Kesulitan keuangan sering disebut sebagai sebab munculnya pelacuran, apakah Re: juga memiliki alasan yang sama? Silakan Anda putuskan sendiri setelah selesai membaca kisahnya. Ketika kebingungan karena hamil dan minggat dari rumah, tawaran bantuan dari seorang wanita paruh baya sangat disyukuri Re:.
Semula buku ini merupakan dua buku dengan judul Re: serta peRempuan, belakangan keduanya dijadikan satu buku. Bagian dengan judul Re: mengisahkan kehidupan Re: serta dunia human trafficking. Sedangkan buku kedua, peRempuan menitikberatkan pada kehidupan Melur, anak Re:.
Re: dan Herman menjalin persahabatan unik. Butuh waktu lama bagi Herman untuk bisa mendapat simpati Re:. Bagi Re:, Herman tidak hanya sekedar supir semata, namun menjadi tempat bercerita. Ketika ia mendapat tips yang lumayan, tak segan memberikan sebagian pada Herman.
Adegan yang mengisahkan Re: menyisihkan sebagian tips untuk membelikan Herman buku guna membantu menyusun skripsinya, cukup mengharukan. Seketika dalam benak saya, muncul adegan keduanya berada di depan kasir untuk membayar buku yang dipilih Herman. Kebetulan saya tahu toko buku yang mereka maksud. Re: sungguh sahabat yang baik, ia ingin Herman mendapatkan kehidupan yang lebih baik, dengan segera lulus kuliah.
Perasaan pembaca akan diaduk-aduk saat membaca buku ini. Jika kondisi Anda sedang tidak stabil, saya menyarankan untuk tidak membaca karena bisa-bisa Anda menangis tiada henti. Sekedar saran, tapi terserah Anda ^_^.
Banyak orang yang berkomentar mengapa para Pekerja Seks Komersial segera tidak beralih profesi. Ada yang memberikan saran untuk bayar hutang dengan mengumpulkan tips yang mereka terima, jika perlu kabur dari "Mami". Tak semudah itu! Salah satu bagian buku mengisahkan bagaimana seorang teman Re: ditemukan meninggal setelah sebelumnya membayar hutang dan menyatakan akan keluar dari asuhan "Mami"
Lu tau ngak, Man. Dia pasti sengaja ditabrak! Dibunuh! Gua yakin itu
-hal 27-
Keadilan yang dilanggar, tidak boleh diadili melalui cara tidak adil
-hal 220-
Maafkan saya yang hanya menyebut "Mami" walau dalam buku disebutkan namanya. Jengah rasanya menyebut dengan Mami X. Wanita seperti itu, tidak perlu dikenal namanya mengingat apa yang ia lakukan pada Re: dan teman-temannya.
Oh, ya, ada bagian yang mengisahkan bagaimana Herman berkunjung ke fakultasnya dulu untuk mencari skripsinya. Kemudian diarahkan untuk mencari di perpustakaan pusat. Sepertinya saya perlu meluruskan sedikit. Sejak melakukan integrasi seluruh perpustakaan fakultas pada tahun 2011-2012 maka tidak ada lagi namanya Perpustakaan Pusat UI, hanya ada UPT Perpustakaan UI.
Apakah ada buku selanjutnya yang berkisah tentang Melur, selain peRempuan? Entah, mari kita tunggu.