TREKKING 26
JAM NONSTOP (bagian 1)
Gunung
Semeru, Jawa Timur
Gunung
Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa yang masih aktif, dengan
ketinggian 3676 mdpl. Diantara gunung-gunung yang ada di pulau Jawa, Gunung
Semeru bisa dibilang menjadi tujuan utama setiap pendaki. Demikian juga dengan
saya meskipun bukan seorang pendaki (mendakine nek lagi karep), selalu berangan
suatu saat bisa mencapai puncaknya.
Rencana
Pendakian ke Gunung Semeru
Singkat
cerita pada bulan Agustus 2013 kemarin, setelah berkomunikasi bersama dua orang
pendaki dari Jakarta, sepakat untuk melakukan pendakian ke Gunung Semeru.
Pendakian direncanakan selama 4 hari (sesuai standar pendakian ke Gunung
semeru) yaitu dari tanggal 13-16 Agustus 2013, tetapi karena salah seorang
pendaki sakit, akhirnya disepakati untuk stay dahulu di rumah saya, sambil
memulihkan kondisi kesehatan. Pendakian dijadwal ulang menjadi tanggal 15-18
Agustus 2013, sekalian direncanakan bisa ikut upacara Kemerdekaan di puncak
pada tanggal 17 Agustus nanti.
Jadwal
Pendakian ke Gunung Semeru
Rencana
jadwal pendakian, kami buat dengan mengacu umumnya pendakian ke Gunung Semeru
sbb:
-Tanggal
15 Agustus 2013: Berangkat dari Malang-Tumpang-Ranu Pani (angkutan 2-3 jam),
Ranu Pani-Ranu Kumbolo (trekking 4-5 jam, dilanjutkan camping di Ranu Kumbolo
semalam)
-Tanggal
16 Agustus 2013: Ranu Kumbolo-Kali Mati-Arcopodo (trekking 4-5 jam dan camping
di Arcopodo sampai pukul 12)
-Tanggal
17 Agustus 2013: Arcopodo-Mahameru/Puncak Semeru (summit attack 4-5 jam) dan
turun Mahameru-Arcopodo (packing)-Kalimati-Ranu Kumbolo (camping)
-Tanggal
18 Agustus 2013: Ranu Kumbolo (packing)-Ranu Pani (trekking)-Tumpang- Rumah
(angkutan)
Semoga
sesuai rencana.
Menuju
Gunung Semeru
Hari
yang ditunggu tiba, tepat tanggal 15
Agustus 2013 pukul 07.00 wib, bertiga berangkat dengan menggendong “lemari”
yang super berat dipenuhi logistik pendakian, menuju Gunung Semeru. Dari rumah
menggunakan angkot ke Pasar Tumpang, disini kita berganti kendaraan khusus
angkutan ke Pos awal Pendakian gunung Semeru di Desa Ranu Pani. Moda
transportasi yang tersedia bisa menggunakan Jeep hardtop atau truk sayur.
Ongkos angkutan jika menggunakan hardtop sekitar Rp. 500.000 sekali jalan, bisa
patungan untuk bayarnya. Tetapi ada pilihan lebih murah yaitu naik truk sayur,
cukup bayar Rp. 35.000 per orang, nah inilah pilihan kami.
Perjalan
menggunakan truk sayur menuju Ranu Pani ditempuh sekitar 2 jam, dengan melalui
jalur jalan sempit juga terjal, diantara lembah dan tebing. Meskipun nampak
berbahaya, kami tidak menghiraukannya, selain tetap berdoa, juga percaya kepada
kemahiran sang sopir, terlebih perhatian mata dimanjakan panorama alam yang
memukau dan tidak membosankan. Setelah setengah perjalan, tepatnya di pertigaan
Jemplang, kita disuguhi pemandangan eksotik bukit Teletabis dan kaldera di
sekitar Gunung Bromo.
Selepas
pertigaan jemplang, jalan tidak lagi mulus, terdiri dari aspal rusak dan
berdebu. Tak jarang dijumpai lubang menganga di tengah jalan. Bahkan truk yang
kita naiki sempat terkena masalah pada suspensinya. Tidak perlu waktu lama,
sopir dan kernet sudah bisa segera memperbaiki, dan perjalanan bisa dilanjutkan.
Tepat pukul 09.30 kami tiba di Desa Ranu Pani, disini setiap pendaki harus
melakukan registrasi pendakian.
Syarat
Pendakian
Ranu
Pani merupakan sebuah desa dengan ketinggian 2100 mdpl, tiba disini disambut
dengan suasana alam yang segar dan panorama yang indah. Nampak para pendaki
sudah banyak yang berkumpul di pos registrasi, saking banyaknya harus mengambil
nomor antrian. Menurut informasi, hari ini (15 Agustus) sudah tercatat lebih
dari 2500 pendaki memasuki trek pendakian Gunung Semeru, wah padat banget.
Rupanya mereka memiliki niat yang sama,
ingin mendaki dan mengikuti upacara bendera dipuncak pada tanggal 17 Agustus,
jadi tanggal 15 Agustus harus memulai pendakiannya.
Untuk
registrasi pendakian perlu diperhatikan syarat-syaratnya, karena jika tidak
lengkap maka tidak diperkenankan untuk melakukan pendakian. Syarat yang paling
utama adalah surat keterangan sehat dari dokter dan foto copy ktp, jangan lupa
membawa materai, selain itu perlengkapan dan logistik pendakian juga harus
memenuhi syarat, karena akan dicek.
Urusan
registrasi berjalan mulus, karena memang sudah kami persiapkan dengan lengkap
sebelumnya. Sedangkan untuk jadwal pendakian ada informasi yang mengejutkan
dari pengelola, tanggal 17 Agustus ternyata puncak Gunung Semeru
diseterilkan/ditutup bagi pendaki. Pendakian hanya diperbolehkan sampai Kali
Mati (radius 2,7 km dari puncak). Akan ada penjagaan dari ranger dan aparat
keamanan, hal ini berkaitan dengan membludaknya pendaki dan kondisi Gunung
semeru dalam status siaga 2, sehingga berbahaya untuk pendakian.
Merubah
Jadwal Pendakian
Dengan
situasi ini kami harus merubah jadwal pendakian, karena tidak sesuai rencana
semula. Setelah cari-cari informasi, ada dua kesempatan yang memungkinkan untuk
tetap melakukan pendakian hingga puncak Gunung Semeru, yaitu dimajukan menjadi
tanggal 16 atau mundur di tanggal 18 Agustus. Jika mundur di tanggal 18
Agustus, konsekwensinya jadwal jadi molor dan logistik harus ditambah, dengan
beberapa pertimbangan akhirnya diputuskan muncak dimajukan tanggal 16 Agustus. Akibat
dari keputusan ini, berarti pendakian harus dilakukan nonstop atau tanpa
istirahat ngecamp di pos yang sudah ditentukan.
Dengan
membulatkan tekad dan semangat 45, tepat tanggal 15 Agustus 2013, pukul 10.00
wib, berangkat memulai pendakian dari pos awal Ranu Pani menuju puncak Gunung
Semeru.
Berikut
Rencana jadwal pendakian yang kami buat ulang:
-Tanggal 15
Agustus:
Pukul
10.00-14.00: Berangkat dari Ranu pani menuju Ranu Kumbolo (4 jam)
Pukul
14.00-15.30: Ishoma di ranu Kumbolo (1,5 jam)
Pukul
15.30-20.00: Treking dari Ranu Kumbolo menuju Kali Mati (4,5 jam)
Pukul
20.00-23.00: ngecamp, ishoma, persiapan summit attack Gunung Semeru di Kalimati
(3 jam)
Pukul
23.00-24.00: Summit Attack dari Kali Mati ke Arcopodo
-Tanggal
16 Agustus:
Pukul
00.00-05.00: Summit Attack dari Arcopodo ke puncak Semeru (Mahameru) (5 jam)
Pukul
05.00-08.00: Di Puncak Gunung Semeru (3 jam)
Pukul
08.00-10.00: Turun dari Puncak menuju Kali Mati (2 jam)
Pukul
10.00: ngecamp, istirahat memulihkan tenaga di Kalimati
-Tanggal
17 Agustus:
Upacara
bendera di Kali Mati
-Tanggal
18 Agustus:
Pulang