WISATA CANDI PENATARAN, BLITAR, JAWA TIMUR

LETAK CANDI PENATARAN

Candi Penataran terletak di desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Lokasi Candi Penataran berada di sebelah barat daya lereng Gunung Kelud, atau sekitar 12 km dari puncaknya.

Butho Ireng di Candi Penataran

 Sedangkan dari Kota Blitar sekitar 15 km arah timur laut, bisa di tempuh menggunakan kendaran roda dua atau roda empat, jadi sangat mudah di jangkau.

SUASANA DAN PANORAMA CANDI PENATARAN

Kompleks Candi Penataran
nampak dari atas Candi Induk

Candi Penataran sebenaranya merupakan sebuah kompleks kumpulan beberapa candi, dan menjadi kompleks Candi terluas di jawa Timur. Disini terdapat beberapa candi dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Jika kita masuk ke kompleks Candi penataran, serasa sedang berada di sebuah perkampungan di masa kerajaan jaman dahulu.  
Lokasi Candi Penataran yang berada di pedesaan menjadikannya asri dengan hawa udara yang sejuk. Panorama di sekitar masih cukup alami, meskipun dikelilingi rumah penduduk. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari gunung kelud juga menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan saat Gunung Kelud erupsi beberapa waktu lalu, masih terlihat sisa-sisa material vulkanik berupa kerikil kecil.

SEJARAH CANDI PENATARAN

Kompleks Candi Penataran pertama kali dilaporkan oleh Sir Thomas Stamford Raffles dalam History of Java dimana disebutkan bahwa pada tahun 1815, Dr. Horsfield menemukan reruntuhan Candi Hindu di Panataran. Dari sisa-sisa struktur dan artefak yang ada di lingkungan kompleks candi diketahui bahwa kompleks candi ini terdiri dari beberapa bangunan yang pembangunannya tidak dilakukan secara serentak, namun pembangunannya dilakukan bertahap dalam kurun waktu yang relative panjang.
Diperkirakan kompleks candi ini mulai dibangun mulai abad ke XII M sampai abad ke XV M. Dengan demikian kompleks candi Panataran telah dibangun pada masa kerajaan Kadiri dan terus dilanjutkan pada maas pemerintahan Kerajaan Singasari dan berakhir pada masa pemerintahan Majapahit.

FUNGSI KOMPLEKS CANDI PENATARAN

Kompleks Candi Penataran ini memiliki fungsi sebagai suatu tempat pemujaan, hal ini didasarkan isi prasasti Palah yang menyatakan bahwa Raja Srengga (salah seorang Raja Kerajaan kadiri) sering mengadakan pemujaan di tempat ini, hal ini juga didukung keterangan dari kitab Nagarakertagama yang menyebitkan bahwa bangunan suci para Rsi Saiwa-Sugata yang didirikan diatas tanah wakaf sebagai tempat pemujaan.

DENAH CANDI PENATARAN

Kompleks Candi Penataran menempati area tanah dengan luas sekitar 180m x 130m, yang terbagi dalam tiga halaman, yaitu:

Halaman 1

Halaman pertama; dijaga Arca Dwarapala

Untuk melewati halaman pertama melewati gerbang candi bentar yang di kanan kirinya terdapat arca dwarapala berangka tahun 1242 saka/ 1330 Masehi. Dalam halaman ini terdapat enam buah bangunan.
Disisi kiri menjorok keluar terdapat sebuah batur besar yang biasa disebut Bale Agung. Berbahan Batu Andesit, berdenah empat persegi panjang dengan ukuran 39m x 16,5m dan tinggi 1,5 m. Membujur utara selatan. Dibagian tengah sudat selatan Bale Agung terdapat lantai/batur rendah terbuat dari batu andesit, berdenah bujur sangkar dengan ukuran 8m x 8m, dibagian atasnya terdapat umpak menara.

Batur Pendopo

Di belakang lantai/batur rendah ini terdapat batur pendopo dengan denah empat persegi berukuran 28 m x 10 m dan tinggi 1,5 m, membujur utara selatan. Disebelah selatan batur pendopo terdapat jalan setapak yang menghubungkan halaman 1 dengan halaman 2. Diseberang jalan setapak ada tiga miniatur candi dari bahan batu andesit berukuran 1 m x 1 m. Dibelakang batur pendopo terdapat sebuah lantai/batur rendah berukuran 5 m x 5 m berdenah empat persegi dan berbahan batu andesit. Diatas lantai/batur rendah terdapat candi umpak-umpak.
Di belakang sudut selatan lantai/batur rendah ini terdapat candi angka tahun. Bangunan candi berangka tahun 1291 Saka/ 1369 Masehi ini berdenah segi empat, berbahan batu andesit dan berukuran 6,5 m x 5 m dengan tinggi 9,5 m. Di sebelah utara candi Angka tahun terdapat lantai/batur rendah dengan denah segi empat berukuran 7,5 m x 4,5 m.

Halaman 2

Tampaknya dulu halaman 1 dan halaman 2 dihubungkan dengan sebuah gapura  yang terletak di sebelah selatan Candi Anka Tahun. Halaman 2 ini dulunya dibagi dua oleh tembok yang membujur arah timur barat. Di ruang sebelah utara, tepatnya sudut utara gapura halaman 2 terdapat sebuah batur dengan denah segi empat berbahan batu andesit dengan ukuran 13 m x 4 m membujur utara selatan.
Di belakang batur ini terdapat candi Naga dengan denah segi empat berbahan batu andesit dan berukuran 9 m x 6,5 m dengan tinggi 4,5 m. 
Disebelah utara Candi Naga terdapat sebuah batur berbahan batu andesit dengan denah bujur sangkar berukuran 2 m x 2 m. Di utaranya masih ada sebuah batur lagi yang sama, tetapi pada sisi selatan denah menonjol keluar dengan ukuran 4 m x 4 m. Di bawahnya terdapat lapik arca dan sebuah arca yang belum selesai.
Di sebelah selatan Candi Naga terdapat sebuah batur/lantai  rendah berdenah bujur sangkar berbahan batu andesit dan berukuran 3 m x 3 m. Di sebelah selatan lantai ini terdapat jalan setapak yang menghubungkan halaman 2 dan halaman 3.
Di sebelah selatan jalan setapak terdapat pula lantai/batur rendah berdenah bujur sangkar, berukuran 3 m x 3 m, dan berbahan batu andesit.

Halaman 3

Candi Induk

Kedua halaman ini dipisahkan oleh gapura, disebelah kanan gapura terdapat tiga bangunan kecil dengan sebuah lantai berdenah segi empat berukuran 10 m x 3 m disisi kirinya membujur arah utara selatan.
Di tengah halaman belakang terdapat candi induk dengan denah segi empat dari bahan batu andesit berukuran 32,5 x 29,5 m dengan tinggi 7,2 m membujur arah barat timur. Disamping Candi induk terdapat sebuah susunan percobaan berdenah segi empat berukuran 10 m x 9 m. Dibelakang susunan percobaan terdapat Candi Perwara I berbahan batu andesit, berukuran 3,5 m x 3 m berdenah empat persegi.
Selain bangunan-bangunan tersebut di halaman 2 masih ada batur kecil diselatan Candi Induk berdenah segi empat berukuran 2,5 m x 2 m. Dibelakangnya terdapat Candi perwara II dengan bahan yang sama dengan Candi perwara I berukuran 3,5 m x 3 m. Masih ada 2 Candi perwara lainnya yang berdenah segi empat dengan ukuran 3 m x 3 m dan 4 m x 2,5 m.
Di sudut belakang sisi selatan di luar halaman 3 merupakan jalan setapak menuju kolam petirtaan terdapat menara sudut dengan denah bujur sangkarberukuran 1,5 m x 1,5 m. Kolam petirtaan berbahan batu bata berdenah segi empat dengan ukuran 6 m x 3 m dan kedalaman 2,5 m.

Sumber: dari Lokasi Candi penataran 

Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

أحدث أقدم