“Cintai Keberagaman, Wujudkan Toleransi dan
Solidaritas Antar Umat Beragama dan Berkepercayaan”, merupakan tulisan yang
terpampang pada banner di Sanggar Candi Busana Surabaya. Tulisan tersebut juga
menjadi tema yang diangkat dalam kegiatan di Rumah Belajar Pluralis, yang
dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 3
Mei 2015 kemarin. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang digagas oleh aktifis
lintas agama dan kepercayaan yang tergabung dalam wadah Sobat KBB (Solidaritas
Korban Pelanggaran Kebebasan Beragama / Berkeyakinan) Jawa Timur.
Rumah Belajar Pluralis menjadi tempat untuk berbagi,
belajar serta membangun konsep dan pemahaman tentang pluralisme, toleransi dan
solidaritas. Memahami dan
mengaplikasikan kebersamaan dalam kehidupan berbangsa, meski berbeda agama dan
keyakinan. Peserta yang hadirpun berasal dari berbagai komunitas, di antaranya
GKJW, Kerohanian Sapta Darma, the protester.com, Pusham Surabaya, Sobat KBB
Jogja, Baha’i dan Ahmadiyah.
Pemutaran film Sobat KBB menjadi pembuka acara ini,
diteruskan dengan do’a bersama. Selanjutnya disampaikan pemaparan mengenai
diskriminasi dan penghapusan diskriminasi berbasis agama dan kepercayaan oleh
Johan Avie,SH dari Pusham Surabaya. Stefanus Iwan L. dari Sobat KBB Jogjakarta
menjadi pembicara berikutnya mengisahkan kejadian dan tindakan diskriminasi
yang pernah terjadi di Gunung Kidul, DIY. Dari pemaparan pembicara dan hasil
diskusi seluruh peserta, diharapkan menumbuhkan pribadi-pribadi toleran dan menularkan
virus solidaritas serta kebersamaan bagi masyarakat.
Marilah menjadi pribadi toleran tanpa kekerasan,
Bersama dalam perbedaan tanpa menjual iman,
Memupuk solidaritas tanpa garis keras.
Hidup bebas hargai batas