Beri
aku sepuluh orang pemuda, akan ku goncangkan dunia, demikian pekik Soekarno
Sang Proklamator kita.
Wahai
pemuda, kemenangan paling berharga dalam hidup bukanlah tidak pernah gagal,
melainkan bagaimana kita bisa bangkit setiap kali menemui kegagalan.
Wahai
pemuda, lebih baik gagal secara terhormat, daripada sukses menang dengan
kecurangan.
Wahai
pemuda, jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan lihat masa depan
dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitarmu dengan kesadaran.
Wahai
pemuda, orang pesimis selalu mempersulit kesempatan yg dia miliki, orang
optimis selalu menciptakan kesempatan dari kesulitan-kesulitan yg dialami.
Wahai
pemuda, dibutuhkan keberanian untuk berubah, karena perubahan tidak selalu
berhasil, disinilah kebanyakan orang menyerah.
Wahai
pemuda, kekuatan tidak datang dari kemampuan fisik, dia datang dari kemauan
yang tidak dapat ditaklukkan.
Wahai
pemuda, taklukkan dulu dirimu sendiri, karena ini yg tersulit dalam hidup ini.
Sebagaimana
Peter Agung Sang Kaisar Rusia berkata, saya telah menaklukkan kekaisaran, namun
saya tidak pernah mampu menaklukkan diri saya.
Wahai
pemuda, semakin besar sukses yg kau raih, semakin mudah pula kau dihancurkan
olehnya, maka waspadalah karenanya.
Wahai
pemuda, jadilah bambu, jangan jadi pisang. Pohon pisang daunnya lebar, membuat
anaknya tidak kebagian sinar matahari. Pohon bambu lain, rela telanjang asal
anaknya, rebung, pakaiannya lengkap.
Wahai
pemuda, warisan dari para Pahlawan adalah kenangan sebuah nama besar &
peninggalan dari keteladanan yg hebat.
Wahai
pemuda, kepemimpinan tercermin dari tindakan, bukan kedudukan. Cara pertama untuk
mengukur kecerdasan seorang penguasa adalah melihat siapa orang-orang
disekitarnya.
Wahai
pemuda, jangan kau tanya apa yg sudah Negara berikan untukmu, tapi tanya
dirimu, apa yg sudah kau berikan untuk Negaramu.
Selamatkan
Negerimu dari Benalu. Sesederhana itu.
#harisumpahpemuda@DTA-Ferdian(Sajak2KiSWAH)