Upgrade SSD atau RAM dulu?

Pertanyaan yang mungkin sering terpikirkan oleh pengguna laptop : lebih penting mana, atau mana yang lebih signifikan efeknya, upgrade SSD atau tambah RAM?


Yuk kita sedikit membahas apa itu SSD dan RAM, apa saja sih kerjanya si SSD & RAM ini.

  1. SSD (Solid State Drive)

    Sesuai dengan namanya, SSD adalah perangkat penyimpanan data yang memiliki konstruksi padat/solid, artinya seluruh bagian dari SSD ini adalah murni komponen elektronik tanpa ada komponen mekanik. Di sinilah perbedaan utama SSD dari Harddisk.

    Pada Harddisk, proses baca/tulis data dilakukan dengan bantuan motor yang memutar piringan harddisk, dan head yang mengakses data di piringan tersebut. Kecepatan putaran motor mekanis inilah yang membatasi kecepatan maksimal harddisk.

    Pada SSD, proses baca/tulis data terjadi pada chip memory seperti halnya RAM, sehingga kecepatan aliran data jauh lebih tinggi daripada Harddisk (minimal 4x kecepatan harddisk). Namun perlu diketahui bahwa SSD ini memiliki batas jumlah read/write (baca/tulis) tertentu, yang apabila terlewati, maka SSD akan tidak dapat lagi berfungsi.

    Batas ini bukan berarti SSD cepat rusak, namun akan lebih awet jika SSD digunakan sesuai dengan karakteristiknya itu, dengan cara SSD hanya difungsikan sebagai media penyimpanan untuk partisi OS saja. Kecepatan kerja laptop akan mengikuti kecepatan media di mana partisi OS itu ditempatkan.

    Harddisk atau SSD ini akan difungsikan sebagai memory cadangan oleh OS, jika RAM sudah mencapai tingkat pemakaian yang tinggi. Ini yang nantinya akan menjadi pertimbangan -akan dibahas nanti di bagian akhir.

  2. RAM (Random Access Memory)


    RAM adalah bagian dari komputer/laptop yang berfungsi sebagai tempat di mana data pada aplikasi atau proses yang sedang aktif itu disimpan, atau singkatnya kita sebut buffer. Berbeda dengan Harddisk atau SSD, eksistensi data pada RAM ini bersifat sementara, hanya selama proses tertentu aktif, dan hanya selama laptop dalam kondisi menyala.

    Aplikasi yang berbeda membutuhkan ukuran buffer yang berbeda saat sedang dijalankan. Pun jika aplikasi itu mendukung multi-instance (aplikasi yang sama dijalankan beberapa jendela), buffer yang dibutuhkan juga menyesuaikan. Misalnya aplikasi Google Chrome, semakin banyak kita buka Tab atau New Window dari Chrome, maka akan menyita lebih banyak ruang pada RAM.

Salah satu cara sederhana untuk membantu pertimbangan RAM & SSD ini adalah dengan memanfaatkan Task Manager dari Windows. Caranya bisa dengan klik kanan pada taskbar, lalu pihih Task Manager. Klik / pilih tab PERFORMANCE.


Kondisikan laptop untuk membuka aplikasi-aplikasi yang rutin dijalankan. Jika memungkinkan, lakukan proses yang biasa dilakukan juga seperti menonton video, membuka browser Chrome, dll.

Perhatikan bagian Memory. Jika persentase Memory tinggi dan bahkan mungkin mencapai 100% selama jangka waktu yang relatif lama, ada kemungkinan persentase Disk akan naik, karena Windows memakai Harddisk sebagai ruang cadangan / ekstensi untuk RAM yang telah terpakai maksimal.

Pada kondisi semacam ini, umumnya laptop akan terasa lambat, kurang responsif, karena ada sebagian proses aplikasi yang mengambil ruang di Harddisk sebagai buffer, sedangkan kecepatan Harddisk jauh di bawah RAM.
  • Jika ini indikasi seperti ini cukup sering terjadi (cek Task Manager, ya) disarankan untuk menambah RAM untuk meminimalkan terjadinya persentase pemakaian RAM mencapai 100%. Langkah ini juga akan berpengaruh memperpanjang usia SSD jika pada laptop sudah terpasang SSD, karena Windows tidak banyak memakai SSD sebagai ekstensi RAM.

  • Jika persentase pemakaian RAM jarang melampaui 100% dalam jangka waktu relatif lama untuk pemakaian aplaikasi yang rutin dan wajar, maka upgrade SSD menjadi pilihan yang baik. Usia SSD akan terbantu menjadi lebih awet, dan performa pasti meningkat cukup jauh.
Sebuah catatan untuk laptop dengan processor Celeron atau sejenisnya : Upgrade SSD dan/atau penambahan RAM pasti akan meningkatkan performa laptop, namum perlu diingat bahwa performanya tentu tidak akan sama (masih lebih lambat) dibandingkan dengan processor non Celeron.

Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

Previous Post Next Post