Alih Bahasa: Dharmawan
Yang penting bukanlah apa yang kaupandang, melainkan apa yang kaulihat
Sejauh ini, hanya perpustakaan sekolah dan seorang pustakawati bernama Mrs Elm yang bisa membuatnya lebih tenang. Baginya perpustakaan adalah suaka kecil peradaban.
Mrs Elm juga yang mendampinginya ketika mendapat khabar ayahnya meninggal hingga ibunya menjemput bersama sang kakak, yang duduk terdiam di kursi belakang.
Kisah dimulai dengan aneka kesialan yang menimpa Nora hari itu. Akhirnya ia memutuskan sudah tak ada gunanya ia hidup! Mati merupakan jalan yang paling baik baginya.
Maka ia mempersiapkan diri untuk mati, bahkan ia sudah meninggalkan catatan bagi siapa saja yang mungkin menemukan tubuh tak bernyawanya. Ia berdiam diri, bersiap menyambut kematian.
Tengah malam, alih-alih kehilangan nyawa, ia mendapati dirinya berada dalam suatu tempat yang penuh dengan buku. Semuanya berwarna hijau dengan aneka gradasi. Tidak ada warna selain hijau.
Selain gradasi warna, ketebalan buku adalah hal yang berbeda. Tingginya sama semua. Oh, tidak ada judul buku dan nama pengarang di punggung buku. Aneh.
Setiap kehidupan yang ia lalui sepertinya selalu saja berakhir dengan hal yang tidak menyenangkan. Mungkinkah karena ia salah memilih buku seperti yang tertera di halaman 247? Atau ada faktor lain?
"Setiap kehidupan mengandung berjuta-juta keputusan. Beberapa besar, beberapa kecil. Tetapi setiap kali satu keputusan menumbangkan keputusan lainnya, hasil akhirnya akan berbeda. Variasi-variasi yang tak bisa diubah terjadi, yang pada gilirannya mengarah pada variasi-variasi lain lagi. Buku-buku ini merupakan portal ke semua kehidupan yang mungkin saja kaujalani."
~ The Midnight Library-Perpustakaan Tengah Malam, hal 48~
Meski seseorang telah memberikan bocoran kisah, tetap saja diri ini masih mengira kisahnya antara gabungan Inkworld dan Pilih Sendiri Petualanganmu: Lorong Waktu, plus beberapa adegan seru dari Alcatraz Versus the Evil Librarians. Sangat jauh ternyata.
Ia sadar, kehidupan ini tergantung bagaimana ia bersikap dan memilih menjalaninya. Kehidupan yang ia sukai, bisa saja ia temukan dalam kehidupan nyata jika ia memilih untuk menjalani kehidupan seperti itu.
Sang tukang alih bahasa perlu diberikan ajungan jempol. Mengalihkan kisah seperti ini, tentunya tidak mudah. memilih kata yang tepat sehingga membuat pembaca tidak bosen, namun tidak keluar dari pakem kisah, memerlukan keahlian tersendiri.