RAMADHAN;
Kesempatan Memperbaiki Diri
Bulan Ramadhan
tahun ini sudah memasuki sepuluh hari terakhir, jalan menuju kemenangan semakin
dekat. Sepuluh hari pertama dengan limpahan rahmat Nya, sepuluh hari kedua
dengan pemberian ampunan Nya telah kita lewati, dan disepuluh hari
terakhir ini kita berharap benar-benar telah terbebas dari jurang api neraka. Ramadhan menjadi moment yang sangat berharga bagi kehidupan kita, laksana mesin di bulan penuh berkah ini kita sedang masuk bengkel untuk diservis, sebagai garansi perbaikan dan pembenahan kehidupan. Secara sadar atau tidak, dalam menjalani kehidupan, banyak hal mengkorosi dan mengkontaminasi rohani dan akhlak kita. Padahal manusia dilahirkan dalam keadaan suci, tetapi untuk menjaga tetap dalam kondisi itu bukanlah perkara yang mudah, butuh perjuangan dan istiqomah. Bulan Ramadhan laksana mesin pendaur ulang, yang mendaur ulang kehidupan yang kotor menjadi suci lagi. Diri kita ditempa dengan amal ibadah, jiwa kita dibentuk menjadi insan Robani yang lebih baik.
terakhir ini kita berharap benar-benar telah terbebas dari jurang api neraka. Ramadhan menjadi moment yang sangat berharga bagi kehidupan kita, laksana mesin di bulan penuh berkah ini kita sedang masuk bengkel untuk diservis, sebagai garansi perbaikan dan pembenahan kehidupan. Secara sadar atau tidak, dalam menjalani kehidupan, banyak hal mengkorosi dan mengkontaminasi rohani dan akhlak kita. Padahal manusia dilahirkan dalam keadaan suci, tetapi untuk menjaga tetap dalam kondisi itu bukanlah perkara yang mudah, butuh perjuangan dan istiqomah. Bulan Ramadhan laksana mesin pendaur ulang, yang mendaur ulang kehidupan yang kotor menjadi suci lagi. Diri kita ditempa dengan amal ibadah, jiwa kita dibentuk menjadi insan Robani yang lebih baik.
LAILATUL QADR;
Tonggak Tujuan Hidup Manusia
Umat Islam
menyambut datangnya Lailatul Qadr dengan suka cita, ritual ibadah semakin
ditingkatkan, baik dari segi kwalitas maupun kwantitasnya. Sepuluh hari
terakhir dibulan Ramdhan dimanfaatkan dengan maksimal, berharap mendapat
karunia Lailatul Qadr. Lailatul Qadr adalah sebuah moment yang sangat istimewa,
bahkan di dalam Al Quran disebutkan bahwa Lailatul Qadr itu lebih baik dari
pada seribu bulan. Sangat istimewa, tiada tara bandingannya dengan kehidupan
kita. Lailatul Qadr bisa jadi merupakan tonggak bagi tujuan hidup yang sejati.
Lantas bagaimana kita tahu bahwa telah mendapat Lailatul Qadr, dan apa tandanya?
Dalam beberapa hadist Rasulullah SAW telah menjelaskan mengenai hal ini,
seperti ada tanda-tanda alam dan suasananya. Sehingga kita tahu bahwa
Lailatul Qadr telah turun pada malam itu.
SERIBU BULAN;
Sejatinya Usia Manusia
Seribu bulan jika
kita padatkan dalam nilai tahun maka menjadi 83 tahun 4 bulan atau jika
dibulatkan menjadi 84 tahun. Ini berarti sama dengan rata-rata usia kehidupan
manusia, meskipun bisa kurang atau lebih. Sepanjang 84 tahun usia manusia, ada
yang menjalaninya dengan kebaikan dan ada yang terjerumus dalam jurang
keburukan. Tentu sangat rugi jika seluruh usianya hanya untuk keburukan apalagi
tidak mendapat khusnul khotimah (akhir hayat yang baik). Masih mending jika
sepanjang hidupnya selalu berbuat buruk tetapi mendapat kesempatan bertobat
diakhir hayatnya atau memperoleh khusnul khotimah.
BAGI SETIAP
MANUSIA;
Seharusnya
Memperoleh Lailatul Qadr
Jika menilik
dari hal ini, mungkinkah bahwa sebenarnya Lailatul Qadr yang sejati adalah
sebuah kesempatan dimana kita mendapat hidayah untuk melakukan perubahan
menjadi lebih baik (menemukan tujuan hidup) dalam kehidupan kita yang seribu
bulan (84th) itu? Dan orang yang tidak mendapat Lailatul Qadr adalah mereka
yang sepanjang hidupnya hingga akhir hayat tidak pernah sekalipun mendapat
hidayah? Sehingga nyatalah bahwa satu malam (Lailatul Qadr) itu lebih baik dari
seribu bulan (84th) kehidupan kita, rupanya sia-sialah hidup kita yang selama
seribu bulan (84th) itu tidak mendapat hidayah atau menemukan tujuan hidup yang
sejati. Jadi Lailatul Qadr mungkin bisa kita temukan tidak hanya di bulan
Ramadhan atau sepuluh hari terakhirnya, tetapi sepanjang hidup kita dimana kita
mendapat hidayah, itulah Lailatul Qadr kita. Hanya saja jika kesempatan
mendapat Lailatul Qadr dibulan Ramadhan tentunya menjadi lebih istimewa, karena
memang saat inilah Lailatul Qadr biasanya turun pada umat Nya. Lebih utama
sebagai hamba Allah SWT, manakala mendapat Lailatul Qadr adalah bagaimana kita
bisa mengejawantahkannya dalam kehidupan dan mempertahankannya hingga akhir
hayat. Bukti bahwa kita melalui Ramadhan dengan kesuksesan adalah ketika bulan
ini telah lewat, amal ibadah yang pernah kita lakukan masih terus terjaga dan
senatiasa kita amalkan bahkan semakin meningkat. Yang sebelumnya tidak pernah
shalat menjadi dawam (rutin), yang sebelumnya tidak pernah tahajud bisa bangun
malam untuk tahajud, puasapun masih dilaksanakan misalnya dengan puasa senin
dan kamis, selalu ingat orang susah dengan sedekah karena kita sudah merasakan
bagaimana beratnya orang lapar, yang dulunya suka berbuat zinah tidak lagi
mendekatinya karena sudah diajarkan bagaimana mengendalikan hawa nafsu
dan tidak ada lagi koruptor di negara kita (wah ini yang paling sulit kayaknya
hehe..).
Semoga
disepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan tahun ini kita semua bisa mendapatkan
Lailatul Qadr. Fajar kemengan segera menyingsing menyambut kehidupan baru yang
lebih baik, laksana ulat yang menjijikkan berubah menjadi kupu-kupu yang indah
setelah melaluinya dengan bertapa menjadi kepompong. Aamiin
Dibaca ketika mendapatkan Lailatul Qadr:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha
Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)
Baca
juga Makna Lailatul Qadr