PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

 Oleh, Shihan Meysenda Rahman

A. Sistem Pendidikan di Indonesia

Sistem      : Suatu perangkat yang saling bertautan, yang tergabung menjadi suatu keseluruhan.

 Pendidikan : Suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan.

 Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD negara republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada pada nilai – nilai agama , kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan jaman .

Dalam pengertian umum sistem pendidikan adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagiannya yang saling bekerjasama untuk mencapai hasil yang diharapakan berdasarkan atas kebutuhan yang telah ditentukan. Setiap sistem pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari semua komponen atau bagian-bagiannya adalah diarahkan untuk tercapainya tujuan terebut. Karena itu, proses pendidikan merupakan sebuah sistem, yang disebut sebagai sistem pendidikan

B. Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Perkembangan pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan-perubahan kurikulum yang kerap kali terjadi diharapkan mampu meningkatkan sistem pendidikan sehingga tujuan yang diharapkan juga dapat tercapai. Namun, tidak semua perkembangan dan perubahan yang terjadi mengalami peningkatan. 

Menurut Zuhairini (1994: 149) menyatakan bahwa: “Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas. Pendidikan bukan bersifat formal saja, tetapi mencakup pula yang non formal”.

Fenomena yang terjadi saat ini adalah bahwa perkembangan pendidikan tidak secara merata mengalami peningkatan, namun masih ada yang mengalami penurunan. Padahal, sama-sama diketahui perubahan kurikulum yang diberlakukan adalah menuntut kemajuan siswa untuk menjadi insan cendikia yang cerdas dan bijak. Tahapan demi tahapan kurikulum diberlakukan untuk meningkatkan pola pikir siswa tanpa harus dengan sistem pembelajaran yang monoton. Tetapi tidak ada yang bisa disalahkan, banyak faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam ataupun dari luar. 

Hampir sebagian besar siswa beranggapan bahwa belajar hanya sebagai suatu kegiatan rutinitas datang kesekolah yang harus dikerjakan setiap hari. Hal ini bisa saja disebabkan karena masih kurangnya pemahaman siswa tentang tujuan pendidikan itu sendiri, sehingga mampu bersaing di era global. Disinilah peranan guru sangat diharapkan, guna meningkatkan keaktifan dan partisipasi dalam proses pembelajaran dan merubah pemahaman-pemahaman siswa bahwa pendidikan yang dijalani dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping menyampaikan materi pembelajaran, seorang guru juga harus mampu membagun karakter siswa, sehingga terbangun baik moral dan budi pekertinya.

 Lembaga Pendidikan Nasional

a. Lembaga pendidikan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan.

b. Lembaga pendidikan sekolah

Pada dasarnya pendidikan disekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Disamping itu, kehidupan sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.

1) Pendidikan Dasar

(a) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

(b) SMP/MTS

2) Pendidikan Menengah

(a) SMU dan Kejuruan

(b) Madrasah Aliyah

3) Pendidikan Tinggi

(a) Akademik

(b) Institut

(c) Sekolah Tinggi

(d) Universitas

(e) Lembaga pendidikan di masyarakat

Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.


Permasalahan Dalam Pendidikan

Masalah pendidikan di Indonesia masih menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Pasalnya Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011 Indonesia berada diperingkat 69 dari 127 negara dan merosot dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65. Indeks yang dikeluarkan pada tahun 2011 oleh UNESCO ini lebih rendah dibandingkan Brunei Darussalam (34), serta terpaut empat peringkat dari Malaysia (65).

Salah satu penyebab rendahnya indeks pembangunan pendidikan di Indonesia adalah tingginya jumlah anak putus sekolah. Sedikitnya setengah juta anak usia sekolah dasar (SD) dan 200 ribu anak usia sekolah menengah pertama (SMP) tidak dapat melanjutkan pendidikan. Data pendidikan tahun 2010 juga menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah. Dan masih menurut survei Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia. Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. 

Bagaimana cara mengatasi dari setiap permasalahan dalam pendidikan? Salah satunya dengan menerapkan solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme, yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA


Depdikbud. 1989. UU RI No. 2 Tahun 1982 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.


UUD no.20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan nasional, pasal 1 ayat 19.


Sadiman, Arief S dkk 2007. Media Pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta, Grafindo Persada.


Tilaar, HAR. 1999. Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Tirtaraharja, Umar. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

Previous Post Next Post