Kondisi awal laptop ini adalah saat masuk ke dalam Windows, performa sangat lambat, bahkan sampai harus dimatikan paksa, karena untuk klik pada menu shutdown pun tidak ada respon.
Setelah dibongkar, kami periksa bagian heatsink, kipas, dan pasta thermal kondisinya normal. Dugaan kuat ada masalah pada harddisk laptopnya. Kami periksa menggunakan HDSentinel, kesehatan harddisk pada level 65%, dan ada keterangan bahwa terdapat bad sector pada media penyimpanan itu.
Berdasarkan keterangan ini, kami lanjutkan proses pemeriksaan detil dengan scanning surface area harddisk ini. Dari proses ini diketahui lokasi bad sector pada posisi sekitar 1GB dari sector awal harddisk. Area setelah lokasi ini relatif aman kondisinya. Lokasi ini ada pada partisi C, di mana Windows terpasang.
Dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan data, dilakukan perubahan ukuran partisi C (partisi Windows), untuk tidak menggunakan area di sekitar lokasi di mana terdapat bad sector. Hasilnya adalah sebagai berikut. Tanda lingkaran adalah area di mana terdapat bad sector, diberi jarak sebesar 5GB untuk alasan safety.
Perubahan pada partisi C ini kemungkinan besar akan berakibat terganggunya proses boot. Bisa terjadi error/blue screen pada saat booting sebelum masuk ke Windows, karena parameter partisi di mana terdapat Windows berubah.
Dengan tools dari STRELEC, dilakukan perbaikan untuk mengarahkan kembali target partisi Windows ke lokasi yang benar. Tanpa langkah ini, proses boot dipastikan error.
Sekarang laptop dapat kembali masuk ke dalam Windows dengan lancar, semua proses pun berjalan dengan normal, tidak lambat / lelet.