Manfaat Blog dalam Mengkritik Pesohor Hingga Mengikat Inspirasi

Manfaat Blog dalam Mengkritik
Pesohor Hingga Mengikat Inspirasi
Menulis blog memiliki banyak manfaat – satu kalimat
inilah yang membuat saya semakin jatuh cinta dengan dunia blogging. Tak pernah
terbayangkan sebelumnya bisa “terhubung” dengan orang-orang yang tak mungkin
terjangkau tanpa adanya internet. Orang-orang yang saya maksud ini adalah para pesohor. Begini ceritanya …



Manfaat Ngeblog



Berinteraksi
dengan Selebriti



 



Berinteraksi dengan selebriti
melalui DM Twitter saya alami usai menayangkan tulisan berjudul
Mengumbar Rahasia Pribadi Seseorang di Televisi dalam Siaran Langsung Adalah BULLY! (2014). Tulisan saya di-share
oleh teman-teman bloger sembari mention akun si selebriti. Bahkan
ada yang mengomelinya, menyatakan persetujuan dengan apa yang saya tulis.



Saya juga share ke
akun selebriti sehingga diajak olehnya berdiskusi melalui DM (direct
message
) Twitter. Saya sampaikanlah apa yang menjadi concern saya
dan untuk mengajaknya melihat rating bukanlah segalanya ketika
melibatkan anak kecil.



 



Kritik
Kena Sutradara



 



Pada suatu
siang, sekira 4 tahun lalu, seorang perempuan menelepon saya dan mengatakan
sutradara film yang saya kritik ada di sebelahnya. Katanya mereka berterima
kasih atas kritik dan tulisan review film yang saya buat tetapi meminta
saya menghapus sebagian kecil dari tulisan itu. Kata perempuan itu, pak
sutradaranya akan nge-share tulisan saya asalkan saya mau menghapus
bagian yang dimaksud.



Bagian yang
dimaksud adalah kritik saya terhadap bulu mata palsu yang dikenakan aktris
pendukung. Ceritanya di dalam film itu, si aktris berperan sebagai ibu dari pemeran
utamanya. Kehidupan ekonomi mereka sangat sulit, berada di bawah garis
kemiskinan dan mereka tinggal di sebuah daerah terpencil. Setting ceritanya
adalah tahun 1970-an namun si aktris tak pernah lepas dari bulu mata palsu.



Sebagai orang
yang terganggu akan hal-hal yang tidak logis, tentu saja si bulu  mata palsu ini mengganggu saya selama
menonton film apalagi pada adegan si ibu di-close up. Gemas saja saya.
Tahun 1970-an mana ada bulu mata palsu dikenakan oleh orang miskin?



Saya akhirnya
menyetujui permintaan perempuan itu. Bukan karena takut tulisan saya tidak
dibagikan oleh sutradara namun karena saya menyadari bahwa tujuan saya adalah
mengkritik sang sutradara dan kritik itu sudah sampai padanya.



“Baik, Mbak,
saya akan hapus karena sutradaranya sudah mengerti. Bagian yang lain tidak masalah, kan?”
tanya saya. Menurut perempuan itu, kritik yang lain tak ada masalah, mereka oke-oke
saja. Hanya khusus bagian bulu mata ini, mereka tidak enak dengan si aktris
karena bulu matanya milik pribadi si aktris.



Sutradara
yang saya maksud ini merupakan seorang sutradara besar yang kiprahnya tak
main-main. Banyak film laris yang dibesut olehnya. Saya yakin, masukan tentang
alur logika dalam filmnya akan diperhatikan olehnya sehingga karyanya menjadi
semakin bagus.



Mengikat Inspirasi

 



Berbagi
Informasi Melalui Blog



 



Dua kisah di
atas hanya sedikit di antara banyak hal yang saya alami selama ngeblog. Beberapa
kali saya mendapat pesan pribadi dari orang-orang yang menanyakan kembali
informasi yang pernah saya tulis di blog.



Informasi
yang ditanyakan di antaranya tentang coworking space yang pernah saya ulas, buku duet saya yang berjudul Agar Dicintai Layaknya Sayyida Khadijah, suplemen kesehatan yang pernah saya minum
hingga akhirnya sembuh dari penyakit maag yang sudah bertahun-tahun mendera, syarat serta ketentuan menulis opini di salah satu koran lokal, dan masih banyak
lagi.



Selain menanyakan
informasi, ada yang menyatakan persetujuannya dengan opini yang saya tulis atau
menyatakan baru mengetahui mengenai hal yang saya tuliskan. Rasanya bersyukur
sekali, hal kecil yang dibagikan di blog ini menjadi “sesuatu” yang kemudian
diolah oleh yang membacanya.



Lalu, adakah
kritik atau saran yang saya terima? Ada juga. Celaan juga ada. Semua ditampung
dulu. Yang bisa berkontribusi dalam perbaikan diperhatikan, yang tidak mebuat
saya menjadi lebih baik dibiarkan saja di penampungan. 😁



 



Mengikat
dan Berbagi Inspirasi



 



Well, menulis di blog
memang bukan hanya untuk monetisasi atau memperoleh penghasilan. Manfaat yang
diperoleh jauh lebih banyak lagi.
Menulis blog memiliki banyak manfaat
dan menjadikan si blogger menjadi orang yang lebih bermanfaat bagi
pembaca blognya – setidaknya begitu pengalaman saya. Banyak bloger yang sadar
akan hal ini,
diakhir.blog adalah
contoh blog yang dibuat untuk mengikat dan berbagi inspirasi.



Mengikat
inspirasi untuk akhir yang baik
adalah tagline dari blog ini. Sepertinya
mirip ya maknanya dengan tagline blog saya: mencatat pengalaman,
renungan, pembelajaran, dan hikmah yang terserak di antara hidup dan mati
. Mas
Iqbal – sang pemilik diakhir.blog menuangkan pengalaman, renungan,
pembelajaran, dan hikmah yang diperolehnya ke dalam blog.



Frasa “untuk
akhir yang baik” akan selalu mengingatkan pada kebaikan dan memotivasi untuk
tetap dalam kebaikan. Menulis di blog adalah aktivitas positif yang selayaknya
diupayakan sebaik mungkin karena manfaatnya banyak sekali. Bagaimana menurut
kalian? Adakah pengalaman tak terduga sehubungan dengan aktivitas ngeblog?
Berbagi pengalaman di kolom komentar, yuk!



Makassar 29 Agustus 2022

Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

Previous Post Next Post