Minggu
pagi saat tepat menikmati udara segar di sekitar Bandara Abdurahman Saleh
Malang. Jalan masih lengang dari kendaraan bermotor, hanya nampak orang-orang
yang lalu lalang jalan pagi, lari-lari kecil dan bersepeda. Lokasinya
yang luas, jauh dari keramaian dan hawanya yang segar menjadi pilihan warga
sekitar untuk olah raga.
Bandara
Abdurahman Saleh memang berada tidak jauh dari areal persawahan, disekitarnya
masih banyak dijumpai semak belukar dan pepohonan yang rindang.
Minggu
pagi kemarin saya berkesempatan jalan-jalan pagi membaur bersama mereka,
kebetulan tempat tinggal juga tidak jauh dari Bandara. Hawa sejuk diantara
kabut tipis menusuk hingga kepori-pori kulit, serasa menggantikan seluruh
oksigen yang ada didalam tubuh.
Setelah
berjalan sekitar satu kilo meter dari rumah, loket pintu masuk bandara sudah
nampak. Belum ada yang berjaga, karena memang masih pagi dan belum buka. Disaat
masih sepi inilah nampak serombongan orang dengan penutup kepala, tiba-tiba
menyeruak dari jalan setapak dibalik rerimbunan pohon. Kaget bukan kepalang,
kemunculan mereka yang tiba-tiba langsung menjadi pusat perhatian orang-orang
yang sedang jalan-jalan pagi. Dengan reflek saya langsung mengambil kamera
ponsel, mendokumentasikan apa yang dilakukan mereka. Rombongan ini ternyata
para pembajak, diantara mereka ada yang membekali diri dengan berbagai benda
tajam. Sssst...
Eh..sobat
semua jangan kaget, meskipun mereka rombongan pembajak, mereka ramah dan tidak
mengganggu keberadaan kita. Benda-benda tajam yang mereka bawa merupakan alat
bantu kerja mereka. Yah...mereka adalah pembajak sawah...hahaha, cangkul,
parang, arit, bajak, lengkap dibawa. Tak ketinggalan sepasang sapi sebagai
penarik bajak menyertai rombongan pembajak ini.
Jarang banget sobat, jaman
sekarang ketemu dengan pembajak sawah tradisional, pada umumnya sudah
tergantikan oleh traktor. Padahal keberadaan mereka sangat bersahabat dengan
alam, sarana bajak mereka tidak mengganggu ekosistem alam, bahkan bermanfaat
untuk kelestarian alam. Lestari alam ini
dengan pembajak sawah tradisional. J