Transformator
Pengertian transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang dapat mengubah tegangan arus bolak-balik (AC) dari satu nilai ke nilai lain yang diinginkan. Misalkan, kita memiliki televisi yang tegangannya 110 V AC, sedangkan tegangan PLN di rumah besarnya 220V AC. Untuk mengubah tegangan 220 V AC menjadi 110 V AC dibutuhkan transformator, yaitu trafo step down (penurun tegangan).
Transformator terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang dipisahkan (diisolasi) dan dililitkan pada inti besi lunak. Inti besi lunak ini terdiri dari pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya yang hilang akibat arus pusar.
Prinsip kerja transformator
Prinsip kerja transformator (atau yang disebut trafo) seperti percobaan induksi yang dilakukan oleh Faraday. Arus induksi mengalir melalui rangkaian sekunder ketika saklar pada rangkaian primer ditutup atau dibuka.
Beberapa saat setelah saklar ditutup atau dibuka, arus induksi tidak lagi mengalir lagi melalui rangkaian sekunder. Peristiwa ini disebabkan oleh induksi magnetik yang melalui kumparan sekunder hanya berubah ketika saklar dibuka atau ditutup. Setelah beberapa saat saklar dibuka atau ditutup, besar induksi magnetik telah mencapai nilai tetapnya, sehingga tidak berubah lagi.
Transformator bekerja dengan cara di atas, hanya supaya ggl suatu arus induksi terus menerus (kontinyu) dibangkitkan pada rangkaian sekunder dihubungkan ke suatu sumber tegangan bolak-balik.
Rumus transformator
Besarnya GGL induksi (tegangan) sebanding dengan perbandingan lilitannya. Ingat kan? Salah satu cara untuk memperbesar GGL induksi dengan cara menambah jumlah lilitan kumparan. Sehingga dapat dituliskan :
VP, S = besarnya tegangan primer, sekunder
NP, S = besarnya lilitan primer, sekunder
Jika jumlah lilitan primer > jumlah lilitan sekunder (NP > NS) maka jumlah tegangan primer > tegangan sekunder (VP > VS), transformator ini disebut transformator penurun tegangan (step down).
Sebaliknya, Jika jumlah lilitan primer < jumlah lilitan sekunder (NP < NS) maka jumlah tegangan primer > tegangan sekunder (VP < VS), transformator ini disebut transformator penaik tegangan (step up).
Untuk transformator ideal (efisiensi (h) = 100 %), berlaku :
PP = PS
VPIP = VSIS
Atau
IS,P = kuat arus primer dan sekunder
Dari persamaan di atas tampak bahwa antara tegangan dan kuat arus saling berbanding terbalik (jangan salah dalam menuliskan/menggunakan rumus tersebut ya?)
Efisiensi sendiri dirumuskan dengan
Contoh soal
Sebuah transformator, kumparan primernya terdiri dari 200 lilitan dan kumparan sekundernya 1000 lilitan.
a. Jika kumparan primernya dihubungkan dengan sumber tegangan 110 V berapa tegangan sekundernya?
b. Berapa kuat arus primernya jika kuat arus sekundernya 8 A?
c. Apakah jenis transformatornya?
Penyelesaian
Diketahui
NP = 200 lilitan
NS = 1000 lilitan
VP = 110 V
IS = 8 A
Ditanya
a. VS
b. IP
c. Jenis trafo
Jawab
a. Tegangan sekunder
200 VS = 110.1000
VS = 550 Volt
b. Kuat arus primer
110 IP = 8.550
IP = 40 A
c. NP < NS, VP <VP maka jenis transformatornya step up
Referensi :
Kanginan, Martheen. 2003. Fisika 2000 Jilid 2A untuk SMU Kelas 2 Semester 1. Erlangga
Kanginan, Martheen. 2006. Fokus Fisika Seri Soal Siap Ujian Akhir untuk SMP/Madrasah Tsanawiyah. Erlangga
Sumber gambar :
http://kelaselektro.blogspot.co.id/2016/11/penjelasan-lengkap-tentang.html