Camping
pertamaku
Kapan
pertama kali anda camping dan Hiking? Umumnya kita pertama kali merasakannya
saat masih SD, dengan kegiatan pramukanya. Jika mengenang masa itu, begitu
menyenangkan, karena banyak hal baru tentang alam yang bisa kita dapatkan.
Mengenalkan
anak dengan alam bisa kita lakukan kapan saja, bahkan sejak dini. Camping dan
hiking bisa jadi pilihan, meskipun ada sebagian orang tua yang khawatir, terutama
akan keselamatannya. Kekhawatiran semacam itu bisa kita minimalisir dengan
pendampingan dan pengawasan.
Camping
Pertama di Ultah ketiga
Malam-malam
tetap ceria
Tepat
dihari ulang tahunnya yang ketiga, Tahir, 3 tahun, tidak meniup lilin dengan
angka tiganya, atau melahap kue coklat bertumpuk. Lilin diganti dengan api
unggun, kue coklat bertumpuk diganti dengan mie rebus, khas sajian saat
camping. Inilah yang sedang dinikmati dan dirasakan balita tiga tahun di
camping pertamanya. Hal berbeda yang umumnya dialami balita saat ulang tahun.
Lokasi
camping di Buper Coban Rais, kota Batu
Camping
ini sebenarnya acara saya bersama rekan-rekan lain yang pada umumnya sudah
dewasa. Tahir satu-satunya balita dalam kegiatan ini, lantas apa yang bisa
didapatkan dari seorang balita ketika mengikuti camping dan hiking? Berikut
manfaat yang saya lihat dari pengalam pertama camping dan hiking Tahir.
Manfaat
Camping dan Hiking untuk Balita;
Mengenal
Lingkungan dan alam
Banyak
banget yang ditanyakan ketika beradaptasi dengan alam, “pah itu unung ya?”
Sambil menunjukkan jarinya kearah gunung yang nampak dikejauhan, dengan
pelafalan gunung yang tidak lengkap (g-nya ilang), dan wajah yang sumringah.
Ketika melewati jalanan yang becek, bergumam “Jalannya ecek ali” maksudnya “jalannya becek sekali”. Dan banyak
lagi yang ditanyakan, dengan sendirinya anak belajar secara langsung mengenal
hal baru tentang alam.
Menjadi
Lebih Mudah Beradaptasi
Nyenyak
sampai pagi
Nyenyak
sekali saat tidur, tidak menghiraukan meskipun hanya beralas tikar tipis didalam
tenda. Hawa yang lumayan dingin menusuk tulang pun seperti tidak dirasakan. Nah
yang paling mengagumkan bagi saya adalah saat tidur tidak teringat mamanya,
padahal biasanya tidak mau tidur kalau tidak ditemani. Menjadi lebih mudah beradaptasi dengan kondisi
itu yang nampak.
Menumbuhkan
Kemandirian dan Mental
Ceria, Trek hiking
yang becek
Hiking,
menyurusuri jalan setapak, naik turun, jalanan becek dan cukup terjal dilalui
sendiri tanpa mau digendong. Tak mau kalah dengan teman-teman lain yang sudah
dewasa. Semua trek maunya dilalui sendiri tanpa didampingi. Mandiri sekali,
padahal biasanya jalan sebentar mintanya digendong dan berujar “apek, pah” capek
maksudnya
Semakin
Berani dan percaya Diri
Sendirian di
antara rerimbunan semak
Trek
selama hiking ada bagian yang harus melintasi jembatan, meskipun dipegangi, dia
berani melewati tantangan ini. Menyeberangi parit dangkalpun bisa dilalui
dengan sukses. Jalan setapak yang sepi diantara rimbunnya pohon tetap dilewati
dengan ceria.
Belajar
Menghadapi tantangan
Meskipun
cenderung ngrepoti, seperti saat mendirikan tenda misalnya, maunya ikut pegang
ujung tenda yang lain untuk membantu, supaya lekas bisa berdiri. Atau ketika
hiking, ada trek dimana harus mendaki, dengan sigap tangannya berpegangan untuk
diangkat rekan lain yang sudah dewasa.
Lebih
sehat dan aktif
Maunya jalan
sendiri
Lokasi
camping umumnya berada di sekitar gunung dengan alamnya yang segar, sudah pasti
berpangaruh bagi kondisi kesehatan anak. Aktifitas dialam yang tidak jauh dari
berjalan, menjadikan anak lebih banyak bergerak dan aktif dengan beragam
kegiatan.
Dengan
manfaat diatas dan mungkin masih banyak manfaat lain yang belum saya tulis,
bagi anda orang tua tidak ada salahnya jika sekali waktu mengajak anak-anaknya
yang masih balita untuk camping. Bisa juga camping bersama seluruh anggota keluarga,
menjadi family camping yang mengasikkan.
Sumber:
Lokasi
Camping
Lokasi
Hiking
Trek
Menuju Coban Putri (sekitar 2 km)