
A. SURAH AR-RAHMAN AYAT 1-4:
{4} علمه البيان خلق اٌلْإنسن
{3} الرحمن {1} علم القرءان {2}
Artinya:
1. (tuhan) yang Maha
pemurah,
2. yang telah
mengajarkan Al Quran.
3. Dia menciptakan
manusia.
4. mengajarnya pandai
berbicara.
B. ASBABUN NUZUL.
Ayat ini turun setelah terjadi pelecehan orang kafir setelah ada
perinta untuk bersujud kepada Allah yang terdapat dalam surat al-Furqon [25]:
60
“Dan
apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha
Penyayang", mereka menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah
Kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami(bersujud
kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).(QS.AL-Furqan
: 60)
Ayat
ini merupakan bantahan bagi kaum kafir yang mengungkapkan mereka tidak mengenal
seseorang yang bernama Rahman kecuali Rahman dari yamamah. Maka ayat ini
menegaskan bahwa Arrahman bukanlah dia tetapi Allah yang maha Rahman yang telah
mengajarkan Al-Qur’an dan telah menciptakan manusia.
C. TAFSIR AR – RAHMAN AYAT 1 – 4
1. Tafsir Ar – Rahman Ayat 1
Dalam
penafsiran Surat Ar – Rahman ayat 1 ( الرحمن) ar-Rahman secara
panjang lebar telah dikemukakan oleh penulis antaralain ketika menafsirkan
surat al-Fatihah dan al-Furqan. Rujukan ke sana! Dalam konteks ayat ini dapat
ditambahkan bahwa kaum musyrikin mekah tidak mengenal
siapaar-Rahman sebagaimana pengakuan mereka yang direkam oleh:
Qs. Al-Furqon
[25] : 60. Dimulainya surat ini dengan kata tersebut bertujuan juga mengundang
rasa ingin tahu mereka dengan harapan akan tergugah untuk mengakuan
nikmat-nikmat dan beriman kepada-Nya.Di sisi lain, penggunaan kata rerbut di
sini sambilmenguraikan nikmat-nikmat-Nya, merupakan juga bantahan terhadap
merka yang enggan mengakui-Nya itu.
Arti
Ar-Rahman adala amat luas. Kalimat dalam pengambilannya ialah Rahmat. Yang
berarti kasih, sayang, cinta pemurah. Dia meliputi kepada segala segi dari
kehidupan manusia dan terbentang di dalam segala makhluk yang wujud dalam dunia
ini. Didalam ayat-ayat al-Qur’an kita akan bertemu dengan ayat-ayat yang
menyebutkan Ragmat Allah, tidak kurang daripada 60 kali, rahim sampai 100.
Maka
apabila kita perhatikan al-Qur’an dengan seksama, kita akan bertemu hampir pada
tiap-tiap halaman, kalimat-kalimat Rahman, Rahim, Rahmat, Rahmati, Rahimi,
Ruhamaak, Arhaman, al-Arhaam, yang semuanya itu mengandung arti akan kasih,
sayang, pemurah, kesetiaan dan lain-lain. Artinya pada sifat-sifat yang lain,
misalnya sifat santun, sifat Afuwwun (pemaaf), sifat Ghoffur (pengampun) dan
lain-lain, didalamnya kalu kita renungkan, akan bertemu kasih-sayang tuhan,
kemurahan tuhan, dermawan Tuhan.
2. Tafsir Ar- Rahman ayat 2
عَلَّمَ الْقُرْءَانَ (Yang telah
mengajarkan al-Qur’an). Dalam kata عَلَّمَ (Telah
mengajarakan) disini maksud telah mengajarkan diartikan kepada siapa yang
dikehendakinya.
sedangkan
patron kata عَلَّمَ (Telah mengajarakan) memerlukan dua
objek. Banyak ulama yang menyebutkan objeknya adalah kata (الإنسان) manusia yang
diisyaratkan oleh ayat berikutnya. Thabathabai menambahkan bahwa jin juga
trmasuk, kerena surat tersebut ditunjukan kepada manusia dan jin. Menurut
Penulis, bisa saja objeknya mencakup selain kedua jenis tersebut. Malaikat jibril yang menerima dari Allah wahyu-wahyu al-Qur’an untuk disampaikan kepada
Rasul Saw., termasuk yang diajarnya, karena bagaimana mungkin malaikat itu
dapat menyampaikan bahkan mengajarkan firman Allah itu kepad Nabi Muhhammad
Saw. Kalau malaikat itu sendiri tidak memperoleh pengajaran Allah SWT,
disisilain, tidak disebutkannya objek kedua dari kata tersebut, mengisyaratkan
bahwa ia bersifat umum dan mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh
pengajaran-Nya.
Al-Qur’an
adalah firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad saw. Dengan lafal dan maknanya yang beribadah siapa yang membacanya,
dan menjadi bukti kebenaran mukjizat Nabi Muhammad saw.
Dan
inilah salah satu dari Rahman, atau kasih sayang dari Allah kepad manusia, yaitu
diajarkan kepada manusia itu al-Qur’an.
3. Tafsir
Ayat 3 Surat Ar-Rahman
خَلَقَ الْإنْسَن (yang
Menciptakan Manusia). Kata (الْإنْسَنا) pada ayat ini
mencakup semua jenis manusia sejak adam hingga akhri zaman.
Sebelunya perlu diketahui bahwa
penciptaan manusia dan mengajarkannya
merupakan salah satu nikmat Allah yang terbesar, sebagaimna dijelaskan dalam
suroh An-nahl [16] : 4.
“dan telah
menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba menjadi pembantah yanh nyata.”(QS.
An-Nahl[16] :4)
Dan dijelaskan juga didalam surah yasiin [36] : 77.
“Dan apakah
manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakanya dari setitik air(mani),
maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata.”(QS. Yaasiin [36] : 77).
Manusia sebelumnya
hanyalah nutfah, dan sekarang
mengugat tuhannya serta mengingkari-nya terhadap kebangkitan? Padahal Allahn
menciptakannnya dari seonggok nutfah. Ini menunjukkan bahwa salah satu
tanda-tanda kebesaran Allah, yang menunjukkan bahwa dialah satu-satunya dzat
yang patut disembah, dan kebangkitan dari kubur merupakan suatu kebenaran.
4. Tafsir ar-Rahman ayat 4.
عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (mengajarnya
berbicara), Al-Hasam mengatakan, “yang dimaksud dengan dengan al-bayan ialah
pengujaran, yaitu membaca al-Qur’an. Pembacaan itu dengan memudahkan pengujaran
kepada hamba-hambaNya dan memudahkan dalam mengartikulasikan huruf-huruf dari
daerah-daerah artikulator, yaitu tenggorakan, lidah, dan bibir sesuai dengan
keragaman artikulasi dan jenis huruf.
Sedangkan
dalam Tafsir al-Misbah kata al-bayar pada mulanya berarti jelas. Kata
tersebut di sini dipahami oleh Thabathaba’i dalam arti “potensi mengungkap”
yakni kalam/ucapan yang dengannya dapat terungkap apa yang terdapat dalam
benak. Lebih lanjut ulama ini menyatkan bahwa kalam bukan skedar mewujudkan
suara dengan menggunakan rongga dada, tali suara dan kerongkongan. Bukan juga
hanya dalam keanekaragaman suara yang keluar dari kerongkongan karena perbedaan
makharij al-hrurf dari mulut, tetapi juga bahwa Allah yang maha Esa menjadikan
manusia dengan mengilhaminya mampu memahami makna suara yang keluar itu, yang
dengannya dia dapat menghadirkan sesuatu dari alam nyata ini, berapapun besar
atau kecilnya yang wujud yang berkaitan dengan masa laumpau atau datang, dan
menghadirkan dalam benaknya hal-hal yang abstrak yang dapat dijangkau oleh
manusia dengan pikirannya walau tidak dijangkau dengan indra.
D. RELASI
DENGAN PENDIDIKAN
Kandungan
Hukum dalam Surat ar-Rahman ayat 1-4 , dari ayat pertam ( الرحمن) ar-Rahman,yang
memiliki arti pengasih kepada makhluknya tanpa keterkecuali baik kepada yang
beriman maupun yang mengingkarinya, disini jika dikaitkan dengan pendidikan
adalah kita sebagai pendidik harus memilik sifat yang pengasih tanpa
pengecualian baik kepada yang pintar, pendiam, dan yang nakal. Kita harus
menyayanginya tanpa pandang bulu.
Mengajarkan
Qur’an. Ini menunjukan bahwa seorangguru harus terlebih dahulu mempersiapkan
Qur’an, dalam konteks ini qur’an diterjemahkan dengan materi pelajaran, sebelum
guru berada dihadapan siswa. guru harus terlebih dahulu mempersiapkan dalam
artian menguasai, memahami materi yang akan disampaikankepada siswa. sehingga
seorang guru dapat maksimal mentransfer ilmunya kepadasiswa.
Khalaqal
Insan Menciptakan Manusia. Menilik tujuan utama dari pendidikan adalah
mencetak manusia yang sempurna, yang berpengetahuan, berakhlak dan
beradab. tentu tidak ada manusia yang sempurna, namun berusaha menjadi
manusia yang sempuranaadalah suatu kewajiban. Seorang guru apapun materi yang
ia ajarkan hendaknyamengarahkan siswanya menjadi manusia yang berpengetahuan,
beradab dan bermartabat yang berujung kepada ketaqwaan kepada Yang Maha
Esa. bukan hanyamengarahkan pada aspek prestasi saja.
Allamahul
Bayan Mengajarkan Dengan Jelas. Ayat ini kaitannya dengan proses pendidikan
adalah seorang guru apapun pelajaran yang disampaikan, sampaikanlah dengan
sejelas-jelasnya, sampai pada tahap seorang siswa benar-benar faham. jangan
sampai seorang siswa belum betul-betul faham pada materi yang diajarkan sudah
pindah kemateriyang lain. banyak kasus di negeri ini, demi mengejar target
pencapaiankurikulum,prinsip memberi kefahaman diabaikan, efeknya kita tahu
semua.
E. PELAJARAN
YANG DAPAT DIPETIK
1. Nikmat Allah
Swt, yang teragung adalah pengajaran Al-qur’an dengan kata lain nikmat iman dan
islam.
2. Salah satu
nikmat Allah yang terbesar dan hanya dianugerahkan secara sempurna kepada
manusia adalah potensi bereksperasi baik dengan melalui lidah, tangan dan raut
muka dengan aneka seni yang dihasikannya.
3. Matahari dan
bulan beredar sesuai dengan sistem yang sangat akurat sejak awal penciptaannya,
keduaanya beredar mengelilingi bumi dan berada pada baris edarannya