AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR, ALA PUNAKAWAN

Ramadhan Bulan Beberkah
Bulan Ramadhan saat paling tepat untuk berhenti berbuat buruk, memulai berbuat baik, mengajak orang lain berbuat baik dan berusaha mencegah orang berbuat buruk. Orang yang berpuasa seolah dikondisikan supaya mudah beramal baik.
Betapa tidak, bulan Ramadhan begitu istimewa, pintu surga dibuka lebar-lebar, neraka ditutup pintunya rapat-rapat, bahkan syaitanpun dibelenggu kuat-kuat. Pahala orang puasa juga sangat menarik, tidak ada batasnya, karena Allah SWT sendiri yang menghisabnya. Dengan keistimewaan tersebut semestinya menggerakan hati kita untuk melangkahkan kaki berbondong-bondong mengambil berkah bulan ramadhan. Meskipun begitu ada saja yang belum tergerakan hatinya. Tidak hanya tidak mau mengisi dengan amal kebaikan, perbuatan buruk menuruti dorongan nafsu masih juga dilakukan. Nah amar ma’ruf nahi munkar bisa menjadi sarana untuk meminimalisir kondisi tersebut. Tentunya amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan adalah dengan kebaikan juga, supaya ada hikmahnya. Yang pasti tidak dengan memaksa, kekerasan, bahkan anarkis..

Amar Ma’ruf Nahi Munkar ala Punakawan
Sekarang coba menengok punakawan, tokoh dalam cerita pewayangan, ternyata ada nilai hikmah dari keberadaan mereka dalam hal amar ma’ruf nahi munkar. Punakawan terdiri dari: Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Pernah baca dari sebuah blog*), Semar Gareng Petruk Bagong berasal dari kata bahasa Arab: Semar= Samir, Gareng=Khair, Petruk= fatruk, Bagong=Bagho, jika di rangkai menjadi “Samir ilal Khairi Fatruk minal Bagho” artinya “Mengajak kepada kebaikan dan meninggalkan keburukan”. Mengenai kebenarannya silahkan yang ahli bahasa Arab bisa mengkoreksinya. Terlepas dari salah atau benarnya arti tersebut, jika menilik Kitab Suci Al Quran ternyata ada korelasinya. Dalam Surah Ali Imran ayat 114 Allah SWT berfirman:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”.

Ternyata tokoh Semar Gareng Petruk Bagong dalam cerita wayang selaras dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Amar ma’ruf nahi munkar ala punakawan ini, jika mengikuti alur ceritanya, lebih mengedepankan cara-cara hikmah dengan menonjolkan ciri ketokohan mereka . Sehingga mudah diterima dan mengena bagi umat.

Punakawan dan Kunu ma’a Shadiqin
Punakawan sendiri menurut saya bisa diartikan sebagai puna=purna (sempurna), kawan= teman, jadi punakawan adalah teman yang sempurna. Teman yang sempurna adalah teman yang bisa membawa dan menjaga kita selalu berada dalam jalan kebaikan. Allah SWT sendiri memerintahkan kita supaya berteman atau bergaul dengan orang-orang baik (benar), seperti firman Nya dalam Al Quran Surah At Taubah ayat 119:

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.

Semoga Bulan Ramadhan ini menjadi ruang buat kita untuk mengisi rongga-rongga tubuh kita dengan partikel-partikel kebaikan. Menjadi teman dan memiliki teman yang selalu diliputi kebaikan, seperti punakawan.

Sumber bacaan dan kompilasi artikel dari:
>Al Quran dan Terjemah
>Manifestasi Rukun Islam pada Pandawa Lima (artikel Drs. Abdurrazak)
>http://ruangmuslim.com/majalah/berita/3958-wayang-jejak-dawah-walisongo.html
>http://islamireligius.blogspot.com/2011/11/islam-dalam-pewayangan.html

Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

Previous Post Next Post