ”Ya bagi saya tidak ada masalah berkegiatan bersama, meski beda agama. Dan ingin berpartisipasi mengikis sentimen beda keyakinan yang saat ini marak terjadi. Saya juga ingin mengatakan kepada semua bahwa: Saya Muslim, Saya mengecat tembok Klenteng, Anda?”
Mari kita torehkan kebersamaan di tembok-tembok lain.